Minggu, 24 Mei 2009

Syair baru ku



Pesan usil
Bib..bib..bib..bib…!! hpku berbunyi…
Sebuah pesan singkat yang tak ku kenal masuk kedalam handphoneku…
=> “Hai..,Ciang…,ne benar ya nomornya Sidiq..?”
=] “Wew..!! Sidiq yang nama, Sidiq Al Mubarokh,Abu Bakar Sidiq atau Sidik Jari..,ada banyak sidiq di sini..,kamu cari yang mana..,Sidiq Al kafhi Al Amin Al Sulaiman kah?”
=>”Jiah…!!, Sidiq Jari…, Hehehehehe…, Becanda kok.., eeh.. nama kamu siapa..?”
=>”Lah..!!, katanya cari Sidiq, akulah Sidiq ..,anda yang siapa..? mohon disebutkan : nama,alamat,nomor sepatu dan foto copy KTP 3 lembar…!!”
=> “Wew…!!, Serius ne nama kamu bukan Sidiq kan, tapi Zakie kan..?”
=> “ Kalo mw bermain di taman bermain dunk…, udah ahh.. saya maw kerja lagi ne. yang pasti tidak ada yang bernama malaikat disini,apalagi Sidiqmu atau zakiemu. Gbu..”
=> “Yee..,jadi cowok koq judes amat seh, aturannya cewek yang seperti itu…, kamu lagi dapet ya…”
=> “Koq tau..,Ya.. aku lagi dapet hadiah menarik…, menarik becak..,puass..puasss..!!!”
=> “ Ya sudah maaf telah mengganggu, kalo bertemu sidiq atau Zakie,bilang padanya.., ulat bulu nya sekarang sudah bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang amat cantik, aku tunggu di tempat biasa.., di dunia abstrak tempat dimana segalanya bisa terjadi. Gbu to..
(hp ku tak berdering lagi)

Pelangi tak berwarna
Sore itu aku melihat sebuah pelangi
Kecil memeluk langit jinggamu
Warnanya hampir sama seperti bulan
Yang sebentar lagi akan datang
Aku tak mengerti
Mengapa Pelangi itu tak berwarna
Apakah ada yang salah dengan diriku…??
Harapanku musnah sudah..
Anganku juga sirna …
Kau berikan Pelangi Tak Berwarna
Yang hanya tinggal Spektrumnya saja.
Aku tak percaya kau lakukan ini kepadaku
Semua bagai mimpi…, hilang tenggelam
Saat pagi tiba…
Dan Aku masih disini
Masih terhanyut dalam bayang-bayangmu
Yang seakan erat memeluk hatiku….
Dimana air hujan yang pernah kau
Simpan untuk ku dulu …?
Pelangi tak berwarnamu tak bisa ku raih….



“Aku yang tak Sempurna”
Aku coba kirimkan rinduku kepada awan kecil,
Kepada langit senja, kepada mentari pagi
serta kicauwan burung yang terbawa angin,
agar kau tau rasa ini terlalu menyiksa bagi ku.
Ingin ku miliki dirimu seutuhnya
tanpa ada rasa yang menjerat tapi,
apa daya diri ini tak sempurna untuk mu.
Aku hanya perahu kecil yang terombang-ambing
Ketika taw ketinggian gelombangmu…
Berpacu dengan waktu juga percuma,
Aku tetap akan terdampar di
pulaw tak berpenghuni itu.
Diri ini memang sudah di takdirkan untuk sendiri..!!!
kau tak kan bisa memahami,
karna aku tak terpahami…
aku adalah cinta yang tak bisa kau raih..
karna aku tak sempurna untukmu…
“Maaf cintaku…?”



