SKETSA CRY
Tau kah kamu mengapa malaikat tak pernah merasakan jatuh cinta…?. Hampir dua puluh juta kali aku memikirkan hal itu, tapi tak pernah ku temukan jawabanya diotak ku. Dan aku pun tersentak hebat ketika aku sadar, bahwa aku telah terpuruk oleh cinta. Cinta…, lagi-lagi kata itu terus-menerus terniang-niang dalam jaringan urat syaraf otakku. Sebuah kata yang tak bermakna namun tak pelak Malaikat pun ikut menangis karnanya. Dunia bisa hancur bila malaikat merasakan patah hati. Itulah jawaban yang aku dapatkan ketika aku berada dalam keterpurukan ini. Tuhan memang telah melakukan semuanya dengan benar. Tak satu biji wijen pun terlepas dalam perencanaannya.
Sebagai seorang pria, akan merasa malu jika aibnya terbongkar di depan umum. Tapi semua akan aku patahkan demi dogma yang usang itu. Menangis, tertawa, gembira, bersedih, semua telah ada tercipta didalam kelenjar amis yang disimbolkan dengan warna merah darah itu. Hati….!!!, Apakah Malaikat tak mempunyai itu ?. Jangan bertanya kepadaku. Aku pun takkan bisa menjawabnya. Aku hanya ingin sedikit berkhayal, apa yang dirasakan Malaikat saat melihatku dalam kehancuran hati yang telah Tuhan ciptakan ini. Dan aku pun sadar bahwa Malaikat pun pasti ikut menangis jika melihat semua manusia terpuruk dalam kehancuran ini. Aku yakin itu….!!!!
Dan demi semua manusia yang telah Tuhan ciptakan, aku rela menjadi laki-laki pertama yang akan di Cap sebagai manusia terbodoh didunia karna telah menangis karna Cinta. Akan kuterima itu. Bagiku tak banyak laki-laki seperti diriku yang telah menyia-nyiakan air mata yang begitu mahal bagi seorang pria. Buat ku tak kan jadi masalah. Yang penting aku telah patahkan semua dogma yang tak terpakai itu lagi. Siapakah yang bodoh sekarang..???
Dimataku kini ada luka. Dimataku kini ada amarah. Dimataku kini ada bongkahan zat cair yang disebut Air mata. Rasanya asin sekali. Pahit sekali. Bahkan hangat sekali. “Kau tak kan bisa merasakannya sebelum kau benar-benar merasakan dipuncak ambisi yang begitu dalam akan sesuatu”.
Menangis itu lumra, menangis itu wajar, kau pria atau wanita tak kan jadi masalah dan yang pasti jadikan itu sebagai tangisan mu yang terakhir sebelum kau menginjakan kakimu diatas langit. Dan ketika kau bertemu dengan salah satu Malaikat, ceritakanlah kepadanya bahwa menangis itu menyenangkan. Laksana tugasmu menemani aku mencatat semua cerita yang aku lakukan didunia itu dahulu. Dan katakan juga kepadanya, menangis bisa membahagiakan hati yang terluka karna dengan menangis kita bisa mengerti akan arti kehidupan yang nyata ini.
Buat Kamu yang telah membuatku menangis, ingatlah suatu saat kau pasti akan merasakan juga. Entah itu besok, lusa, atau nanti pasti kan datang untukmu. Aku hanya bisa bilang selamat menikmati tangisan ku ini.
CRY MAN
Iwan Steep’
UCAPAN TERIMA KASIH
Untuk Penciptaku Allah Swt, yang telah memberikan jalan terbaik bagiku dan telah menyadarkan aku bahwa cinta itu tak harus memiliki. Thanks For Good. Dan untuk junjunganku Nabi Besar Muhamad Saw, dan ahlut baitnya yang telah banyak memberikan Spirit bagiku untuk selalu mengingat Penciptaku.
For Your Mom…, terima kasih atas pengertianya. Aku tau kita hanya orang biasa yang selalu tersudutkan oleh waktu. Beri aku sedikit ruang gerak untuk bisa memberikan yang terbaik untukmu dan untuk ku, agar bisa mencari seseorang yang bisa menerima semua kekurangan dan kelemahan kita. Insya allah dengan doamu aku bisa mendapatkannya. Amien.
Untuk saudaraku Adi Ardius. Thanks telah memberikan pencerahan buatku. Tanpamu aku pasti bertambah terluka jika mengingat dirinya. Kau benar aku yang salah karna terlalu terhanyut dalam aliran asmara yang keruh.
