Minggu, 19 April 2009

Dunia 4 x 6 Meter



Apa yang terbaik bagi kita belum tentu baik di mata Tuhan, dan sebaliknya yang Terbaik di mata Tuhan Belum tentu menjadi pilihan Kita. Ada banyak contoh nyata. Pria jadi wanita,wanita jadi pria,takdir yang tak dikehandaki, dan banyak lagi contoh nyata yang dapat kita lihat dengan mata telanjang. Perlu ada keberanian untuk menembus batas nadir itu. Seperti halnya aku…., tak pernah berfikir untuk hidup dengan keadaan ini. Hari ini dan sampai hari-hari berikutnya yang belum ditentukan, aku memutuskan untuk bersamanya. “Apakah ini adalah tadirku???”

“Ma, aku sudah putuskan, aku akan menikahi dia, tolong restui aku” dengan nada yang tegas tapi pasrah aku akhirnya memberanikan diri berbicara dengan wanita setengah tua itu. Ibuku menatapku dengan mata berkaca-kaca. Ada kegetiran dimatanya.

“Jangan memaksakan diri anakku, jalan mu masih panjang, serakan semua kepada Tuhan. Mama percaya kau pasti bisa melewati ini” rasa lelah menghinggapi raut wajahnya.

“Tidak Ma, aku yakin Tuhan sudah berikan yang terbaik untukku,aku mohon restui aku” aku berberlutut memeluk kakinya yang penuh debu derita. Air mataku jatuh di selah-selah jemari kakinya.

“Mama tak rela jika amarah yang membuat keputusan ini. Jangan siksa Mama Nak!!, Tolong jangan siksa Mama!!” wanita itu memeluk erat tubuhku dan menumpahkan semua derita jiwanya yang telah lama dia pikul. Berat sekali beban itu. Aku tau dari air matanya yang jatuh di pundak ku.

“Mama salah, ini bukan amarah, ini adalah fakta, faktanya aku membutuhkan dia untuk temani aku hidup. Hidupku hampa jika tiada dia di sampingku, Tolong Ma ngerti’in perasaan anakmu ini” isak tangis tak bisa dibendung lagi, dua anak beranak menangis karna takdir yang tak direncanakan.

Wanita itu menghapus air mata dan membulatkan tekatnya. Walau berat dia harus terima keputusan ini.

“Baiklah anakku, jika ini yang kamu pinta, aku akan turuti apa kehendakmu. Tapi dengan satu syarat.., tempatkan Tuhan di dalam hatimu, bisa kau lakukan itu buat Mama??”

Aku tak menjawab, mulutku kaku, otakku bergeser 0,1% , rasanya berat untuk menjawab. Akhirnya aku angguk kan saja kepalaku berharap otakku bisa kembali Normal.

Hari itu adalah hari yang begitu berat dalam sejarah kehidupanku. Memutuskan sesuatu yang tak pernah terfikirkan sebelumnya.

Tapi itulah kehidupan, kita tak pernah tau apa yang terjadi pada hari esok, dengan ujian derajat kita akan di naikan oleh Tuhan. Setidaknya itulah pepatah yang bisa aku simpan dalam memory otakku ketika seorang teman datang untuk membangun kembali jiwaku yang hancur. Aku hanya bisa sedikit tertawa, kalo’ memang demikian mengapa tak naikkan saja aku kedalam Surga atau Nerakanya biar orang-orang disekelilingku tak merasakan dampak yang aku timbulkan terutama Ibuku. Dan sebaliknya dia pun malah mengejekku dengan tertawa lepas, aku tak mengerti maksud tawanya. Makanya aku pun ikut tertawa. Kami berdua tertawa dengan pikiran masing-masing. Aneh bukan ?.

Setiap hari aku menghabiskan waktu dibawah mentari pagi, dan menjadi “Penatap_Langit” sejati, berharap ada malaikat datang menghampiriku dan mengajak aku pergi dari beban berat ini. Dunia memang belum kiamat. Tapi duniaku sebatas 4x6 meter saja. 4 kesamping 6 kedepan dan 6 kebelakang. Aku kehilangan wanita yang aku cintai, semua peluang-peluang, dan kebebasan melangkah. Mataku hanya bisa melihat dari jauh tanpa merasakan udara tanah yang membaur di selah-selah keramaian. Aku takkan terlalu khawatir, karna aku masih punya rasa optimis yang begitu besar kepadaNya dan akan ku curahkan kepada calon pengantinku nanti. Aku ingin mempercepat hari ini. Aku ingin segera memeluk calon pengantinku. Walau aku sedih tapi aku sangat butuh dirinya disampingku.

Perasaanku mulai kacaw, ada banyak bayang-bayang yang mengganggu pikiranku. Kata-kata mengapa ?, berputar-putar didalm otak ku yang mulai lemah, bimbang, getir, malu,tak percaya diri dan semua rasa yang absruk menghinggapi seluruh kerongkongan hatiku. Berapa kali aku berdoa kepadaNya berharap bisa kembali membentuk hatiku ini sehingga menjadi satu kembali dan mendapatkan keyakinan itu. Tapi kapan ?, Entahlah

Semua teman dan keluarga dekat mendukung keputusanku lewat kata-kata “Sabar!!”, sebenarnya aku sudah muak dengan kata itu. Tapi, mau tak mau aku hanya diam, toh, hanya mereka yang aku miliki sekarang. Mereka tak kan mengerti dan tak kan bisa mengerti kekacawan hatiku. Manusia bisa perduli ketika manusia itu merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan. Omong kosong jika mereka perduli karna rasa Iba. Buktinya mereka hanya memuaskan Egonya saja. Mereka tak pernah dapat apa-apa, Nol besar didalam hatinya. Dan aku masih bergelut dangan kata-kata “Sabar”.

Itu masih belum apa-apa, satu orang bodoh menyebut diriku sedikit beruntung, padahal dia tak mengerti kata beruntung itu sandiri seperti apa. Bagaimana mungkin seorang disebut beruntung jika hanya satu tingkat diatas orang lain. Tanyakan pada Dunia, memangnya ada manusia yang ingin rodanya di bawah. Setiap manusia tidak ada yang ingin senasib dengan diriku atau lebih buruk dari aku. Kalo memang demikian dimana letaknya kata-kata beruntung itu!!!. Itu adalah bukti nyata kalo manusia hanya ingin memuaskan egonya saja. Dengan otaknya yang sedikit, pandai betul dia merajut kata-kata agar terdengar menggugah hati yang mendengarnya. Ya, tak ada bedanya dengan diriku yang juga sama bodohnya dengan mereka ,tapi setidaknya argumentku bisa diterima oleh orang yang sama seperti diriku, bukan orang seperti dirinya. Tidak ada yang benar didunia ini semuanya Relatif.

Muak dan kadang ingin mengakhiri hidup dengan menggantung diri atau menengak racun serangga. Rasa itu begitu kuat hingga menggrogoti separuh otak ku, tapi semua itu tak ku lakukan karna aku masih punya rasa bersalah kepada Tuhan. Tuhan sendiri aku tak tau ada dimana. Delapan bulan lebih aku bergelut mencari malaikat namun tak nampak sedikit pun batang hidungnya atau pun bentuk petunjuk yang memadai. Aku mulai lelah, lelah sekali, rasanya dipermainkan oleh takdir. 

Takdir sendiri datang memelukku menyerupai virus ganas yang menggrogoti tulang belakangku, sampai-sampai dokter mengangkat kedua tangannya dan mengatakan “Tidak ada obatnya!!”. virus itu menyebabkan aku lumpuh dan hanya menyisahkan seperempat tenaga untuk menopang kaki ku dengan bantuan calon pengantinku pastinya. Apa kuasa manusia atas hendaknya. Ketika Tuhan Menyapa tak ada manusia yang bisa menolak kuasanya.

Sedikit-demi sedikit aku mulai belajar menyatuhkan puing-puing hatiku. Di bantu dengan semangat Ibuku yang memang telah pudar aku terus merajut kembali mimpi-mimpiku. Memang tak mudah. Beberapa kali aku gagal sampai sekarang pun masih tetap gagal. Alasanya klasic, aku tak bisa mengontrol amarahku. Sempat utuh sepertiga dari hatiku namun hancur lagi ketika dua mata manusia melihatku seperti melihat badut atau topeng monyet yang sedang menari-nari di pinggir jalan. Aku benar-benar tak terima hal itu. Dengan nada yang meluap-luap seribu sumpah serapah meluncur dari mulut ku yang memang telah kotor.

“Anjing kalian semua!!!, Memangnya kalian tak pernah melihat orang cacat apa!!!” mataku melotot keluar, aku mempercepat langkahku, nafasku naik turun tak beraturan, emosi menguasai jiwaku dan kembali aku mengurung diri dibalik tembok kamarku. Tangis bercampur amarah, rasa kecewa yang mencabik-cabik,gelora kebencian merasuk jiwa. Tak ada yang tau itu. Hanya aku dan Rasa sakitku. Aku kecewa kepada semua yang ada didunia, terutama kepada Tuhan. Lalu aku tuliskan kata-kata untuk diriku sendiri.

Ketika Hujan Menari

Hujan menari lagi
Aku ingin ikut menari bersamanya
Melepaskan kegundahan hatiku
Menari bersama tetes air dari Langit
Hujan terus menari
Seolah-olah mengejekku dari dalam kamar.
Sepi,sendiri,tak bisa berbuat banyak,
Memambah luka dihati ini

“Apa salahku sehingga aku
tak bisa ikut menari bersamanya!!”
Aku lelah, capek, sedih, dan rindu,
Rindu bagaimana rasanya
saat tetes air hujan memelukku
sampai aku basah kuyup

Aku ingat kemarin aku tak pernah
takut membelah hujan!!
Tak pernah menolak ketika ia mengajakku menari
Tapi sekarang, hujan tak peduli lagi kepadaku
Dia hanya bisa mengejekku
dari dalam kamar tanpa peduli
perasaanku yang begiru kesal
menyaksikannya menari

Hujan masih saja terus menari,
Suara gemuruh genting dan tanah menjadi
musik tersendiri baginya
Hujan membuat hatiku bimbang,
Bimbang dan rindu setiap kali hujan datang

“Mungkinkah aku bisa kembali menikmati tariannya ??”

Mataku berkaca-kaca, kali ini semuanya gelap. Lemas seperti pasrah terhadap maut, ku lemparkan pandanganku kesudut pojok kamarku. Ada sesuatu yang mengintai ku disana. Lama ku pandangi dia layaknya aku belum pernah jumpa dia. Calon pengantinku kini telah resmi menjadi pengantinku. Dia berdiri dipojok sana dan tersenyum kepadaku dengan sejuta Spektrum layar pelangi. Kini tak ada lagi kata tanya, selayaknya sepasang pengantin yang tak perlu ada kata dusta. Aku jujur kepadanya dia pun begitu terbuka kepadaku.

“Suamiku,tak perlu resah hadapi Dunia, sabab Langitku yang luas Masih Memiliki Tempat Untukmu Bernafas. You Can Be My Husband!!”

Pengantinku kini bicara padaku dengan senyumnya yang khas. Ku hapus air mata yang tersisa, perlahan ku paksakan tersenyum dan akhirnya terbiasa. Lama mataku memandang pengantinku, seperdelapan dari hatiku kini terbentuk sendiri, kata-kata pengantinku itu seperti membangunkan aku dari mimpi yang amat panjang. Ku pejamkan mata dan menarik nafas panjang, kulepasakan semua beban yang mengikat, ku lepasakan semua rasa yang menjerat. Udara disekitarku seakan menyatuh dengan tubuhku. Rasanya ringan sekali, damai sekali, seperti ingin tidur saja. Lama, lama, sunyi, senyap, merasa sendiri tinggal di Dunia ini. Aku buka mata dan kembali memandang pengantinku. Taukah kau ? Pengantinku ini adalah Sepasang tongkat yang berfungsi untuk menopang berat badanku ketika berjalan. Walaupun benda mati tapi bagiku dia adalah malaikat penyambung langkahku.

Aku berdiri dan Menatap Langit lalu sedikit berguman kepada Sang Alam Semesta.

“Terima kasih Tuhan Atas apa yang kau berikan kepadaku. Walau berat untuk menerima tapi aku tau ada jalan yang indah yang kau janjikan untuk ku”. Hanya itu yang ada di hati ku sekarang.

Aku tersenyum,dan akhirnya tertawa sendiri. Ada perasaan yang menggelitik didalam otak ku. Seperti sudah lama sekali tak tertawa seperti ini. “Bodohnya aku,bodohnya aku!!”, aku kembali tertawa.