“Antara Mig dan Buzz”
Aku seperti Isa Putra dari Nazaret…
Di kampung halaman sendiri,
di cambuki dan di caci maki.
Hasil karyaku di cemooh..,
Pada hal aku hanya mengajarkan
Cinta kasih…
Berbeda sekali ketika aku berada di Negri itu..,
Negri para pujangga, negri para ahli cupid
dan negri para pembrontak jiwa.
Lalu, di manakah sebenarnya rumahku..??
mengapa mereka tak bisa memerima aku di sana..?
Padahal kan aku hanya ingin berbagi cinta kasih…
Apakah itu salah…???
Kemudian aku ingat Tuhan pernah berkata kepadaku
“ Hai Isa, belajarlah engkau kepada
para penjajah kaki di gunung pasir,
bukankah mereka juga sama seperti dirimu…??,
maka bersabarlah….??”
Aku diam tak bicara,
Dalam detik senja masih tak ku temui
Dimana rumahku sebenarnya..??
Aku cinta Buzz, tapi aku butuh Mig.
Mig dan Buzz aku terjebak diantaranya..
Dimana sebenarnya rumahku..??



“Menunggu suami”
Di dalam kedua langkan kakinya,
Ada rasa yang mengikat
“Apakah Dia baik-baik saja…?”
Di setiap tetes keringatnya,
Ada cemburu dan doa
“semoga saja Dia tak kenapa-kenapa..?”
Dan di dalam cengkraman kedua tangannya,
Ada harapan dan impian
“Nah..!! itu Dia suamiku sudah pulang…!!
Akan ku cium tangannya, ku buka sepatunya,
Ku hapus peluh keringatnya, dan akan ku bawa Dia
terbang melayang kedalam sorgaku,
Karna neraka ini sudah terlalu sesak
buat kami berdua
Selamat tidur suamiku…,
Besok pagi nerakamu sudah menunggu di
Depan pintu rumah kita…



Pesan Dari Mama Lorent
Ingat.!!
Saya tak bisa merubah nasib anda
Tapi saya bisa membantu anda untuk
Merubah nasid anda
Maksudnya apa she..??
Takdir tak bisa dirubah
Tapi nasib bisa di rubah..
Jadi mau nya apa…?
Takdir adalah hak..
Dan nasib adalah proses
Jadi pikirkanlah….,
Apakah kau hidup dari takdir atau dari nasib
Bodohny kedua kata itu..
Kedua-duanya memperolok kita..,
Menelanjangi kita..
Serta menumpulkan kepercayaan kita
Kepada garis tangan kita..
Ataukah aku yang tak bisa membaca
Makna yang tersirat itu…
Pesan dari orang aneh,
Untuk orang-orang yang aneh juga..
Memang dunia sudah menjadi aneh…
Aneh bukan…??



Sebuah Proses!!
Kemarin kita masih asik dengan pikiran kita ,
Dengan ego kita, dengan keinginan konyol kita
Dan dengan semua tentang imajinasi hitam pitih kita.
Tapi hari ini, aku ingin katakan kepadamu…
Umur kita tak muda lagi..
Pikiran kita tak sempit lagi..
Ego kita tak hanya milik kita sendiri…
Ada banyak impian di depan kita,
Mampuhkan kita beradaptasi..?
Jalan kita masih jauh terbentang,
Harapan kita masih panjang terhampar..
Aku paham kau pasti bisa melaluinya..
Happy brithday to you..
Semoga kedewasaanmu bertambah
seperti poho padi yang semaki menunduk kebawah..
doaku slalu yang terbaik untukmu…
Happy annyverasry…
Congratulation with you my plen…



“Imajinasi rasa sakit dalam kehidupan”
Rasa sakit itu yang membuat aku tetap hidup..
Rasa perih itu yang menemani di setiap
Hari-hari ku bersama hampanya jiwa..
Dan rasa tak berdaya itu yang membuat aku
Tetap tegar meniti tiap-tiap pecahan kerikil tajam..
Sebenarnya rasa apa itu…?
Cintakah…?
Harapahkah..?
atau Imajinasikah..?
Yang pasti rasa sakit itu
Yang membuat aku tetap bertahan hidup..
Hidup untuk rasa sakit,
atau sakit untuk merasa hidup..
Aku jadi bingung,
Jadi kuputuskan untuk mengakhiri hidup..!!!
Meninggalkan rasa yang hidup,
Menyatu dengan rasa yang sakit…!!
Selamat datang di kehidupan orang-orang yang sakit..!!