4pril09

Puisi-puisi pembangkit Jiwa





The Crying Angel


Kupu-kupu jingga melayang diatas tanah,
Terbang menembus rintik air hujan,
Sayapnya luntur terkena air,
Ada juga yang patah seketika.
Dengan segenap tenaga ia mencoba bertahan,
Namun akhirnya menyerah.
Kupu–kupu jingga yang malang,
Aku hanya bisa menangis untuk mu…
“Apa kuasa manusia atas hendaknya…!!”
Jalani harimu dengan sayap yang patah,
Menjadi bisu dengan tangan mengada…
Tak mampu berucap namun hati menjerit…
Tak kuasa menolak tapi jasad merintih dan memaki..
Kupu–kupu jinggaku yang malang,
Menangislah dalam pelukan ku..
Tak perlu resah hadapi hari esok
Ada jalan yang indah ku hadiakan untuk mu..
Kupu –kupu jingga yang malang….
Jangan jemu hadapi dunia..
Sebab dilangitku masih memiliki ruang untuk mu bernafas…
“You Can Be My Angel…!!”


_LaNgit’JiNgga_






Mencari Malaikat

=> “Halo..!!, Bisa bicara dengan Malaikat..?”
=] “Maaf disini tidak ada yang bernama Malaikat..!!, anda
siapa..?”
=> “Saya hanya ingin bicara dengan Malaikat…,bisa kah..?”
=] “Maaf anda salah sambung..!!, dari mana anda dapat
nomor ini..?”
=> “Dari seorang teman, apakah saya bisa bicara dengan
Malaikat2x yang lainya gitu..?”
=] “Anda ngeyel..!!!, sudah di bilang tidak ada yang bernama
Malaikat disini,Siapa nama teman anda yang yang memberi
nomor ini..?”
=> “Bukan teman seh..!!, Yellow Pages. Boleh tau ini dimana?”
=] “Ini Rumah Sakit Jiwa..!!”
=> “Berarti teman saya bohong dunk..!!, masa Malaikat berada
di Rumah Sakit Jiwa..??”
=] “Ya Benar..!!, Teman anda sudah berbohong. Di Rumah Sakit
Jiwa tidak ada Malaikat..!!”
=> “Ahh..benarkah..!!, saya meragukan jawaban anda. Pak
guru saya bilang entah setan,atau Malaikat ada dimana-
mana..”
=] “ Salah..!!!, yang ada dimana2x itu Tuhan..!!!”
=> “Jiah..’ yang benar..!!, pak guru saya salah dunk berarti..?”
=] “Ya..!!, Tidak ada yang benar didunia ini, semuanya Relatif..”
=> “Saya kok jadi pusing ya…”
=] “Minum obat pusing dunk…!!”
=> “Hiikss’….ya sudah nanti saya telpon lagi…”
=> “Kliiikk”

_LaNgit’JiNgga_





HEART


Aku punya dua cinta,
satu untukmu dan satu untuk ku
Aku juga punya satu hati
Setengah hati milikku dan setengah hati milikmu
Dan yang terakhir aku punya separuh jiwa
Semuanya hidup dari kasihmu.
Mataku adalah milikmu,
Tanganku adalah tanganmu,
Ragaku juga ragamu,
Dan nafasku dari detak jantungmu..
Tak bisa ku banyangkan
Aku hidup tanpa nafas darimu…
Setiap tawa yang keluar dari bibir ini
adalah milikmu..
Setiap tangis yang keluar dari mata ini
berasal dari hatimu..
Dan setiap yang keluar dari pikiranku
selalu yang terbaik bagimu..
Aku mohon kau mengerti akan kesungguhanku
untuk menepatkan hatiku disebelah hatimu
sehingga menjadi satu.
Dan pada saatnya nanti kau pun berfikir
Aku adalah Cinta sejatimu…


_LaNgit’JiNgga_




Ketika Hujan Menari

Hujan menari lagi..
Aku ingin ikut menari bersamanya..
Melepaskan kegundahan hatiku
Menari bersama tetes air dari Langit..
Hujan terus menari..
Seolah-olah mengejekku dari dalam kamar.
Sepi,sendiri,tak bisa berbuat banyak…,
Memambah luka dihati ini.
“Apa salahku sehingga aku
tak bisa ikut menari bersamanya..!!”
Aku lelah..,capek…,sedih…,dan rindu…,
Rindu bagaimana rasanya
saat tetes air hujan memelukku
sampai aku basah kuyup…
aku ingat kemarin aku tak pernah
takut membelah hujan..!!
Tak pernah menolak ketika ia mengajakku menari..
Tapi sekarang.., hujan tak peduli lagi kepadaku…
Dia hanya bisa mengejekku
dari dalam kamar tanpa peduli
perasaanku yang begiru kesal
menyaksikannya menari..
Hujan masih saja terus menari..,
suara gemuruh genting dan tanah menjadi musik tersendiri baginya.
Hujan membuat hatiku bimbang…,
Bimbang dan rindu setiap kali hujan datang.
“Mungkinkah aku bisa kembali menikmati tariannya…??”

_LaNgit’JiNgga_






Terjepit Cinta

Anganku melayang akan
sebuah kasih yang semu…
Ada banyak kata Tanya disini..???
Semua itu membuat kita terjebak
dalam lingkaran yang asing.
Kasih terpaut dalam asmara yang indah
Namun itu membuat aku semakin mederita…
Mengapa tak kau katakan
bahwa kau cinta aku..?
Agar semua itu bisa menjadi
lebih mudah bagi kita..
Namun ketika harapan yang nyata dating,
Aku semakin takut kehilanganmu…
Mungkinkan aku telah tercepit cinta yang semu..??
Ataukah ini hanya gelombang sesaat
sebelum dirinya datang..?
semoga saja atmosfir ini tak berubah,
walaupun kau tak bersamaku..
Tapi seandainya doa terjawab,
aku berharap kau adalah
bagian dari tulang igaku..
Semoga saja terjepit cintaku
padamu tak menjadi sia-sia..

_LaNgit’JiNgga_




HITAM KITA

Orang bilang hitam itu kelam,
Hitam itu pekat,hitam itu gelap,
Dan hitam itu jiwa..

Tapi bagi ku..
Hitam itu api,hitam itu raga,
hitam itu cinta.

Hitam itu aku….
Hitam itu kamu…
Hitam itu kita….
Hitam itu semua…..

Hitam,putih,merah,jingga,
hanya spectrum layer di balik kabut
mentari menembus cakra di ujung
tiang harapan.

Bersemi hati semerbak bunga
Menanti setitik noda kelabu..
Ku bersandar menebar kasih
Agar di dengar sang alam.

Akankah hitam selalu hitam
Ataukah hitamku tak
Layak bagi putihmu…

_LaNgit’JiNgga_




Aku Ingin Kau Tau

Aku tak bisa berbuat banyak
ketika rasa rindu mencabik-cabik hatiku
Tak bisa berfikir jernih ketika aku tau perasaanku
begitu dalam terhadapmu…
Dihatiku tertulis jelas namamu..
Di ujung-ujung simpul syarafku
terekam samar gerak tubuhmu yang
menginsyaratkan ingin ku peluk..
Ingin sekali bibirku kecup jidatmu tetika kau tertawa lepas.
Biar kau tau rasa cintaku terlalu besar Untuk ku pikul sendiri..
Aku tau,aku tak begitu sempurna di hatimu..
Dan kau pun tak sempurna di mataku..
Tapi bisa kah itu bukan suatu halangan
Untuk kita menapakan kaki di atas langit..?!!dan jika itu salah,
Aku harap di langit masih memiliki
ruang utnuk bernafas.
Aku hanya ingin kau tau ada rasa yang lain saat bersamamu..
rasa yang pernah hilang dan hadir kembali saat dirimu datang.
Aku harap ini bukan fatamorgana..
Hilang tenggelam saat malam datang.
Aku ingin menjadi abadi ketika nyiur
Melambai tertiup angin di saksikan
Langit nan biru..
Sebiru hati Sang Penatap Langit.

LaNgit’JiNgga_





“Ini Cinta Siapa..??”


Ketika cinta bicara hati gunda gulana…
Tak mampu berbohong walau mulut berguman..
Aku tau, kau pun tau..kita sudah saling bicara.
Hati yang dalam tak bisa aku salami, tapi
Cinta yang tulus mampu kau tebak..!!
Cinta itu seperti hidup,kadang mengusik tak mau di usik.
Mata terkandang buta,kuping menjadi tuli dan
kadang di luar logika.
Tapi semua itu tak membuat cinta itu mati.
Cinta hihup dengan sendirinya
Di dalam hatiku dan hatimu
Membuat resah, jengkel,senang,gembira dan sedih.
akankan ada rasa yang lain..?
Memproteksi dirimu bukanlah jalan untuk
mencegah cinta masuk kedalam hatimu.
tapi menjaganya selalu abadi itu suatu
tantangan buatmu dan bagiku…
Dan jika itu cinta untuk ku…,
bisakah kau lakukan itu buat ku..??
krikil tak selalu tajam,tapi benang kadang melukai…
satukan langkan jika mau mencoba..
Tak usah hiraukan huruf A,b,c atau D
tetap focus di jalanmu..,
Dengan begitu kau akan tetap bersamaku..
selamanya….

_LaNgit’JiNgga_






KETIKA TUHAN MENYAPA

Egoku tinggi….
Amarahku api…
jasadku mati…
Rohku mengandung sumpah serapah…
Tak ada Nadir….
Tak ada Getir…
Tak ada Fakir…
Tubuhku hanyut diatas gelombang,
Di terkam ombak,
Terhempas karang…,
Di gilas angina..,
Terpanggang petir..,
Tapi ku tak berpaling..

Namun apa yang terjadi
ketika tuhan menyapaku
Diam……
Pasrah….
Mati rasa….
Terbelenggu…

tak mampu berbuat…
Tak mampu berucap…

Akal ku hanya tau..
Aku tak berdaya
KEtika Tuhan MeNyapaku…..

_LaNgit’JiNgga_






Soul

Seandainya malaikat mengganggu tidurmu..
Biarkan aku yang masuk ke alam mimpimu.
Mengobrak-abrik tubuhnya,
Seperti aku mengobrak-abrik hatimu..

Jangan biarkan dia membaca hatimu.
pastikan aku yang ada di benak mu.
Menjaga dirimu seperti jantung menjaga
detak denyutnya…

Tak perlu ada kata tanya, aku disini untuk mu.
Menemanimu sampai akhir hidup ku..
dan jika malaikat bertanya kepadamu tentang diriku,
Katakana dengan tegas kepadanya…
Bahwa…
“Aku mencintainya dengan segenap jiwaku…!!” (titik)

Satu kan jiwamu dengan hatimu
untuk selalu ingat padaku.
Agar aku terhindar dari rasa sesal.
Sesal karma telah melukaiku.

Dan bila esok pagi masih ada langit,
Pastikan aku selalu tersenyum untuk mu..

_LaNgit’JiNgga_






AKU JATUH CINTA

Aku kembali tercabik oleh perasaan ini…
Rasanya ngilu…,
dada terasa sesak…,
bingung…,gelisah…,
takut…,cemas..dan
sedikit rasa puas,
Puas karna aku telah memilikimu.
Tuhan…, tolong aku…,
kenapa aku jadi seperti ini…,
memikul sendiri sesuatu yang berat…,
berat karma malaikat tak merasakannya…
Tapi di balik itu semua aku bahagia,
karna aku benar-benar menyayanginya.
Tuhan Bantu aku menyelami hatinya…
Bantu aku untuk membaca fikirannya…
Bantu aku untuk tau apa isi hatinya…
Apakah ada aku disana..?
Ataukah aku hanya sekedar
penghibur jiwanya yang hampa
Ku mohon Tuhan jadikan aku seseorang
yang istimewa dihatinya…
Jadikan aku seseorang yang
menutupi segala kekurangannya,
Sehingga pada saatnya nanti dia pun berkata padaku..
“Aku Jatuh Cinta Kepadamu…”