“Belum Ada Judul’
Rambut kita bisa panjang,
Ketiak kita bisa gondrong,
Dan hutan hujan kita bisa
di tumbuhi semak belukar
tapi,pernah kah kau berfikir..
Kenapa alis kita tak bisa melebihi mata..??
Itu adalah bukti contoh di dalam hidupmu
Ada yang mengaturnya…
Hiduplah dalam AturanNya maka
kau pun temukan kebahagiaan di
dalam hatimu..
Jadi Sempurnahlah seperti apa yang
dikatakan oleh Jbril..
“Jagalah dirimu seperti Kami
menjaga sucinya Kitab Itu..
Jangan seperti para Atheis yang selalu membrontak
Kepada hukum-hukum Ibrahim…”
Sesungguhnya AzabNya amatlah Pedih..!!



“Spiritualisme Akut”
Hampir empat tahun aku di Negri itu..
Sahabat datang dan pergi seperti
Aliran darah kejantung..
Ada yang menjadi daging
Banyak juga yang menjadi kotoran…
Ada yang suka,benci,memuja,mencaci,
Menghina, sampai ada yang jatuh cinta.
Ada yang bilang aku tak punya keyakinan,
Kaum Nazi, Atheis dan pembrontak Jiwa..
Tapi ada juga yang bilang aku kaum Idealisme,
Urbanisme dan Spiritualisme Akut…
Terserahlah namanya juga manusia…!!
Dunia tak kan indah jika semuanya baik…!!
Setidaknya itulah pesan yang slalu
ku teriakkan kepada mereka,
Terserahlah mereka menanggapinya bagaimana..
yang penting aku tak menjadi para kaum Munafik..!!!
yang slalu bercengkrama dengan sorga-sorga indah
padahal ada neraka di dalam jiwanya…
orang yang menganggap dirinya pintar
adalah orang terbodoh yang pernah ada…
Menertawakan kebodohan sendiri adalah
hal yang paling indah,
Itulah diriku yang selalu menertawai kebodohanku..
Benar-benar manusiawi bukan….!!!!



“Sutradara”
Akulah Tuhan di dalam tulisanku..
Aku bisa menciptakan apa saja disana..!!!
Seperti rasa, bentuk, sifat, warna dan gerak…
Aku bisa buat kau menangis dalam tulisanku,
Bisa buat kau tertawa,tersenyum,marah,sedih,
Jengkel, benci, muak dan seribu rasa abstrak lainnya..
Aku bisa menghilangkan nyawamu dengan mudah,
Membuat kau menderita selamanya,
Bahkan menjadi figuran dalam cerita itu.
Karna aku adalah Tuhan dalam tulisanku
Aku bisa lakukan itu karna Aku
Yang menciptakanmu
dan kau adalah ciptaanKu.
Aku lah Ego di di dalam peranmu..
Dan peranmu hanya untuk Puaskan rasa Imajinasiku..
Tak perlu berkelit,
Apa yang ku berikan kepadamu adalah
Yang terbaik untukmu…
Paham….!!!!



“Authismeteorid”
Ras Mongolia berkumpul di sini..
Ada yang bringas ada juga yang duduk diam..
Senang meliht keceriaan di wajah-wajah mereka..
Jejen tertawa samapi tak kelihatan mata..
Dan Nadya tersenyum malu-malu..
Dasar anak-anak..!!
Mereka tak mengertia mengapa
bisa berkumpul di sini,
Disekolah anak-anak Autis..
Sedangkan orang tuanya seakan
Mengadakan tangan keatas Langit…



“Kaca Hati”
“Hai cermin ajaib,siapakan yang
‘paling Sempurna di sini’…?”
Cermin menjawab, “Kaulah Orangnya..!!”
Hatiku girang mendengarnya
Dan kembali ku bertanya..
“Hai cermin ajaib, siapakan yang
‘paling Benar di sini’…?”
Cermin menjawab “Kaulah Orangnya…!!”
Aku tertawa ngakak lupakan dunia..
Lau ku lanjutkan bertanya
Sembil memeikirkan seseorang..
“Dan siapakah yang ‘Paling Bodoh di dsini’…?”
Cermin diam sesaat, lalu melanjutkan..
“Kaulah Orangnya..!!”
Aku marah..!!, aku tak terima..!!
Aku pecahkan cermin itu
dengan tangan kananku
lalu berguman pelan..
“Dasar cermin diri tak bisa di ajak berbohong..!!”