_LaNgit’JiNgga_

Angel Cry







SKETSA CRY



Tau kah kamu mengapa malaikat tak pernah merasakan jatuh cinta…?. Hampir dua puluh juta kali aku memikirkan hal itu, tapi tak pernah ku temukan jawabanya diotak ku. Dan aku pun tersentak hebat ketika aku sadar, bahwa aku telah terpuruk oleh cinta. Cinta…, lagi-lagi kata itu terus-menerus terniang-niang dalam jaringan urat syaraf otakku. Sebuah kata yang tak bermakna namun tak pelak Malaikat pun ikut menangis karnanya. Dunia bisa hancur bila malaikat merasakan patah hati. Itulah jawaban yang aku dapatkan ketika aku berada dalam keterpurukan ini. Tuhan memang telah melakukan semuanya dengan benar. Tak satu biji wijen pun terlepas dalam perencanaannya.
Sebagai seorang pria, akan merasa malu jika aibnya terbongkar di depan umum. Tapi semua akan aku patahkan demi dogma yang usang itu. Menangis, tertawa, gembira, bersedih, semua telah ada tercipta didalam kelenjar amis yang disimbolkan dengan warna merah darah itu. Hati….!!!, Apakah Malaikat tak mempunyai itu ?. Jangan bertanya kepadaku. Aku pun takkan bisa menjawabnya. Aku hanya ingin sedikit berkhayal, apa yang dirasakan Malaikat saat melihatku dalam kehancuran hati yang telah Tuhan ciptakan ini. Dan aku pun sadar bahwa Malaikat pun pasti ikut menangis jika melihat semua manusia terpuruk dalam kehancuran ini. Aku yakin itu….!!!!
Dan demi semua manusia yang telah Tuhan ciptakan, aku rela menjadi laki-laki pertama yang akan di Cap sebagai manusia terbodoh didunia karna telah menangis karna Cinta. Akan kuterima itu. Bagiku tak banyak laki-laki seperti diriku yang telah menyia-nyiakan air mata yang begitu mahal bagi seorang pria. Buat ku tak kan jadi masalah. Yang penting aku telah patahkan semua dogma yang tak terpakai itu lagi. Siapakah yang bodoh sekarang..???
Dimataku kini ada luka. Dimataku kini ada amarah. Dimataku kini ada bongkahan zat cair yang disebut Air mata. Rasanya asin sekali. Pahit sekali. Bahkan hangat sekali. “Kau tak kan bisa merasakannya sebelum kau benar-benar merasakan dipuncak ambisi yang begitu dalam akan sesuatu”.
Menangis itu lumra, menangis itu wajar, kau pria atau wanita tak kan jadi masalah dan yang pasti jadikan itu sebagai tangisan mu yang terakhir sebelum kau menginjakan kakimu diatas langit. Dan ketika kau bertemu dengan salah satu Malaikat, ceritakanlah kepadanya bahwa menangis itu menyenangkan. Laksana tugasmu menemani aku mencatat semua cerita yang aku lakukan didunia itu dahulu. Dan katakan juga kepadanya, menangis bisa membahagiakan hati yang terluka karna dengan menangis kita bisa mengerti akan arti kehidupan yang nyata ini.
Buat Kamu yang telah membuatku menangis, ingatlah suatu saat kau pasti akan merasakan juga. Entah itu besok, lusa, atau nanti pasti kan datang untukmu. Aku hanya bisa bilang selamat menikmati tangisan ku ini.




CRY MAN
Iwan Steep’





UCAPAN TERIMA KASIH


Untuk Penciptaku Allah Swt, yang telah memberikan jalan terbaik bagiku dan telah menyadarkan aku bahwa cinta itu tak harus memiliki. Thanks For Good. Dan untuk junjunganku Nabi Besar Muhamad Saw, dan ahlut baitnya yang telah banyak memberikan Spirit bagiku untuk selalu mengingat Penciptaku.
For Your Mom…, terima kasih atas pengertianya. Aku tau kita hanya orang biasa yang selalu tersudutkan oleh waktu. Beri aku sedikit ruang gerak untuk bisa memberikan yang terbaik untukmu dan untuk ku, agar bisa mencari seseorang yang bisa menerima semua kekurangan dan kelemahan kita. Insya allah dengan doamu aku bisa mendapatkannya. Amien.
Untuk saudaraku Adi Ardius. Thanks telah memberikan pencerahan buatku. Tanpamu aku pasti bertambah terluka jika mengingat dirinya. Kau benar aku yang salah karna terlalu terhanyut dalam aliran asmara yang keruh.
Untuk Komputerku, handphone ku, gitarku, dan semua alat yang telah menampung keluh-kesahku. Terima kasih banyak. Meski pun kalian benda mati tapi bagiku kalian adalah hidupku. Lebih baik menjadi benda mati dari pada menjadi benda hidup tapi seperti mati perasaannya. Teruslah menjadi alat penampung semua keresahan hatiku. Sebab kalianlah yang bisa aku jadikan sebagai pendengar setiaku dikala aku merasa senang, sedih dan terluka. Kalian adalah tempatku berbagi cerita.
Untuk sahabatku Ria, yang telah memberikan aku inspirasi membuat cerita seperti ini. Thanks Bro’ atas suportnya. Serink-serink main ke kota jangan di Deso’ terus tar bisa jadi orang Deso’ beneran. He9x…..
Untuk Mbak Eflin dan semua teman-temannya karna keterbatasan tempat jadi ga’ bisa aku sebutkan satu–persatu. Thanks Yo…., buat Bu Dian makasih Translitannya. You Are ga’ suka Brondonk ya….., Whakakakakaaka……..!!!!!
Untuk Sang Langit, terima kasih atas semuanya. “Aku Dan Anjing Tak Ada Bedanya Malam Itu……..!!!!!!!!!,


Penatap Langit



Sang Angin





[ ANGEL CRY ]
[ Laki-laki yang menangis By : Iwan Steep’ ]


Aku lahir tepat dibulan September, dinaungi planet Merkurius atau dikenal dengan sebutan Malaikat Perawan. Tak heran jika aku mempunyai sifat seperti wanita, tapi aku bukan banci. Aku laki-laki normal yang haus akan kasih sayang dari seorang wanita. Entah bagaimana datangnya semua ini, tapi aku seperti bisa merasakan apa yang diinginkan dari seorang wanita hanya dengan menatap matanya bahkan perasaanku lebih sensitive dari seorang wanita. Selama aku hidup dua puluh empat tahun yang lalu. Aku baru merasakan dua kali patah hati, tapi kedua-duanya benar-benar membuat diriku tak parcaya lagi akan cinta sejati itu ada. Kegagalanku yang pertama, itu dikarnakan wanitaku pergi dengan laki-laki yang bisa membuat dirinya nyaman. It’s ok…, aku pikir itu bisa membuat diriku lebih dewasa. Tapi yang kedua ini, benar-benar membuatku hancur berkeping-keping, tak menyisakkan setes pun asa yang tersimpan. Kisah ini terjadi delapan bulan yang lalu…………..
Pertengahan juni 2007 aku dikenalkan oleh sahabatku dengan seorang wanita. Untuk pandangan pertama aku kasih dia nilai 6,5. Bukan berarti jelek tapi hanya sekedar ungkapan. Anaknya manis, tapi kulitnya agak sedikit hitam. Niat ku pertama seh’ dari pada ga’ ada, lagi pula aku udah 3 tahun jomblo apa salahnya untuk dicoba. Satu minggu PDKT akhirnya kami jadian. Asyik…..!!!, semuanya indah. Tawa kami selalu terdengar hingga kematahari. Tak ada kesedihan, yang ada hanyalah kata, Cinta…!!! Pokoknya semua malaikat yang ada dilangit dijamin cemburu kalo’ kami lagi berdua…, tiap malam selalu telpon-telponan, atau ga’ seme’es’anlah biar bisa melepas rasa kangen. Padahal sorenya baru saja ketemuan…, whkakakkakakkk….., emank cinta bikin orang lupa semuanya. Pernah suatu malam teman aku datang kekost’an aku, niatnya mau nginep dikost’an aku tapi ga’ jadi karna ga’ aku hiraukan, aku lupa diri sebab keasyikkan telpon-telponan dengan Yayank koe…, ya…,itu panggilan sayangku untuk dia. Dia sendiri memanggilku Cinta….!!! ( Norak…!!!!!)
Begitulah, tanpa disadari cinta juga bisa buat orang jadi norak dan kampungan. Tapi itulah wujudnya, cinta atau nafsu semuanya melebur menjadi satu membentuk suatu watak manusia yang buas…,cemburuan, penuh dengan ego dan kepalsuan. Dua bulan perjalanan cinta kami. Aku baru sadar, bahwa penilaianku yang pertama salah, bahkan gagal total. Dia bukan hanya seorang wanita biasa. Dia juga seperti aku yang punya banyak kelemahan dan kekurangan. Tapi untunglah kami telah berikrar bersama untuk saling menerima semua kelemahan dan kekurangan masing-masing. Dan buktinya masih ada sampai sekarang, sebuah gelas pemberian darinya saat aku berulang tahun yang ke dua puluh empat, yang terdapat foto kami berdua dan bertuliskan kata-kata darinya.

Langit Q yang indah tak sepenuhnya dengan kemewahan,
dan Langit Q kan menerima hembusan Sang Angin
dari hati yang tulus….”
Kekasihmu
Sang Langit

Mungkin hanya kami berdualah yang tau istilah itu, aku hanya ingin memberikan pembukti’an saja, bahwa saat itu aku seolah-olah merasa bercengkrama dengan tulang rusukku sendiri.
Memasuki bulan ke-empat masa-masa indah kami mulai ada tanda-tanda yang ga’ jelas. Tapi dengan keterbukaan kami, semua masalah seolah hilang dan tak mau lagi datang menghampiri. Asmara kami semakin menghangat, sehangat kopi susu yang aku tenggak malam ini. Didepan layar computer ini aku coba mengingat-ingat kembali saat-saat indah berdua kami dulu.
Di depan teman-temanku. Aku merasa bangga kalo’ ada dirinya disampingku. Semua teman-teman memuji akan kepribadian dirinya. “ Kamu benar-benar beruntung wan, bisa mendapatkan sosok wanita seperti dirinya” kata seorang teman dekatku dalam sebuah Band. Aku tak bisa berkata-kata, hanya tertawa kecil sambil memandangi wajah wanitaku yang begitu membiusku dalam pesona kepribadiannya. Kami pernah membelah hujan bersama, bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Itu pun tak membuat kami takut untuk melaluinya kembali dalam siang atau pun malam. Kami pernah bermimpi seandainya kami bisa hidup bersama mengarungi samudra kehidupan yang keras ini. Kami juga pernah berjanji takkan membuka pintu hati kami kepada penatap langit yang lain. Bahkan kami juga pernah merasakan saat-saat yang begitu mencabik-cabik ketika sahabat kami sendiri mempermainkan kami dengan lelucon yang begitu menyakitkan hati kami berdua. Tapi semua itu dapat kami lalui dengan saling berpegangan tangan satu sama lain. Mungkin itu yang membuat kami seakan sulit untuk terpisahkan.
Ibuku sangat menyayangi dirinya seperti anaknya sendiri. Bahkan aku pun jadi iri sebagai anaknya sendiri. Bagaimana tidak…?? Setiap mau membeli sesuatu selalu bertanya kepadaku,
“Wan…, pacar kamu mau ga’ kalo’ mama belikan baju”. Suatu saat diujung telpon saat beliau berada disuatu swalayan dikota Jakarta..
Paling aku jawab “ Ya…,terserah mama…, yang penting warnanya Biru, soalnya dia, menyukai wana itu”
“ kalo ukuran sandalnya brapa wan..?” Beliau Tanya lagi.
“ Tiga puluh sembilan, apa lagi…., ga’ sekalian celananya biar lebih klop?”. Aku tertawa geli…!!!
“ Iya.., kalo ukuran celananya brapa?” jawab Ibuku polos. [Wew..]
“ Sama…, Tiga puluh sembilan juga…, udah… aku mau kerja lagi neh…” aku mulai iri.
“ Ya udah…., besok ajak pacar kamu ke rumah ya…,tapi jangan bilang dulu kalo’ mama belikan dia baju, celana sama sandal ….”
“ Iya…………” aku mengakhiri pembicaran kami.
Ibuku memang seperti itu, bukan itu saja, tapi setiap mau memasak sesuatu untukku selalu takarannya didoblekan. Ya.. buat siapa lagi kalo’ bukan untuk calon mantunya. He..9x…….., aku memang ga’ tinggal dengan ibuku, tapi harus kost’ karna ingin mendekatkan aku dari tempat aku bekerja. Aku juga kerja ga sembarangan. Aku bekerja di anak cabang perusahaan yang bergerak dibidang operator Telekomunikasi seluler yang sudah banyak dikenal di Negara ini. Sedangkan wanitaku ini, sekarang lagi dalam proses kuliah semester tiga disuatu universitas yang khusus untuk anak perempuaan saja. (hay0….coba tebak…?). Jauh dari orang tua mungkin itu yang membuat ibuku begitu menyayangi dirinya. Mungkin juga beliau kangen dengan kakak perempuanku yang berada diluar kota, jadi semua rasa cinta dan kasihnya dicurahkannya untuk sang wanitaku ini. Ibuku emang paling lugu dan t o p b g t….!!!!!
Enam bulan berikutnya. Perjumpaan kami sedikit terganggu karna wanitaku harus mendapatkan tugas dinas dari kampusnya. Terpaksa pertemuan kami harus berselang-selang. Kadang-kadang seminggu 3 kali, atau pernah satu kali dalam seminggu, tapi komunikasi kami tetap berjalan lancar. Dan setiap malam selalu aku yang control ketempat dinasnya, ya.. sekedar bawakan cemilan…,cepuluh…,cebelas…. biar dia ga kelaperan ditengah malam. (Spongebob kale…). Dan kadang juga aku yang rela mengantarnya pergi dinas dan menjemputnya kembali diwaktu pagi. Semua itu aku lakukan hanya demi dia dan tak pernah terbersit sedikit pun aku merasa diperbudak oleh cinta. Tapi kalo sekarang…., gw… pikir-pikir dulu dech….!!!!.
Malam semakin larut, tapi mata ku masih kuat untuk bercerita tentang dirinya. Bahkan ini belum apa-apa, aku pernah terbangun ditengah malam karna bermimpi akan dirinya yang pergi tinggalkan aku. Tapi semua itu langsung aku tepis dengan mencoba membuatkan lagu untuk dirinya. Dan tanpa aku sadari wanitaku sangat menyukai lagu yang aku buat itu. Dan bukan hanya satu lagu tapi sudah lima lagu yang tercipta hanya untuk dirinya. Aku benar-benar menyayangi dirinya melebihi apa pun yang ada di dunia ini. Seperti syair lagu yang aku buat malam itu.