“Bukan Rayuan”
Aku lihat rembulan di matamu..
Begitu cantik mengalihkan perhatianku..
Wahai Engkau yang ber pipi kemerah-merahan
Sepertinya aku jatuh cinta kepadamu..
Alis, hidung, mata, dan bibir..,
Benar-benar serasi menempel di wajahmu..
Sempurnalah Engkau sebagai seorang wanita..
“Hey teman, saya mau bertanya…
Apakah dia masih sendiri..?”
Hatiku robek ketika dia lemparkan
Senyumnya kepadaku..
Owh, Dialah wanita yang slalu menghantui
Di setiap mimpiku..



“Cermin Diri”
Jika sifat Kalulatif mutualisme
membuat kau jauh dariku..
Berarti pemahaman Induvidualismu
masih teramat dangkal..
aku benar-benar kecewa soal itu..
Percuma mulutku berbui sampai robek
Kau takkan pernah paham maksudku..
Dan jika Kulturalis masih mengikat kuat
Di dalam pikiranmu,
Sampai mampus pun kau tak kan
bisa terima aku..!!
Kau seperti kaum Ortodox yang selalu
Ingin menepatkan Egomu
Di atas altar penyembahan itu..
Slalu ingin di sanjung
Seperti anak kecil di colok
Permen kemulutnya..
Jika Egomu di perolok,
Mukamu marah menyala bagai api..!!
Dasar manusia Ortodox..!!



Plajaran Jiwa “
Namaku adalah Langit..
Jika mau di uraikan
Ini mata Langit..,
Ini hidung Langit..,
Ini telinga Langit..,
Ini Kepala, Tangan, Kaki
dan Tubuh Langit..
Lalu dimanakah Langit Itu..?
Yang mana seh namanya Langit itu..?
Ketika semuanya serba kacau..
Batinku menjerit..
“Ingat diri..,Ingat Tuhan..!!
Kata hatiku menggelitik..
Rumi pernah berkata
Manusia itu terdiri dari 4 unsur..
Tanah, Air, Udara, Dan Api..
Tanah adalah Mulutmu..
Air adalah Matamu..
Udara adalah Perasaanmu..
Dan Api.. adalah Telinggamu..
Tak usah berdebat
Tho.., akhirnya mati juga..
“Sesal tak Berpihak”
Kasih…
Dengarkan jeritan rindu yang
Berbungkus perih ini..
Ada banyak sesal
yang menghantui..
Semua karna aku yang
Terlalu samar menebak hatimu..
Kasih…
Jika kau denganr derit ini..
Tolong hampiri lagi hatiku,
Aku butuh Cintamu
untuk bertahan hidup
Hidupku hampa tanpa
Sajak-sajak Indah darimu..
Ku mohon Kasih
Dimana pun kau berada..
Pulanglah..,
Jemput aku kedalam Cintamu..
Aku yak mau mati
Dalam sesal ini..!!
Kumohon..
Ke Kasih Ku…

Terpeyek - peyek..!!!!