Tak banyak kata yang bisa ku ungkapkan, untuk lukiskan keindahanmu
Tak banyak lagu yang bisa ku ciptakan, untuk memuja dirimu
Engkaulah cahaya hidup ku…, engkaulah dambaan hatiku
Aku bisa saja mati tanpa dirimu bila kau jauh dari sisi ku
Aku tak kan bisa hidup didunia ini, bila tanpa cintamu…
Rasakan cinta dihatiku, janganlah kau pergi dari ku
Aku mencintaimu, dengan setulus hati
Janganlah kau ingkari dan janganlah kau merasa bosan
Aku menyayangimu, dengan segenap jiwa raga
Janganlah kau ingkari dan dan janganlah kau merasa bosan

Lirik yang tak mengada-ada, jujur polos, dan apa adanya seperti kepribadian dirinya. Bagiku dia seperti malaikat jiwaku yang terus menerus mengalir dalam aliran darahku. Setiap detik tak pernah aku mencoba untuk melupakannya, seperti seorang Sufi yang tak bisa lepas dalam mengingat tuhannya. Namun sekarang perasaan ku itu benar-benar telah hilang tak berbekas lagi. Mengapa….???, belum saatnya aku cerita.
Btw…, sepertinya ada yang terlupakan, ya…, aku ingat suatu hal yang cukup penting disaat kami masih berdua dulu. Kenangan dimana saat aku jatuh sakit dan tak bisa bekerja selama dua hari. Waktu itu wanitaku sedang sibuk-sibuknya dinas dan hampir saja dia tak sempat membesuk ku dirumah. Tapi emang cinta bisa mengalahkan segalanya. Wanitaku tahan bolos dinas hanya untuk menemaniku sehari penuh dirumah. Dengan membawa sedikit makanan, buah-buahan dan obat anti biotic, akhirnya aku seakan langsung sembuh karna kehadirannya disisiku.
Bulan kedelapan adalah bulan yang menegangkan dalam perjalanan cinta kami. Tanggal 8 january aku bermimpi gigi depanku patah, aku pikir akan ada sanak saudaraku yang meninggal dunia. Eh..,ga taunya tanggal 11 january wanitaku datang kekost’an aku dan menggungkapkan sesuatu yang sangat tak aku harapkan.
“ Bang…, Ry.. binggung…???, Bapak tau kalo’ Ry lagi menjalin kasih dengan abang, dan bapak bukan ga’ setuju, tapi beliau bilang Ry belum boleh pacaran dulu.., jadi gimana donk…, Ry bingung.?????, matanya menatap tajam dan penuh dengan rasa takut.
“ Kok gitu Yank…, emang Ibumu cerita apa aja kebapak..?” aku masih menganggap ini sebagai lelucon darinya.
“ Ga’ tau bang, tadi pagi Bapak telpon Ry.., beliau bilang Ry udah ngecewahin Bapak, Ry disini untuk kuliah bukan untuk pacaran…!!! Itu kata Bapak, Ry bener-bener bingung bang, satu pihak Ry ga’ mau kehilangan Abang, dan dipihak lain Ry ga’ mau ngecewahin Bapak, Ry.. takut bang…, Bapak emang ga’ pernah marah.., tapi kalo’ sekali marah biasanya bisa kacau…!!!. Mata wanitaku mulai menghangat, aku tau ini bukan lagi lelucon darinya. Tapi aku pun ga’ tau mesti ngomong apa. Aku diam sejenak dan otakku mulai meriview kejadian dua minggu yang lalu.
Saat itu Ibu dari wanitaku datang kekost’annya, niat hanya mau menijau keadaan wanitaku disini dan sekalian mengajak wanitaku Pulkam. Emang seh waktu itu wanitaku lagi libur semester, selama 5 hari, jadi apa salahnya dimanfaatin untuk kumpul bareng sama keluarganya di Deso’. Dan kalo’ ga salah itu bertepatan dengan hari minggu dech..!!, jadi aku emang niatnya kesana mau tengok Calon mertua sekalian langsung anter mereka ke-loket bis. Waktu itu aku pergi dengan teman satu kantorku dan rencananya setelah anter mereka ke loket bis aku langsung mau latihan ngeBand, maklum kami lagi mempersiapkan untuk ikut Festival kecil-kecilan dikota ini. Jadi sebagai seorang Drummer mau ga’ mau aku harus bawa stik drum. Mungkin….??, ini baru kemungkinan lho…, jadi bisa benar bisa ga’, pandangan pertama calon mertuaku ini melihatku gimana gitu…!!!, udah anaknya kurus.., tak punya tata karma, dan mungkin juga pikiran orang tua kalo’ anak Band itu selalu bergelut dengan drug, alcohol dan sebagainya. Padahal aku Cuma menyalurakan hobby saja. Ya…, namanya orang tua…, pikirannya selalu sepuluh langkah didepan kita. Tapi kok ibuku ga’ ya…??? (Binun ?)
Jadi. Cerita punya cerita…, aku juga ga’ tau bagaimana Ibu wanitaku ini menjelaskannya kepada Suaminya. (Jadi tambah Binun ??).
“Emang.., abang ga’ punya pilihan ya...??? Mataku memelas kepada wanitaku
“ Ry.., takut bang…, Ry juga udah coba berfikir empat belas ribu kali tapi jawabannya selalu sama, Ry ga’ bisa main belakang…, Ry bener-bener takut dengan Bapak bang…!!!. [ tes…tes..tes..,] air matanya mulai tak bisa dia tahan lagi, jatuh diatas karpet berbentuk seperti telor yang baru kita pecahkan dari cakangnya dan tergeletak di penggorengan, mengalir dengan sendirinya dan berakhir dengan isak tangis yang bertambah parah.
Aku tak kuasa melihat wanita menangis, dengan perasaan yang hancur aku memeluk dirinya dengan erat. Pundak bajuku terasa basah karna air matanya.
“Maafin…Ry…bang, Ry…,ga’ bisa berbuat apa-apa, Ry udah buat abang kecewa, maafin Ry… bang….” Tangisnya semakin menjadi dalam pelukanku.
“ Udah ga’ apa-apa, abang ngerti kok….!!, abang akan coba tunggu kamu setelah tamat kuliah. Hanya itu yang bisa aku ucapkan kepadanya diselah-selah air matanya. Entah Dia dengar atau ga’ yang penting kata itu udah aku keluarkan dari mulutku.
Aku masih bersikap seperti lelaki sejati yang menahan perih yang merobek-robek tulang iga ku. Perasaanku hancur lebur, aku merasa lemas seluruh otot-otot yang membungkus kulitku ini dan terasa kaku dan tak bisa aku gerakan seperti bagaimana biasanya. Lalu kami kembali terdiam sejenak.
“ Capek…….” Hanya kata itu yang bisa aku ucapakan memecah kebiasuan kami.
“ Ya… bang, Ry tau…, abang pasti berfikir percuma menjalani semua ini, kalo akhirnya akan jadi begini, Ry tau bang.., abang pasti Capek…, lelah…, dan merasa dipermainkan oleh perasaan cinta Ry…? ”Ry…,bener-bener minta maaf bang”. Matanya kini berubah seperti monster yang habis berkelahi dengan UltraMan. Sembab bercampur make-Up yang luntur karna derasnya air mata yang turun dari selaput-selaput minyak yang berasal dari kelopak matanya.
Aku ga’ tau, otak ku kini ga bisa lagi mengontrol jaringan-jaringan urat syarat mataku. Dan tiba-tiba saja aku merasakan mataku jadi menghangat saat ku ucapkan kata-kata yang membuat dirinya kembali bersimbah air mata.
“ Mulai besok….., ga’ ada lagi yang memanggil abang dengan sebutan Cinta….,dan mulai besok juga ga’ ada lagi yang bisa abang kirim pesan dengan kata-kata akhirnya Mizz U atau Yank yang serink abang kirim ke Ry…, apa yang harus abang lakukan Ry….”. Aku hancur, serasa semuanya gelap, pekat tak ada sedikit cahaya yang berada di mataku. Aku seperti buta malam itu. Aku tak bisa menahan lagi perasaanku. Kembali kupeluk dengan erat wanitaku itu dengan perasaan yang tak bisa aku lukiskan. Air mataku kini telah masuk kedalam mulutku, terasa asin. Asin sekali……, dan rasa asin itu masih bisa aku rasakan dimalam ini saat aku mencoba menuliskan kembali semua kisah ini.
Rasanya hambar saat kukecup bibirnya untuk yang terakhir kali. Entahlah, apa mungkin perasaan cinta ku telah hilang, atau juga pengaruh derasnya air mata yang tertelan dimulutku. Mataku memelas kepada dirinya memberikan isarat jangan pergi…, tapi percuma, dengan berat hati aku antar wanitaku pergi menuju ke pintu rumahku.
“Jangan sungkan untuk main kesini, pintu rumah abang selalu terbuka untuk Ry….” Aku menahan air mata kepedihan yang teramat sangat.
“Insya Allah..bang, kalo memang kita jodoh,Ry akan kembali kepelukan abang lagi. Abang jangan lupa sholat ya….” Tatapannya masih sayup memandangku dengan sejuta rasa tak berdaya. Dan pergi dari pandanganku dengan suara knalpot motornya yang semakin menghilang dari pendengaranku.
“ Slamat tinggal WANITA KU……, slamat tinggal Sang Langit ku…”
Aku menutup pintu kamarku, dan menangis sejadi-jadinya. Perasaanku kacau bercampur amarah. Aku lemas tak berdaya, seperti baru habis direjang gelombang zsunami. Aku ingin teriak sekeras-kerasnya menandakan rasa hancurku ini…., aku ingin memaki tuhan yang begitu tega memberikan cobaan yang tak bisa aku tanggung ini. Inginku brontak dengan membawa api amarah, inginku datangi malaikat cinta dan menghunusnya dengan pedang yang aku bawa ini. Ingin ku bakar hidup-hidup dirinya yang telah mengenalkan aku arti cinta sejati. “ Bangsat kau Malaikat Cinta………!!!!!!!!!!!” teriak ku didalam hati.
Lalu aku kirimkan pesan melalui handphone kepada teman dekat Wanitaku. aku hanya mengucapkan mohon maaf kalo’ ada kelakuanku yang ga’ disenanginya dan sekalian meminta dirinya untuk menjaga Wanitaku agar bisa memilih jalan terbaik untuk hidupnya. Air mataku masih saja turun. Mataku merah, sembab dan hidungku juga memerah seperti habis dipencet. Akhirnya kubaringkan diriku dengan terlentang. Kupejamkan mataku dengan perlahan dan berdoa didalam hati.
“ Tuhan…, jika ini jalan yang terbaik yang kau berikan untukku.., aku akan mencoba menerimanya dengan ikhlas. Dan aku mohon kepadanmu kirimkanlah malaikatmu untuk selalu menjaganya disetiap nyenyak tidurnya. Amin..”. mataku mulai terpejam dan aku ga’ tau lagi apa yan terjadi. Untuk pertama kalinya sepanjang hidup ku, aku menangis karna Wanita yang aku sayangi pergi dari kehidupanku. * {-‘’’-}