Sudah beberapa hari ini aku merasa muak liat tingkah laku para pelaku pertelevisian di indonesia. Beberapa acara reality shownya semakin membuat gerah, mulai dari acara percintaan, keluarga hingga masalah perekomonian, di buat sedemikian rupa sehingga menjadi tontonan yang hanya memikirkan reting saja.
Sebenarnya hikmah apa yang mau mereka petik dari tayangan tersebut. Tidak ada!!!, hanya sebagai hiburan semata. Mereka tak pernah tau nasib orang-orang yang terkena imbasnya dari pembuatan reality show tersebut. Kita ambil saja contoh acara reality show yang ada di salah satu stasiun swasta di indonesia. Namanya sudah hampir di kenal oleh hal layak banyak, yang konon katanya pernah mendapatkan piala penghargaan sebagai acara reality show yang paling di gemari para pemirsa dilayar kaca. Aku tak akan menyebutkan nama programnya karna dari judul yang aku tulis sudah memberikan sedikit gambaran acara tersebut.
Kisah ini bermula sekitar bulan january atau february aku tak ingat betul. Kisah seorang Ibu yang ingin mencari kedua orang anaknya yang telah dia tinggal selama 15 tahun karna alasan menikah lagi dan menghianati suami yang dianggapnya tak mapan lagi.
Team tepeyek-peyek mendapatkan order tersebut dan melacak lokasi sang anak yang saat itu berada di Pulaw para dewa. Disana di ceritakan pencarian begitu seru, hampir 15 hari semua team bekerja keras dan membuahkan hasil. Dengan segala informasi yang telah di kumpulkan, akhirnya Anak yang pertama seorang laki-laki di temukan sedang bekerja sebagai Bardender di salah satu bar yang ada di Pulau tersebut. Bisa di tebak hasilnya, dengan sedikit editan. Semua mata pukaw di layar kaca, membuat jantung berdegup kencang dan membuat hati penasaran. Akhirnya dengan pikiran diplomatis sang pembawa acara membujuk sang anak yang pertama untuk bisa menerima ibunya yang telah tega menelantarkannya selama 15 tahun itu. Di ceritakan ibunya dengan air mata yang berlilangan menyesali perbuatannya yang terdahulu. Apakah kisahnya sampai di situ saja. Tidak…!!!, masih ada anak yang kedua.
Pencarian anak yang kedua ini tidak begitu susah, dimana anak yang pertama sudah mengantongi informasi lokasi tempat anak yang kedua ini berada. Akhirnya malam itu juga pencarian dimulai lagi. Tepat pukul 12 malam sang target yang telah di ketahui identitasnya sempat di intai dari jarak jauh. Tempatnya tak begitu jauh dari penemuan anak yang pertama. Backgrundnya juga hampir sama seperti anak yang pertama, yaitu sebuah Bar atau diskotiq. Tapi yang ini lebih parah, sang anak yang kedua ini adalah seorang wanita yang di kenal sebagai seorang pelacur di Bar tersebut.