******

Satu hari satu malam masih bisa aku tahan rasa kesepianku, menjelang malam ketiga aku ga’ bisa lagi menahannya. Akhirnya kuputuskan untuk mengirimkan pesan singkat kepadanya.
“ Aku punya banyak sms gratis tapi bingung mau dikirimkan kepada siapa…?, aku punya banyak cerita tapi binggung mau berbagi dengan siapa dan aku juga punya banyak kesedihan tapi binggung mau kucurahkan kepada siapa. Kepada tuhankah…?!!!. Seandainya kau mau berbagi beban bersama mungkin hati ini tak’kan begitu terpuruk karna kerinduan ini. Aku hancur tanpa dirim sayangku….”
Semenit kemudian wanitaku langsung menelponku. Kuangkat telponnya dan kami langsung bicara.
“ Kok ngomongnya seperti itu bang….” Nada suaranya nampak parau.
“ Ga’ tau…, abang juga bingung, apa yang abang rasakan langsung abang ketik, maaf ya..,kalo’ uda ganggu…” aku setengah menyalahkan diri.
“ Ga’ apa-apa bang…., Ry ngerti kok…, abang udah shoat…? Dia bertanya ragu.
“ Udah.., tapi Cuma magrib aja.., isya-nya ketiduran…, lagi dimana Yank...? aku pun jadi gagap malam itu. Aku keceplosan memanggilnya yank, tapi tampaknya dia masih suka dengan panggilan itu.
“ Lagi dinas bang…” suaranya pelan
“ Ganggu ga’ neh ?” aku sadar diri
“ Ga’…!!, kebetulan lagi ga’ ada pasien yang datang bang…,”. Dia mencoba menenangkan aku.
“ Baik-baik aja kan kabarnya…??” Aku berbasa-basi
“ Ry..,sehat bang…, abang sendiri gimana…, sehat juga kan….??” Dia balik bertanya.
“ Setengah gila yank….” Aku setengah tertawa. Wanitaku hanya diam.
“ Ry…., abang ga’ bisa kayak gini. Kasih abang pilihan.., apa pun resikonya abang tanggung, yang penting abang bisa bersama Ry lagi. Please Ry…, abang benar-benar hancur tanpa Ry…., Ry tau kan abang benar-benar sayang Ry…”. aku memohon dengan suara setengah di dramatisir biar kedengarannya sedih. Aku tak mendengar suara darinya. Aku tau diujung telpon dia menangis.
“ Ry…., kamu nangis ya…?” aku sedikit perhatian.
“ Ga’….bang….” wanitaku kembali terdiam
“ Jangan nangis dunk Ry….., abang jadi sedih lagi neh…” aku mencoba menghiburnya. Kembali ku dengar isak tangisnya diujung telpon. Aku diam sejenak dan dengan sisa-sisa suaranya dia mencoba berbicara.
“ Ya..udah bang, sejujurnya Ry juga ga’ bisa kayak gini, Ry juga sayang abang. Ry akan coba main belakang, tapi mungkin kebersamaan kita ga’ akan bisa se-sering dulu. Ry takut kalo’ bapak tau Ry masih menjalin kasih dengan abang. Jadi kalo’ abang sanggup menjalani seperti itu. Kita coba bersama lagi.”
“ Makasih ya yank…., apa pun syaratnya abang sanggup, yang penting abang bisa bersama Ry lagi…”. Sekarang aku sudah bisa tertawa kembali.
Sejak malam itu, seolah langitku cerah kembali, awan hitam yang menyelimutinya seolah hilang seketika tertiup angin. Aku bahagia, kekasihku kini kembali lagi padaku. Di dalam percakapan malam itu aku seolah lupa akan resiko yang diambil wanitaku hanya untuk bersama diriku. Ketika aku sadar….?
“ Abang egois ga’ seh….” Aku bertanya setengah tertekun.
“ Ga’ bang…., Kita sama-sama tau cinta itu buta…, jangan pikirkan hari esok, yang penting kita jalanin dulu hari ini dengan saling mengerti” itu jawaban yang diplomatis darinya.
“ Makasih ya Ry…, udah buat abang kembali tersenyum”. Dan percakapan malam itu semakin menghangat. Kami seolah lupa akan kepedihan yang terjadi tiga hari yang lalu.
Walau pun keriduan ini semakin memuncak tapi aku tetap mehanannya. Seminggu berlalu dan rasa kangen ini tak bisa aku bendung lagi. Aku ingin bertemu dengan wanitaku walau sedetik saja. Mungkin dengan mematap matanya atau membelai rambutnya seperti yang serink aku lakukan kepadanya bisa mengobati rasa rindu ini.
“ Maaf bang, Ry lagi ujian…, besok aja ya…., Ry juga kangen” sebuah pesan jawaban darinya yang kuterima setelah aku memohon kepada untuk bertemu.
“ Ya..udah…, besok abang kesana ya…. MIZ U…” kubalas dengan singakt tapi hati kecewa.
Dua hari kemudian aku telpon lagi. Jawabannya selalu sama “ Ry lagi Dinaz bang”
“ Abang tengok kesana ya…” aku mengemis.
“ Jangan Bang, Ry takut sama Pengawasnya…” katanya datar.
Empat hari berikutnya aku hubungi lagi. Kali ini makin parah.
“ Maaf bang, Malam ini Ry udah janji dengan teman-teman mau keluar bareng ga’ mungkin kan Ry batalin”. Aku Cuma bisa menghusap dada. satu minggu lima hari selalu begitu. Aku berfikir dan terus berfikir, kok begitu teganya wanitaku membunuhku dengan perlahan seperti ini. Kalo’ memang niatnya maw membunuhku, mengapa tak dia lakukan saja dengan memintaku bunuh diri untuk dirinya. Aku pasti dengan ikhlas melakukannya.
Aku kembali terluka dengan perlakuannya kepadaku. Sakit…bahkan sakit sekali. Bagiku wanitaku ini seolah menghindar dan memang niatnya begitu agar aku bisa memutuskan hubungan ini. Dengan begitu dia bisa lepas dariku dan aku juga berfikir itu pasti cara dia untuk aku bisa melupakannya dan berharap membencinya. Dan aku pun harus mengambil sikap, dia tak boleh memperlakukan aku sesuka hatinya.
Dua hari kemudian, bertepatan dengan malam minggu. Aku nekat ke kost’annya setelah pesan yang kukirim kan kepadanya tak ada jawaban. Setibanya disana aku menunggu sebentar, teman wanitanku berkata dia sedang selesai mandi. Dua menit kemudian dia muncul dengan pakaian rapi seakan ingin pergi menghabiskan malam ini tapi aku tak tau dengan siapa.
“ Mau kemana Ry…, ada janji ya…” aku bertanya polos
“ Iya bang, tadi pas abang sms Ry lagi mandi jadi belum sempat membalasnya, Ry mau keluar dengan Bang Dimas teman Ry dari Deso’, “ santai sekali dia menjawab pertanyaanku seolah tak ada beban yang melekat dihatinya. Hatiku robek seketika, aku ga’ tau perasaan wanitaku ini terbuat dari apa. Mungkin dari semen corr yang telah berumur sejuta tahun sehingga tak bisa lagi merasakan rasa sakit.
“ Sebenarnya abang mau ngomong sesuatu tentang kita, kita ga bisa kayak gini terus, Ry seperti menghindar dari abang, apa salah abang kepada Ry…”. aku ngomong seperti tipe mobil yang bernada indah tapi tak bermakna di matanya.
“ Bang, Ry mau pergi…, maaf ya….” Dia pura-pura sibuk dan memalingkan pertanyaanku. Aku cuma bisa lemas tak bisa berbuat apa-apa. Ingin marah tapi percuma. Dimatanya tak ada lagi cinta untuk ku.
“ Ya udah…, maaf kalo’udah ganggu kamu malam ini.”
Akhirnya aku putuskan pergi dari rumahnya seperti anjing yang tertabrak mobil. Tak ada kata sapa yang sering aku saksikan ditelevisi sewaktu pasangannya pergi dengan perasaan hancur. Aku dan Anjing tak ada bedanya malam itu.
Setelah sampai dirumah. Aku duduk diatas kasur busaku yang kehilangan angin. Aku masih merasa tak percaya wanitaku memperlakukan aku seperti anjing. Apa arti semua ini. Mataku mulai menghangat lagi. Tanganku bergetar saat kutekan huruf-huruf kecil didalam kypet handphone ku. Kembali aku melihat bongkahan air mata yang menyerupai telur dadar jatuh diatas karpetku. Aku menangis lagi untuk yang kedua kalinya karna Wanita.
“ Ry…, Apa maksud semua ini. Kau janjikan cinta padaku tapi mengapa angkara yang kau beri. Aku tak sanggup dengan ini semua. Mungkin ini yang kau harapkan dari semua ini. Ok!!, malam ini akan kubawa malaikat cinta kepadamu dan akan ku bunuh dirinya dihadapanmu. Dan mulai detik ini hubungan kita berakhir…!!!!. Semoga kau bisa mendapatkan orang yang benar-benar kamu cintai dan mencintai kamu dan juga bisa diterima oleh Keluarga besarmu. Bagaimana pun abang benar-benar menyayangi kamu setulus hati. Maaf kalo’ selama ini abang telah banyak merepotkanmu”.
Rasa asin itu tercicip lagi dari mulut ku. Dan tak lama kemudian kuterima pesan balasan darinya.
“MAAF….” Hanya empat huruf ,M A A F…?? ( {M}-ati k{A}u {A}njing {F}eodal…)
Aku kembali berdoa kepada tuhan untuk melindunginya dari karma yang telah dia lakukan padaku. Amin
Dua hari berikutnya, ibuku menelponku. Beliau bertanya apa yang terjadi dengan hubungan aku dan Wanitaku. Aku hanya bisa bilang, kami telah putus karna orang tuanya tak merestui hubungan kami. Dan Ibuku juga sadar diri. Dia menghiburku dengan mengatakan bahwa kita hanya orang biasa yang tak punya apa-apa. Kalo memang keluarganya ga’ setuju ya sudah ga’ apa-apa kalo’memang jodoh ga’ akan kemana. Trus aku bertanya kok Beliau bisa tau aku dan wanitaku sedang ada masalah. Ibuku juga bilang semalam wanitaku mengirimkan pesan kepadanya. Dan mengatakan mohon maaf kalo’ ada kesalahan. Dan aku baru mengerti mengapa beliau begitu mengerti dengan perasaanku. Ibuku emang Paling Hebat.
Berselang pergantian bulan dan aku tau betul itu hari ke sepuluh hari perpisahan kami yang kedua. Tanggal enam February bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Aku berniat membalas semua jasa-jasanya kepadaku dulu sewaktu kami masih bersama. Tapi terbentur gajiku belum keluar akhirnya aku undur jadi tanggal sepuluh. Dari semalaman sudah aku perkirakan semuanya. Jam sembilan bangun tidur trus mandi, langsung cari kado dan langsung menuju rumahnya. Aku pikir mau kasih suppress, eh… ga’ taunya aku yang kena suppress. Jam satu aku kerumahnya ternyata wanitaku telah meninggalkan rumah lima menit yang lalu. Dengan berat hati aku titipkan saja kado itu keteman dekatnya dirumah. Dan aku langsung menuju rumah kembali.
Lama aku tunggu telpon atau pun pesan darinya tapi tak jua muncul. Akhirnya aku putuskan untuk mengirim pesan singkat kepadanya tepat jam sembilan malam.
“ Ry…, udah diterima kadonya, maaf ga bisa ngasih apa-apa…, thanks.”
“ Ry.., belum pulang bang, ada insiden kecil jadi sekarang Ry dirumah sakit, makasih ya…” itu balasan pesanya.
Sebenarnya aku ingin bertanya balik insiden apa yang terjadi, tapi ku urungkan niatku karna tanganku ini terasa berat sekali untuk memencet tombol mungil dihandphone ku itu.
Pukul sepuluh kurang, suara handphone ku berdering saat aku sedang berada didunia Abstak. Aku terjaga dan mengangkat handphone ku. Sebuah pesan dari mantan wanitaku.
“ Kadonya udah Ry buka…., makasih untuk kata-katanya”
Kata-kata…..???? aku bingung, dan aku baru sadar yang dimaksudnya mungkin puisi yang ku buat untuknya. Aku sengaja mengirimkan kata-kata itu kepadanya agar dia tau perasaanku tak bisa hilang walau pun dia sudah melakukan ini semua kepadaku.

******

Semua tentang dirimu

Matahari telah berlalu dari pandangan mataku, di ikuiti dengan rona jingga langit yang semakin kelam. Aku berdiri diatas putaran roda senja, menunggu malaikat menggapaiku membawaku pergi dari kesengsaraan ini. Malam menjemput dengan sejuta rasa rindu yang mencabik-cabik tulang igaku. Mengoyak luka yang dulu hilang berganti perih yang teramat sangat. Disini, masih dipusaran rindu yang teramat dalam kepadamu, aku terus berharap kau datang memelukku dari belakang, mengecup lembut bibirku seperti saat-saat yang pernah kita lakukan dulu.
Dahulu, ya…, bahkan sebelum para malaikat datang menghampiri kita. Kita tak pernah tau pahitnya rasa rindu, tak pernah berfikir untuk takut kehilangan, tak pernah mengerti apa arti kehilangan, dan tak pernah berfikir untuk bisa saling menyayangi.
Aku hanya ingin kau tau bahwa aku sayang kamu melebihi cinta Rosul kepada tuhannya. Melebihi asap yang setia kepada api, seperti air laut yang setia pada air asinnya, dan seperti bayangan yang selalu ada untuk tuannya. Tapi sepertinya cinta tak berpihak kepada ku. Apa mungkin aku terlalu berharap padamu, seperti manusia yang terlalu berharap akan keajaiban itu ada??
Ini semua tentang dirimu, yang ku ukir diatas jeratan rasa rindu, semua yang mengandung kata luka, semua yang mengerang rasa duka, semua yang mengaklasifikasikan kata asa, dan semua yang mengandung kata bla..bla…bla.., bercampur dalam ikatan asmara yang terpendam. Sedikit pun tak pernah terlintas dalam benakmu, akan harapan yang mungkin kelak akan kita capai bersama. Bukankah menanggungnya berdua akan jauh lebih baik dari pada sendiri??!. Ataukah aku memang tak pantas untuk dirimu??

Kelemahan kita adalah kekuatan kita. Jadikan itu sebagai sarapanmu dan sarapanku untuk bisa menapakan kaki diatas langit, tapi jangan pernah berfikir dilangit masih mempunyai ruang untuk bernafas, sebab dilangit tak memiliki udara….!!!
Dan jika malaikat bertanya padaku, akan ku katakan bahwa aku masih ingin menjadi bagian dari dirimu, Masih ingin terus bersamamu, dan masih ingin setia menjadi penghiburmu dikala duka.

Sampai kapan ???
Sampai aku tak bisa menemukan lagi alasan, untuk bisa bersamamu………


Sang Angin



SELAMAT ULANG TAHUN BUAT MU

Kemarin merupakan salah satu proses dari pendewasaan dirimu ga’ terasa umurmu udah 21 tahun, itu artinya kamu ga bisa sembarangan lagi dalam mengambil keputusan. Semua yang kau lakukan akan sangat terasa sekali dalam hidupmu.
Maafkan Aku ga’ bisa memberikan apa-apa kepadamu . Mungkin hanya beberapa lembar gubahan hati ku ini, yang bisa aku tuliskan untuk ku. Memang kelihatannya sedikit egois, tapi aku ga tau mau kasih apa. Jadi aku putuskan semua yang ada dihatiku ini hanya bisa ku tuliskan untukmu.
Semua tentang dirimu, adalah bentuk dari keluhanku,rasa sayangku,rasa tak berdayaku,rasa bersalahku dan rasa idealisme yang terdapat didalam tubuh ku yang kurus ini. Bercampur dalam huruf-huruf yang tak bermakna ini.
Semoga kau membencinya dan setelah selesai kau baca langsung kau buang atau kau bakar juga ga’ apa-apa…..,semua yang ku tulis tak berarti dan tak bisa merubah apa pun.
Biar pun kita tak bersama lagi, tapi tolong jangan membenciku. Kan lebih baik berteman dari pada saling membenci, bukankan kita dulu pernah saling menyayangi, tapi memang keadaan yang membuat kita tak bisa seperti dulu.
Aku meminta maaf kepadamu dengan tulus dari hati ini. Aku pasti punya banyak salah, itu semua aku lakukan karna aku benar-benar sayang kamu.
Dan aku mohon jadikan ibuku seperti ibumu sendiri, bagaimana pun juga beliau sudah mengangap dirimu seperti anaknya sendiri. Dan beliau juga punya anak perempuan yang rasa sayangnya dicurahkannya kepadamu, kamu pasti merasakannya bukan….??
Aku hanya ingin kau tau
Aku hanya ingin kau mengerti
Aku hanya ingin kau sadari besarnya
Rasa cinta ku, sayang ku kepadamu
Semoga dengan bertambahnya usiamu
Bertambah juga kedewasaanmu dalam berfikir
Doaku selalu menyertaimu disetiap langkahmu
Yang yang terpenting,
Berdoalah kepada Tuhan
Untuk menujukan jalan yang
Terbaik untuk bisa menjadi lebih baik dari
hari –hari kemarin, Amin.

Penatap Langit


Dan tak lama kemudian mantan wanitaku pun menelponku dan kami pun bicara untuk yang pertama kalinya selama sepuluh hari terakhir.
“ Maafin Ry… ya bang, Ry benar-benar ga tau apa yang terjadi dalam diri Ry kemarin. Ry… sadar sekarang, Ry emang salah…,” dia memulai bicara
“ Yang sudah terjadi.., biarlah terjadi…, Yang penting sekarang kita bisa jadi sahabat kan?. Kalo’ emang kamu belum boleh pacaran, Abang akan coba tunggu kamu sampai tamat kuliah. Abang janji…”
“ Jangan bang…..!!, Ry ga’ mau abang terlalu mengharapkan Ry…, Ry takut abang tambah terluka, Ry mohon abang jangan menutup pintu hati abang untuk orang lain. Biarlah untuk sementara Ry coba sendiri dulu…, Ry akan coba dengarkan kata-kata Bapak…, Ry ga’ mau ngecewahin bapak lagi. Ry..akan focus pada kuliah Ry dulu…”.
“ Emang apa salahnya kalo’ abang berharap akan cinta Ry…, abang benar-benar sayang Ry…, Cuma Ry yang bisa ngerti dan nerima abang apa adanya, delapan bulan itu ga’ lama Ry…, Ry.. taukan abang orangnya gimana….???”
“ Makasih ya bang…., abang benar-benar orang yang baik, Ry merasa berdosa sekali karna ngelakuhin ini semua. Ry…,beruntung sekali bisa bertemu orang seperti abang”. Nada suaranya langsung turun ke nada minor, seakan menahan sesuatu yang teramat dalam.
“ Ya…udah, Ry..sekarang istirahat ya…, besok mau kuliah kan…??”
“ Ya bang, sekali lagi makasih ya bang, Ry sayang abang”
“ Sama-sama, abang juga sayang Ry….”
Telpon aku matikan dan aku berniat didalam hati. Akan mencoba menunggunya untuk beberapa bulan yang akan datang. Aku pasti bisa….!!!!
Selama 2 bulan masa perpisahan kami. aku tak pernah kehilangan kontak dengannya. Walaupun kami tak bisa keluar bareng tapi selalu berbagi rindu melalui via telpon atau ga’ sesama mengirim pesan. Jarak memang memisahkan kami. Aku terpuruk karna itu. Apalagi ketika malam datang rasa kerinduan ini benar-benar mencabik- cabik, tapi apa boleh buat. Rinduku akan kutahan dan akan ku lepaskan untuk waktu yang akan datang.
Malam itu petunjuk waktu diatas meja kerjaku menunjukan pukul setengah satu malam. Hujan turun dengan derasnya dan mataku enggan terpejam. Aku dengan posisi terlentang memandangi langit-langit kamarku, teringat saat-saat kebersamaan kami. Tanpa aku sadari tangan kiriku mengambil handphone yang tergolek malas diatas nakas disebelah ranjang tidurku. Aku mengirimkan pesan untuknya. Aku tau wanitaku telah pergi kedunia abstaknya dan berharap aku bisa segera menyusulnya kealam mimpi itu.
“ Yank.., hujan turun lagi…, kapan ya.. kita bisa membelah hujan bersama seperti dulu lagi. Abang kengen neh…!!!”. Abang punya sesuatu untuk kamu, disimpan ya…!!.

Cinta…, apa kabarmu disana…?
Cinta .., aku rindu dirimu..?
Cinta .., masihkah kau ingat…?
Saat.., kita warnai dunia….
Tawa kita terdengar hingga ke matahari..
Tak ada kesedihan, yang ada hanyalah kata Indah….!!!
Kerinduanku ini semakin dalam
Apakah bisa kutahan semua ini
Cintaku kepadamu semakinMenyisksa Hatiku….
Apa memang cinta tak harus Memiliki…….
Dua menit kemudian aku menerima sebuah pesan. Setelah aku baca dilayar handphone. Aku tau itu pesan darinya yang menunjukan tulisan “Sang langit”. Istilah itu masih aku pakai di dalam ponselku.
“ Makasih atas puisinya…” emang bayak orang bilang cinta tak harus memiliki.”. tapi kita serahkan saja kepada tuhan. Sebuah pesan yang ku baca malam itu.
“ Kok’ puisi. Itu lagu baru buat kamu Ry.…, lagi dinas ya…” aku mencoba membalasnya.
“ Wah…, makasih ya.., udah repot-repot buatin lagu untuk pacarku. Aku ga’ akan menyalahkan perasaanmu kepada pacarku. Cinta datang dengan sendirinya dan kita tak tau kapan perginya. Maaf hape’nya aku yang pegang malam ini, tapi besok pesen kamu pasti aku sampaikan. Thanks”. Mataku yang tadinya mulai mengantuk kini nanar menatap tajam. Perasaanku kacau. Jadi kini wanitaku……………………………..!!!!!!!
Hancur….., benar-benar hancur perasaanku. Aku tak percaya, dan sungguh benar-benar tak percaya. Baru dua hari yang lalu wanitaku mengirimkan pesan bahwa dia merindukan aku tapi kini kok bisa dia melakukan ini semua. Aku tak percaya..!!, aku berfikir ini pasti lelucon untuk ku. Tanpa pikir panjang aku telpon handphone-nya malam itu juga, tapi sayang handphonenya langsung dimatikan. Dari jam setengah 2 malam sampai jam 3 pagi aku coba untuk menelpon kehandphone-nya tapi gagal. Aku kesal. Aku kecewa, aku sedih , aku terluka…..
Pagi harinya setelah mataku terjaga dari alam maya aku langsung mencoba kembali menghubunginya, tapi tetap ga’ aktif. Aku berfikir sejenak. Akhirnya aku putuskan menelpon teman dekatnya dan berharap bisa bicara dengan wanitaku melalui ponsel temannya. Aku berhasil wanitaku ada didekat teman dekatnya dan aku pun bicara padanya.
“ Hape’ mu dimana, kok ga aktif…?? Aku lontarkan pertanyaan itu dan dia tak bisa menjawabnya. Aku bertanya lebih dari tiga kali.
“ Bang Ry lagi dijalan tar lagi telponnya”. Dia mencoba menghindar dari pertanya’an ku. Ponsel ku matikan dan aku beranjak pergi mandi.
Setengah sepuluh aku coba kembali menghubungi handphone’nya. Dan kini sudah aktif dan sayangnya tak diangkat. Seribu kali aku telpon seribu kali juga tak diangkat. Aku berfikir laki-laki yang bersamanya ini adalah banci. Pasti banci…!!!!
Dan kembali aku menelpon sahabatnya dan aku kembali bicara dengan wanitaku.
“Hape’mu dimana…??” kembali pertanya’an itu aku lontarkan.
“ Abang telpon kesana ya….” Dia jadi gagap dengan pertanyaan itu.
“ Iya…, hape mu dimana sekarang…” aku mulai kesal. Dia hanya diam dan ragu. Disela-sela diamnya aku mendengar teman dekatnya berkata dengan wanitaku.
“ Udah jujur aja lah….” Kata teman dekatnya. dan aku pun setuju dengan perkataan itu.
“ Benar…., Ry jujur aja…”. Dia menyebutkan nama laki-laki yang kuanggap banci itu. Dan aku pun bertanya balik kepadanya.
“ Kok’ bisa……!!!, katanya ga’ boleh pacar’an dulu. Katanya ga’ mau ngecewahin bapak dan mau focus dengan kuliah dulu….., kok’ bisa….!!!.”. aku lontarkan seribu pertanyaan yang membuatnya diam dan tak bisa menjawabnya. Lagi-lagi dia palingkan pertanyaan ku dengan menyibukan diri. Sedetik lagi aku bisa meledak seperti gunung berapi tapi ku urungkan niatku. Kumatikan handphone ku dan aku lemas, hilang semangat kerjaku hari itu. Semua jadi ga’ mout…., kecewa. Wanita yang aku anggap belahan jiwaku ternyata ga’ beda jauh dengan teman-temannya yang gila akan pria. Kembali kupanjantkan doa kepada tuhan. Agar kiranya wanitaku tak mendapatkan rasa sakit yang kualami ini.
Rasa sakit ini masih membekas dalam hati ini. Tak tau bagaiman cara menghilangkannya. Aku ingin berbagi rasa sakit ini kepada orang lain dengan cara menuliskan cerita ini dengan jujur dan polos. Aku tau bukan hanya aku yang mengalami rasa seperti ini, tapi mungkin juta’an orang pasti pernah merasakan rasa ini. Tak peduli pria atau wanita aku tau benar mereka pasti pernah merasakan hal yang aku alami ini. Cerita ini aku buat bukan untuk menyudutkan seseorang aku hanya ingin berbagi kisah. Dimana laki-laki pun bisa menanggis karna C I N T A.
Seperti puisi yang kutulis malam ini.