Melalui kamera dari dalam mobil sang target yang pertama yang tak lain adalah kakak kandungnya sendiri membujuk untuk sang adik keluar dari Bar tersebut. Tentu saja sang adik menolak dan merasa curiga dengan gelagat dari sang kakak. Akhirnya sang adik menyerah…., ketika diperjalanan menuju tempat pertemuan itu, sang pelapor tak tahan lagi ingin memeluk putrinya tersebut. Kembali kisah mengharukan disajikan disana. Namun watak manusiawi dari sang anak yang kedua ini muncul. Dia tak begitu saja bisa menerima bahwa sang pelapor ini adalah ibu kandungnya yang telah tega menelantarkannya selama 15 tahun. Walau pun benar….So what…!!!!!, apakah dengan kata maaf saja bisa membuat orang menghcurkan rasa sakit hati itu….?? Di mana rasa kemanusiaan para pembawa acara tersebut…??. Kalo pun anda jadi sang target kedua, saya yakin anda pun tak kan bisa menerima begitu saja. 15 tahun membuat seseorang menjadi pelacur padahal bila waktu bisa di putar mungkin ini tak kan terjadi. Benar tidak..!!!
Tarik menarik antara sang Ibu dengan target yang kedua mengundang mata semua orang yang ada disana. Pembawa acara yang telah berhonor besar dan mendapatkan gaji yang halal seolah-olah menjadi malaikat untuk keluarga yang sedang berseteru itu. Mereka tak pernah tau dampak apa yang mereka perbuat demi kepentingan reting pertelevisian itu.
Reality show itu diakhiri dengan perginya anak yang kedua ini entah kemana. Dengan sedikit argument dari pembawa acara, akhirnya relity show ini pun berakhir tanpa kisah yang jelas.
Sekali lagi aku katakan reality show tersebut tak memberikan makna apa-apa, tinggallah orang-orang yang tak punya kepentingan di acara itu yang merasakan dampaknya.
Adalah aku yang saat itu berada di tengah-tengah target kedua dan sang pelapor. Aku memaki sang Ibu dengan sumpah serapah yang tak pernah terucap sebelumnya oleh mulut kotorku ini. Mau tak mau, hanya aku yang tau nasib dari target yang kedua ini. Setelah kejadian beberapa jam tersebut aku membawa target yang kedua kembali ke kost’an kami. Dan ceritanya tidak sampai di sini saja seperti acara reelity show yang menjijikan itu.
****
Malam itu 15 hari kemudian, handphone ku berdering ketika aku berada di salah satu kamar hotel, sebuah telpon dari kampung halaman membuat aku setengah sadar…., saat itu juga ku batalkan kencanku dengan seorang Bule yang telah memboking ku.
“Ajeng..!!!, kamu di Bali jadi Pelacur ya….!!!” Seorang di ujung telpon itu langsung marah-marah.
“Abah ngomong apa seh..Bah..!!, saya di sini kerja Bah…!!” aku berteriak.
“Ya…, kamu memang kerja, Tapi jadi Pelacurkan…!!!” dia tambah emosi
“Abah…!!!, hati-hati kalo ngomong..!!, Ajeng bukan pelacur, Ajeng bukan pelacur…!!!!” handphone ku matikan aku menangis menahan perih di dalam hati.
Tak lama kemudian beberapa sms bertubi-tubi datang padaku. Isinya benar-benar membuat aku tak kuat lagi menahan rasa sakit itu. Ku berlari keluar dari kamar hotel menuju sebuah café di sekitar pantai Sanur. Bayang-banyang isi pesan singkat itu terus menghantui aku.
Ayahanda*
“Abah haramkan uangmu untuk dimakan kami disini. Abah masih bisa cari uang yang halal untuk biaya kuliah adikmu. 5 tahun kamu sudah bohongi abah dan Umi mu. Dasar anak tak tau malu..!!”

Jeny*
Mbk…., mbk Jessy bukan Pelacurkn.., habis sholat magrib jeny liat mbk jessy ada di salah satu reality show.., itu bkn mbk jessy kan…?

Teteh susy*
Jess.., kenapa kamu bisa terlibat acara yang seperti itu, pakaian kamu tak sepantasnya, kamu bukan yang kami bayangkan kan? Semua orang disini mempertanyakan kamu di bali kerja apa?

Om Fadli*
Jess..,apa pun kamu, kamu sudah melakukan yang terbaik untuk keluarga kamu, tetap smangat.., tak usah resah, tar Om bantu dari sini untk menjelaskan posisi kamu kepada keluarga kamu. Pesan Om jangn berbuat yang macam-macam…!!

Saat itu pukul setengah sepuluh malam, mataku berkelana mencari sosok wanita bertubuh sexy dengan payudara setengah melompat. Akhirnya dengan sedikit introgasi kepada bartender aku temukan wanita yang mengenakan rok mini itu dengan posisi setengah mabuk. Tanpa banyak bicara aku menarik tangan wanita itu keluar dari café tersebut, memang dia agak sedikit menolak, tapi aku tak perduli. Beberapa petugas keamanan disana pun ikut menengahi kami, dan setelah di berikan penjelasan mereka membawa kami segera keluar dar cafe tersebut.
“Dimana rumah wanita yang mengaku Ibumu itu…!!!” mata ku melotot kepada Rani.
“Aku tak Tau Jess.., memangnya kenapa.?” Rani dengan tubuh sedikit sempoyongan.
“Gara-gara wanita tua itu.., seluruh orang di kampungku jadi tau aku seorang pelacur…!!!, Puasss kamu…!! Aku berteriak di muka Rani dan air mataku keluar dengan sendirinya. Rani yang saat itu setengah mabuk seakan drop dan sadar sendiri karna makian itu.
“Bangsattt…!!!, kita harus cari wanita itu…, dia telah menghancurkan hidup kita berdua.., kita kasih pelajaran untuknya…, kita ajarkan bagaimana cara mengampuni dosa secara benar kepadanya…!!!” Rani mulai emosi
“Ya…!!, akan ku bunuh wanita itu….!!!” aku mengimpali.
Rani mengambil handphone dan memencet sebuah nomor, telpon pun tersambung.
“Halo…, Mas ini Rani.., Ibu dimana…?” Rani melirik kearahku. Aku membaca ada konspirasi dimatanya.
Ada di kostan Mas…, Ibu rencananya lusa mau pulang ke semarang, kamu dimana…?” seseorang di ujung telpon menjawab. Tut..tut..tut…, sambungan diputus.
“Oke kita cari wanita itu..!!” Rani menarik tanganku.
“Sebelum kesana, aku mau kita kembali kekostan dulu.., ada sesuatu yang harus aku ambil….” Aku melepaskan tangaku dari cengkraman Rani.
Rani mengikutiku sampai ke kostan kami. Aku mengambil sesuatu di dalam lemariku dan ku selipkan kedalam tas tanganku. Aku keluar kamar dan Rani telah menungguku di ruang tamu dengan wajah sedikit cemas.
Aku dan Rani tak banyak berbicara di dalam taxi itu. Perjalanan yang penuh dengan amarah,cemas,takut,gelisah dan sejuta perasaan lainnya. Tepat di dalam sebuah lorong di daerah Jimbaran taxi itu memurunkan kami. Sekitar 10 meter akhirnya kami sampai di kostan itu. Suasanannya sedikit tenang, memang di daerah ini agak jauh dari keramaian. Rumah-rumah bertingkat kayu dan beton mewarnai disekitar lorong ini. Daerah padat tempat tumbuhnya penginapan-penginapan ukuran kecil dan kost-kostan tentunya.
Pukul 11.34 malam, suara seseorang membukakan pintu setelah tadi Rani mencoba mengetuk pintunya sebanyak tiga kali. Wanita itu kaget melihat Rani langsung mendobrak pintu yang baru 10cm ia buka.
“Rani.., Rani anakku….” Secara spontan tangan Rani menepis tubuh wanita itu sebelum wanita itu hinggap di tubuh Rani.
“Mau kamu apa seh orang tua tak tau diri…, datang-datang mengaku menjadi Ibuku…, aku kasih tau kamu ya.,Ibuku sudah meninggal 15 tahun yang lalu.., ngerti kamu….!!!” Tangis bercampur amarah meledak di ruangan 3x4 itu.
“Maafkan Ibu nak…!!, Ibu memang salah telah menelantarkan kamu dan abangmu.., maaf kan Ibu…” wanita itu hanya bisa menguraikan air matanya.
“Halaaaa, banyak omong kau wanita Tua….!!! Aku mengambil sesuatu didalam tas tanganku dan mengajungkannya tepat di kepala wanita itu.
“Doorrrr….Doorrrr…Doorrrrr!!!!” suara letusan terdengar hingga radius 1 kilometer.
Aku merasa hening saat itu…,bebas semua beban yang mengikat. Darah memuncrat mengenai mukaku tak ku huraukan. Seakan semua berjalan lambat. Teriakan Rani tak terdengar lagi oleh ku. Aku diam membatu menyaksikan wanita itu terkapar dengan darah disekujur tubuhnya. Rani menyadarkan aku dari lamunan panjang itu. Dia menarikku keluar dari rumah itu. kami berlari sekencang-kecangnya untuk menghilangkan jejak. Aku masih tak percaya, aku bisa melakukan itu. Entah setan leak apa yang memasuki pikiranku saat itu. Tanganku bergetar, pikiran tak tau kemana, rasa panik, cemas menyatu bercampur aduk disana.
****
Suara letusan itu mengantarkan aku kedalam bilik ruangan 2x1,5 meter ini. Disaksikan terali-terali besi yang mengikat ini aku tuliskan kembali ceritaku kepada para pemikmat reality show tersebut. Dan bebrapa bulan kemarin aku benar-benar menjadi orang paling berpengaruh di layar kaca. Relity show yang membawa petaka setidaknya itulah berita yang ku dengar dari bisik-bisik para tetangga di sel tahanaku ini.
Kisah Rani belum berakhir…, Rani terus menjadi target dalam sisa hidupnya. Tapi kali ini bukan reality show yang memburuhnya tapi satuan Intel kepolisian yang menetapkan Rani sebagai Target utama atau DPO. 


14mei09