You are Cry Man……, You are Hurt Man……
What do you fill….? , What do you want…..?
Is it hurt…?, Is it sad….?,
Does it yearn…?,Is it lonely…?
Love make’s you Hurt , Love make’s you Cry
You crying……. You hurt…………
You are Hurt Man……..You are crying Man………


Iwan Steep’

My Argument


MY ARGUMENT

Terkadang aku berfikir, buat apa punya cinta kalo’ tak bisa mencurahkannya…!!!. Rasa sesak dihati terus mencabik-cabik tetapi kau tak pernah mau mengerti. Seperti saat ini dan beberapa hari kemarin, sendiri aku lalui hari tanpa dirimu. Kesempatan yang baik engkau sia-siakan begitu saja, bukankah engkau tahu manusia itu tak bisa membaca hari esok…!!!. Lalu siapakah yang aneh diantara kita?. Egoku atau caramu berfikir.
Waktu luang bagi kita untuk bersama berbuang begitu saja, tak ada yang special dalam hubungan ini. Seperti penderita autis, masing-masing pikiran kita asik dalam dunianya sendiri. Aku dengan rasa kasihku, kamu dengan rasa takutmu. Beberapa kali kita harus bahas masalah ini, tetapi tetap saja hasilnya Nol besar….!!!. Argument pembelaanmu terdengar cakap dan cerdas sampai kau sendiri bingung bagaimana cara mencernanya. Aksi orasimu terbelit-belit sampai kusut dan terkadang terdengar plin-plan. Padahal aku tau, kau tak pernah mengerti pokok masalahnya. Dan seperti yang ku katakan tadi, ini adalah hubungan yang aneh…!!!!. Kau belum cukup sensitive untuk bisa membaca rahasia hati. Dan dapat ku pastikan fikiranmu masih belum terbuka untuk dapat mengerti mengapa seseorang menjalin hubungan dengan sesamanya.
Kemunafikan menutupi dirimu. Seolah-olah semuanya positif. Tapi sudahlah ini adalah argumentku, dinama aku tak pernah tau bagaimana cara menyelami hatimu.
Aku hanya ingin kau tau, bahwa aku menyayangimu dengan setulus hati, maaf kalo’ aku salah bagaimana cara mengungkapkannya.

Multiple Sklerosis


MULTIPEL SKLEROSIS


Entah dari mana datangnya semua ini. Pagi itu tepat pukul delapan aku terbangun dari tidur dan Tiba-tiba saja kepalaku terasa pusing, Leherku menjadi kaku dan mataku pun ikut menjadi kabur. Seperti orang terkena struk sebagian dari tubuhku tak bisa digerakan. Tubuhku kejang-kejang, tidak panas tidak juga dingin, ingatanku hanya satu, “Aku Disantet”.
Dokter mendiaknosaku hanya, “Salah Bantal” “katanya”, selama satu minggu harus ikut Fisioterapi guna melancarkan syaraf-syaraf yang lemah. Semua obat, semua multivitamin tak pernah luput dari tenggorokanku. Tapi tak menjadikan aku kembali seperti biasa. Aku tak kecewa, aku tau ini hanya salah urat biasa. Sepuluh hari kemudian aku tak merasakan reaksi apa-apa dari rujukan sang dokter. Akhirnya aku dibawa ke pijat urut tradisional tapi lagi-lagi tak membuahkan hasil. Leherku masih kaku, pandanganku masih ganda dan kepalaku masih terasa pusing.
Ini hanya sebagian kecil dari usahaku untuk bisa sembuh. Memang agak sedikit nyelene tapi benar-benar ampuh. Aku direkomendasikan oleh mantan bosku yang dulu untuk mencoba menemui seorang Pastur disebuah gereja. Hari pertama ku acuhkan saja ajakanya, karna aku berfikir aku seorang Muslim, ya…memang aku tak sealim orang –orang tapi aku tau batasannya. Hari kedua aku masih menghindar dari ajakkannya. Sampai akhirnya aku pusing sendiri dan kuturuti juga ajakkannya.
Aku akan berbagi sedikit cerita disini, Sesampainya digereja, mantan bosku menyuruh aku untuk masuk keruangan sang pastur. Didalam ruangan itu terdapat dua bagian ruangan lagi. Bagian pertama kira-kira 3 kali 2 meter, merupakan ruangan untuk rapat para jemaat. Disana terdapat kurang lebih ada 9 orang yang lagi berbincang-bincang. Dan ruangan kedua yang ukurannya 2 kali 2 meter persegi merupakan ruangan sang pastur. Dihiasi dengan sebuah patung salib yang cukup besar, ukiran kayu yang menggambarkan Yesus dan keduabelas muridnya yang lagi memecah-mecah roti, dan tak lupa pula sebuah poster Yesus yang lagi mengembalakan seekor domba. Suasana diruangan itu nyaman dengan semprotan Ac yang sejuk-menyejukan.
Aku tak perlu lagi berkenalan dengan sang pastur karna beliau adalah senior saya dalam bidang seni musik, dan kami sering latihan bareng setiap selasa malam. Jadi aku tak begitu canggung lagi berbincang dengan beliau. Pak Yohanes, itulah nama sang Pastur. Beliau menyuruhku duduk dan memintaku menceritakan kembali asal mula penyakit dan maksud kedatanganku ini.
****
Seperti yang kukatakan sebelumnya, bahwa malam itu seperti biasa aku dan beberapa temanku ngumpul bareng didalam kounter hape’ yang baru satu minggu aku buka. Tak ada minuman keras, tak ada Drug, ganja apalagi obat-obatan yang membuat mabuk, kami hanya mengisap asap tembakau sampai jam 2 pagi setelah itu membubarkan diri. Setelah selesai mencatat semua pembukuan dan tetekbengek konter, aku beranjak untuk pergi tidur. Selama satu jam aku coba untuk pejamkan mata tapi tak bisa, perutku lapar sekali, memang sudah menjadi kebiasaanku makan sebelum tidur. Tapi malam ini emang sial, nasi yang biasanya banyak tersisa ternyata habis. Akhirnya aku membongkar persediaan makananku ternyata ku temukan sebungkus roti biskuit kelapa. Tanpa pikir panjang ku makan diriya dengan lahap sampai tersisa setengah bungkus lagi. Aku berdehek, aku kenyang dan aku tertidur.
****
“ Jadi apa keluhanmu Wan…??” tanya beliau
“ saya punya leher sulit sekali digerakkan Pak, pandangan saya ganda, dan apa bila saya pejamkan mata bagian belakang kapala terasa pusing, saya merasa ada sebuah kotak yang besar didalam kepala ini….!! Tanganku bergerak mengekspresikan apa yang diucapkan.
“ Di dunia ini penuh dengan hal yang gaib…, kamu percaya dengan itu..?”. Beliau membuat aku sedikit bingung.
“ Maksud Bapak setan gitu….??”
“ Ya….,bisa dibilang begitu…, tapi kamu jangan takut, asal kamu percaya bahwa tuhan itu ada, kamu akan sembuh”. Saya hanya menganggukkan kepala dan beliau melanjutkan lagi.
“ Saya akan berdoa, dibantu dengan kakak2 yang ada disini, mudah2an keajaiban itu ada untukmu. Tapi kamu harus yakin bahwa Yesus atau Nabi Isa yang kamu kenal lewat Al-Qur’an bisa sedikit menujukan belas kasihnya kepadamu. Jangan berfikir yang bukan-bukan, saya tau kamu bukan termasuk orang yang Radikal”.
“ Ya….,saya ngerti Pak, Saya juga salah satu pemuja kepribadian seorang Yesus”. Dan Tampaknya perkataan itu membuat beliau sedikit tenang.
Doa dipanjatkan, leher saya diusap,mata saya diurap sampai ke ubun-ubun dan berakhir dikepala bagian belakang, begitu terus-menerus selama 6kali menggunakan minyak Zaitun yang katanya dibeli langsung di Yarussalem. Baunya tidak begitu mengenakkan tapi harus ku tahan. setelah selesai beliau bertanya bagaimana keadaanku sekarang.
“ Lebih tenang…,lebih sejuk..,lebih enteng….,….” Jawabku singkat.
“ Bagaimana dengan matamu….?”
“ Masih Doble Pak…, tapi leher saya sudah agak mendingan….”
“ Syukurlah kalo’ begitu….”
“ Makasih Pak…” aku bersalaman dengan beliau.
“ Yang penting kamu jangan lupa sholat, yakinkan bahwa kekuatan jahat bisa dinetralisir dengan Sholat…” kata itu yang masih ku ingat setelah keluar dari gereja tersebut.
Lima hari kemudian keadaan sedikit membaik, walaupun mataku belum kembali normal tapi leher dan pusing dibelakang kepala sudah menghilang dan tidur pun sudah merasa lebih enak tak lagi harus dibayangi mimpi-mimpi yang ga’ jelas. Walaupun begitu aku masih belum bisa bekerja, penglihatanku masih belum sempurna.
Menjelang hari yang ke dua puluh dua mataku masih tak kunjung membaik. Akhirnya aku dirujuk kedokter spesialis mata. Disana baru diketahui bahwa aku kekurangan Gula Darah atau Gula Darahku dibawah standar orang-orang. Pernyataan ini diperkuat adanya hasil tes darah yang kulakukan. Untuk menghindari mataku jadi juling, dokter menyarankan sebelah mataku ditutup secara bergantian setiap malam. Memang tak begitu menyenangkan tapi apa boleh buat yang penting cepat sembuh, pintaku dalam hati. Ya.., memang Hatiku agak sedikit puas dengan resep sang dokter, pelan namun pasti obat tersebut bekerja dengan baik. Mataku yang kemarin hanya dapat melihat dengan jelas pada jarak 30 cm sekarang sudah agak jauh, yaitu 2 m, bukankah itu hasil yang memuaskan…!!
Semakin lama semakin membaik, aku sudah kembali bekerja sekarang. Walaupun tak 100% tapi aku sudah bisa membaca tulisan dengan jarak 5m atau lebih. Tapi kalo untuk mengendarai sepeda motor rasanya aku masih belum sanggup.
Ibuku masih kurang puas dengan hasil yang didapat, akhirnya aku kembali drujuk keluar kota, berharap dokternya lebih paten. Diluar kota aku tak bisa lama,karna alasan pekerjaan yang ga mungkin aku tinggal. 3 hari rasanya sudah cukup hanya untuk konsultasi. Obat-obatan kembali aku tenggak. Kali ini reaksinya lebih cepat, tak kelang dua hari kemudian mataku kembali normal. Aku merasa gembira atas hasil ini. Tapi aku mulai merasa ada hal lain yang terjadi dalam tubuhku ini. Pinggangku kadang-kadang terasa ngilu sendiri, apalagi kalo waktu tidur.
Lama-lama semakin menjadi-jadi, rasa sakitnya tak tertahankan. Pernah selama 2hari dua malam aku tak bisa tidur, segala balsem dan obat gosok tak lagi bisa membantu. Seperti biasa dokter kembali menjadi tempat rujukan. Dokter hanya bisa memberikan obat yang bereaksi selama 2jam penuh, setelah itu sakitnya kembali lagi. Selama satu minggu mengkomsumsi obat-obatan dari sang dokter, sakitnya sudah mulai berkurang. Dokter menyarankan rotgen dibagian tulang belakang,dan hal hasil tulang belakangku sedikit retak. Aku heran seingatku, aku tak pernah jatuh dalam waktu lima tahun terakhir, dan menurut analisa dokter kemungkinan pengeroposan tulang, atau Osteoporosis.
Selama dua minggu kemudian sakitnya mulai menghilang dan aku mulai kembali bekerja. Tapi tak lama, empat hari kemudian kaki ku mulai terasa seperti kesemutan. Mulai dari betis sebelah kiri menjalar sampai kepangkal paha sebelah kanan. Aku nyaris lumpuh. Semakin lama semakin tak bertenaga. Dan apa yang kutakutkan akhirnya terjadi. Aku lumpuh total. Dokter tak bisa berkata apa-apa, akhirnya aku dilarikan kepengobatan alternative. Kakiku diurut sampai kebagian belakang pundakku.
“ Anak Ibu dikerjain orang…!!!” tiba-tiba kata itu keluar dari seorang terapis.
“ Ah..yang benar Pak…!!, siapa…,apa ciri-cirinya…?” Ibuku panik
“ Cewe’ dan dia kurang suka dengan anak Ibu…!!” terapis menjelaskan
Otak ku perputar-putar, aku tak mau menebak, terlalu bahaya. Selama 3 tahun aku merantau kekota ini, aku tak pernah berlaku kasar kepada siapa pun. Paling cuma akal-akalan sang terapis untuk meraup keuntungan dirinya sendiri.
Sehari kemudian aku bercerita dengan seorang teman tentang apa yang dikatakan sang terapis, dia sendiri percaya ga’percaya. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk menemui seorang ahli kebatinan yang lumayan disegani. Dari mulutnya terlontar bahwa aku tergolong keracuan makanan. Tak ada santet, dan tak ada juga setan tanah (ketenggoran). Aku cukup lega mendengarnya. Namun dia sendiri tak bisa berbuat banyak. Beliau hanya memberikan aku satu botol air mineral yang sudah dibacakan ayat-ayat suci.
Setelah merasa tak ada perubahan, aku kembali dirujuk ketanah kelahiranku. Selama dua bulan aku ikut beberapa terapi, mulai dari terapi kejut listrik, tusuk jarum, batu giok dan yang terakhir tanduk kambing. Aku capek…, lelah dan hampir putus asa, terlebih lagi saat dokter mendiaknosa ku terkena penyakit baru yang belum ditemukan obatnya. MULTIPEL SKLEROSIS.
Kini aku tak bisa berharap banyak, asal bisa berjalan saja aku sudah cukup senang walaupun itu pincang yang penting tak merepotkan orang lain. Kakiku semakin hari-semakin bertambah berat. Pelan namun pasti Multipel Sklerosis terus menggerogoti diriku. Hanya vitamin yang bisa menujang hidupku. Aku tak boleh sakit, system imunku harus kuat, lengah sedikit saja bisa bahaya. Walaupun begitu aku sudah siap menghadapi segala resiko yang ada termasuk meninggalkan dunia ini. Toh prinsipku tak boleh aku langgar “ Kalo sudah Tak berguna lagi lebih baik mati saja”


The_end
25 september 2008

semua Tentang Dirimu




Semua tentang dirimu


Matahari telah berlalu dari pandangan mataku, diikuit dengan rona jinga langit yang semakin kelam. Aku berdiri diatas putaran roda senja, menunggu malaikat menggapaiku membawaku pergi dari kesengsaraan ini. Malam menjemput dengan sejuta rasa rindu yang mencabik-cabik tulang igaku. Mengoyak luka yang dulu hilang berganti perih yang teramat sangat. Disini, masih dipusaran rindu yang teramat dalam kepadamu, aku terus berharap kau datang memelukku dari belakang, mengecup lembut bibirku seperti saat-saat yang perna kita lakukan dulu.
Dahulu, ya…, bahkan sebelum para malaikat datang menghampiri kita. Kita tak pernah tau pahitnya rasa rindu, tak pernah berfikir untuk takut kehilangan, tak pernah mengerti apa arti kehilangan, dan tak pernah berfikir untuk bisa saling menyayangi.
Aku hanya ingin kau tau bahwa aku sayang kamu melebihi cinta Rosul kepada tuhannya. Melebihi asap yang setia kepada api, seperti air laut yang setia pada air asinnya, dan seperti bayangan yang selalu ada untuk tuannya. Tapi sepertinya cinta tak berpihak kepada ku. Apa mungikn aku terlalu berharap padamu, seperti manusia yang terlalu berharap akan keajaiban itu ada??
Ini semua tentang dirimu, yang ku ukir diatas jeratan rasa rindu, semua yang mengandung kata luka, semua yang mengerang rasa duka,semua yang mengaklasifikasikan kata asa,dan semua yang mengandung kata bla..bla…bla..,bercampur dalam ikatan asmara yang terpendam. Sedikit pun tak pernah terlintas dalam benakmu, akan harapan yang mungkin kelak akan kita capai bersama. Bukankah menanggungnya berdua akan jauh lebih baik dari pada sendiri??!. Ataukah aku memang tak pantas untuk dirimu??
Aku hanya bisa berharap perahu kecil kita ini tak tenggelam di perbatasan laut yang dangkal. Yang terpenting aku mohon kau ikut juga mendayung bersamaku walau sedikit tapi itulah harapan ku. Tapi seandainya harus tenggelam, biarkan aku yang pergi sendiri meninggalkan mu di pulau para malaikat ini. Biarkan aku sendiri yang menabrak karang dan terapung-apung dipusaran gelombang yang menghantam perahu kita. Dan biarlah malaikat ku selalu mendampingi mu disetiap nyenyak tidurmu, dan menjaga mimpi-mimpi indahmu
Kelemahan kita adalah kekuatan kita. Jadikan itu sebagai sarapanmu dan sarapanku untuk bisa menapakan kaki diatas langit, tapi jangan pernah berfikir dilangit masih mempunyai ruang untuk bernafas, sebab dilangit tak memiliki udara….!!!
Dan jika malaikat bertanya padaku, akan ku katakan bahwa aku masih ingin menjadi bagian dari dirimu, Masih ingin terus bersamamu, dan masih ingin setia menjadi penghiburmu dikala duka.
Sampai kapan ???
Sampai aku tak bisa menemukan lagi alasan, untuk bisa bersamamu



Penatap langit


Sang Angin






Sekapur sirih

Aku mengenalmu dari seorang sahabatku
Lalu kita warnai langit yang luas penuh dengan asmara
Hari-hari yang kita lalui penuh dengan canda tawa
Semua tentang keindahan,
Seakan semua duka engan menghampiri kita.
Banyak yang bilang aku beruntung bisa bersamamu
Tapi mereka tau apa……!!!!
Yang tau hanya kita berdua.., iya kan..???
Keberuntungan bukan hanya dinilai dari kehidupan
Tapi kehidupan harus dinilai dari keberkahan
Bersamamu merupakan keberkahan buatku
Bersamamu aku merasa hidup jadi ledih berarti.
Aku belajar banyak dari mu
Belajar bagaimana cara mencintai,
Menyayangi, memiliki, dan rasa takut kehilangan
Semua beban seakan hilang saat bersamamu
Nyaman, damai, tentram, dan tak kalah pentingnya
Aku seakan bergelut dengan tulang rusuk ku sendiri
Aku benar-benar menyanyangimu saat itu
Dan saat ini pun rasa itu tak pernah pudar dalam hatiku
Kuharap kau pun begitu,
Sama merasakan apa yang ku rasakan
Saat itu dan saat ini juga
Kau mengajarkan aku bagaimana cara
mengetik kata “MmMmUuUAaCHh..” didalam handphone
memanggil ku dengan sebutan “CinTa”
membiasakan aku memanggilmu “Sayank”
Mengajak ku untuk menonton “Bioskop”
Dan mendapatkan “Ciuman pertamaku disana”
membiasakan aku untuk menyukai “Jagung Bakar”
padahal aku tak pernah suka makanan itu
tapi untuk sayank “Apo yang Idak…!!!”
semua membuatku melayang
dan berfikir kaulah cinta sejati ku
kita pernah membelah hujan bersama
Bukan hanya sekali tapi sudah berkali-kali, bukan ?
Aku sering cemas kalo kau jatuh sakit, kau pun begitu
Tapi dengan obat anti Biotik yang kau berikan
Kita tak pernah takut lagi membelah hujan
Bersama disaat siang atau pun malam
Bukankah pertama kali kita sudah merasakannya..??
Lalu seorang temanmu memberi tauku bahwa kau
Mendapat sedikit gangguan dari alam lain
Itu yang membuat aku benar-benar cemas
Tapi dengan keterbukaan kita dan caramu
Menganjarkan aku untuk bisa saling memerima
Kekurangan dan kelemahan masing-masing, kau menjadi
Sosok wanita yang semakin unik untuk di selami
Aku ga’ pernah takut akan kelamahanmu
Kelemahanmu dan kepribadianmu yang
Membuat aku semakin ingin bersamamu
Benar-benar pengalaman Sprinatural yang
Mengesankan…..!!!!!
Asmara kita tak pernah padam
Aku tak mungkin menyakitimu
Setiap detik tak pernah kita sia-sia kan ??
Aku menjadi tempatmu berkeluh kesah
Kau tempatku berbagi cerita
Kebersamaan kita membuat waktu seakan berhenti
Tapi keindahan ini tak semulus
Apa yang kita kehandaki
Saat gelombang pasang memerjangmu
Saat itu juga kau oleng dan tak berdaya
Semua itu bukan salah mu
keterbatasan kita menjadi penghalangnya
semua orang ingin yang terbaik untuk dirinya,
dan terlebih untuk orang yang disayanginya
jangan menyalakan dirimu “sayang”
semua tak kan berguna…
semua akan menjadi sia-sia…
apa yang telah digariskan akan terjadi
hanya tinggal menunggu waktu….
Yang terjadi akan segera terjadi……
Kita tumpahkan semua air mata
Kita tak berdaya dibuatnya
Semua ada hikmahnya…
Tau kah kamu……..????
Rasa sayang ku kepadamu tak bisa terlukiskan
Semua yang terjadi seakan memotong
Urat nadi ku, aku lemas “CAPe…”
Apa jadinya hidup ku tanpa dirimu……?
Gelombang ini teramat berat bagi kita
Tapi jangan merasa Tuhan tak adil dalam hal ini
Ini hanya sebagian kecil cobaan yang diberikannya
Kepada kita…
Tuhan hanya ingin kita belajar Lebih
Bukan sekedar mengerti…???????
Gelombang ini menyisakan puingan harapan
Harapanmu dan harapanku dapat kita satukan lagi
Dengan sisa-sisa tenaga kita
Waktu meninggalkan pilihan
Aku rela memilih waktu agar bisa bersamamu lagi
Entah benar atau salah
Waktu terus menemaniku hingga kau
Membutuhkan aku untuk berbagi cerita bersama lagi
empat jam lebih baik dari pada tujuh hari didunia nyata
empat jam disetiap malamnya aku terus bermimpi
Bersamamu mengarungi dunia asbrak ini
Aku terus bermimpi, mimpi mengulang lagi
Saat-saat kebersamaan kita
Bukankah lebih indah bermimpi dari pada mengeluh ?
Menderita penyakit lebih baik
Dari pada menjadi pengecut
Hari ini, esok, atau lusa
Aku akan bertahan, dan menjadi seseorang
Yang pengecut menjalani hari…..!!!!
Aku memang salah
Keegoisan ku membuatmu semakin terpuruk
Semua tentang dirimu…???
Semua kamu yang tentukan
Ada banyak pilihan
Kau yang memilih
Kau yang mementukan
Aku yang sendiri…..
Aku rindu kamu..
Jangan menghindar…
Aku tak berdaya bila begitu
Tanyakan pada hatimu
Tanyakan pada suara yang berbisik
Yang terdapat didalam jantungmu
Ku mohon……..
Berikan “sedikit waktu” untuk ku
Untuk cinta kita
Untuk perjuangan kita
Untuk semua yang pernah kau katakan
Untuk semua janji-janji yang pernah
kita lontarkan bersama
ayo sayang…….!!!!!!
Tunjukan kepada tuhan
Bahwa kita bisa menempuh cobaan ini…
Aku mohon jangan menyerah
Ayo sayang…
Bantu aku……!!!!!!
Apa pun yang terjadi nanti
Aku akan tetap menyayangi kamu
Aku janji……
Tak kan ada sosok wanita lain
Yang bisa merasakan rasa sayang ku ini
Kepadamu…..

Sebab kau adalah Cinta ku dan semua ini tentang dirimu, tentang diriku yang begitu sangat menyayangi kamu….


Penatap Langit




Berikan waktu mu


Tiap kali aku minta
Dirimu walau sejenak
Untuk ku berbagi kisah
Berbagi kasih
Bersama………..

Tiap kali aku mohon kan
Berikan waktumu
Untuk ku berkeluh kesah
Berbagi rindu bersama

Apakah salah jika itu
Ku minta darimu
Apa aku terlalu berlebih

Mungkin aku terlalu sayang padamu
Mungkin aku terlalu cinta pada mu
Mungkin aku terlalu
Takut kehilangan mu….

Tiap kali aku minta waktu mu
Walau sejenak………….




Hari ini merupakan salah satu proses dari pendewasaan dirimu ga’ terasa umurmu udah 21 tahun, itu artinya kamu ga bisa sembarangan lagi dalam mengambil keputusan. Semua yang kau lakukan akan sangat terasa sekali dalam hidupmu.
Maafkan Aku ga’ bisa memberikan apa-apa kepadamu . Mungkin hanya beberapa lembar gubahan hati ku ini, yang bisa aku tuliskan untuk ku. Memang kelihatannya sedikit egois, tapi aku ga tau mau kasih apa. Jadi aku putuskan semua yang ada dihatiku ini hanya bisa ku tuliskan untukmu.
Semua tentang dirimu, adalah bentuk dari keluhanku,rasa sayangku,rasa tak berdayaku,rasa bersalahku dan rasa idealisme yang terdapat didalam tubuh ku yang kurus ini. Bercampur dalam huruf-huruf yang tak bermakna ini.Semoga kau membencinya dan setelah selesai kau baca langsung kau buang atau kau bakar juga ga’ apa-apa…..,semua yang ku tulis tak berarti dan tak bisa merubah apa pun.
Aku hanya ingin kau tau
Aku hanya ingin kau mengerti
Aku hanya ingin kau sadari besarnya
Rasa cinta ku, sayang ku kepadamu
Semoga dengan bertambahnya usiamu
Bertambah juga kedewasaanmu dalam berfikir
Doaku selalu menyertaimu disetiap langkahmu
Yang yang terpenting,
Berdoalah kepada Tuhan
Untuk menujukan jalan yang
Terbaik untuk bisa menjadi lebih baik dari
hari –hari kemarin, Amin.

Penatap Langit