Untuk Komputerku, handphone ku, gitarku, dan semua alat yang telah menampung keluh-kesahku. Terima kasih banyak. Meski pun kalian benda mati tapi bagiku kalian adalah hidupku. Lebih baik menjadi benda mati dari pada menjadi benda hidup tapi seperti mati perasaannya. Teruslah menjadi alat penampung semua keresahan hatiku. Sebab kalianlah yang bisa aku jadikan sebagai pendengar setiaku dikala aku merasa senang, sedih dan terluka. Kalian adalah tempatku berbagi cerita.
Untuk sahabatku Ria, yang telah memberikan aku inspirasi membuat cerita seperti ini. Thanks Bro’ atas suportnya. Serink-serink main ke kota jangan di Deso’ terus tar bisa jadi orang Deso’ beneran. He9x…..
Untuk Mbak Eflin dan semua teman-temannya karna keterbatasan tempat jadi ga’ bisa aku sebutkan satu–persatu. Thanks Yo…., buat Bu Dian makasih Translitannya. You Are ga’ suka Brondonk ya….., Whakakakakaaka……..!!!!!
Untuk Sang Langit, terima kasih atas semuanya. “Aku Dan Anjing Tak Ada Bedanya Malam Itu……..!!!!!!!!!,
Penatap Langit
Tau kah kamu mengapa malaikat tak pernah merasakan jatuh cinta…?. Hampir dua puluh juta kali aku memikirkan hal itu, tapi tak pernah ku temukan jawabanya diotak ku. Dan aku pun tersentak hebat ketika aku sadar, bahwa aku telah terpuruk oleh cinta. Cinta…, lagi-lagi kata itu terus-menerus terniang-niang dalam jaringan urat syaraf otakku. Sebuah kata yang tak bermakna namun tak pelak Malaikat pun ikut menangis karnanya. Dunia bisa hancur bila malaikat merasakan patah hati. Itulah jawaban yang aku dapatkan ketika aku berada dalam keterpurukan ini. Tuhan memang telah melakukan semuanya dengan benar. Tak satu biji wijen pun terlepas dalam perencanaannya.
Sebagai seorang pria, akan merasa malu jika aibnya terbongkar di depan umum. Tapi semua akan aku patahkan demi dogma yang usang itu. Menangis, tertawa, gembira, bersedih, semua telah ada tercipta didalam kelenjar amis yang disimbolkan dengan warna merah darah itu. Hati….!!!, Apakah Malaikat tak mempunyai itu ?. Jangan bertanya kepadaku. Aku pun takkan bisa menjawabnya. Aku hanya ingin sedikit berkhayal, apa yang dirasakan Malaikat saat melihatku dalam kehancuran hati yang telah Tuhan ciptakan ini. Dan aku pun sadar bahwa Malaikat pun pasti ikut menangis jika melihat semua manusia terpuruk dalam kehancuran ini. Aku yakin itu….!!!!
Dan demi semua manusia yang telah Tuhan ciptakan, aku rela menjadi laki-laki pertama yang akan di Cap sebagai manusia terbodoh didunia karna telah menangis karna Cinta. Akan kuterima itu. Bagiku tak banyak laki-laki seperti diriku yang telah menyia-nyiakan air mata yang begitu mahal bagi seorang pria. Buat ku tak kan jadi masalah. Yang penting aku telah patahkan semua dogma yang tak terpakai itu lagi. Siapakah yang bodoh sekarang..???
Dimataku kini ada luka. Dimataku kini ada amarah. Dimataku kini ada bongkahan zat cair yang disebut Air mata. Rasanya asin sekali. Pahit sekali. Bahkan hangat sekali. “Kau tak kan bisa merasakannya sebelum kau benar-benar merasakan dipuncak ambisi yang begitu dalam akan sesuatu”.
Menangis itu lumra, menangis itu wajar, kau pria atau wanita tak kan jadi masalah dan yang pasti jadikan itu sebagai tangisan mu yang terakhir sebelum kau menginjakan kakimu diatas langit. Dan ketika kau bertemu dengan salah satu Malaikat, ceritakanlah kepadanya bahwa menangis itu menyenangkan. Laksana tugasmu menemani aku mencatat semua cerita yang aku lakukan didunia itu dahulu. Dan katakan juga kepadanya, menangis bisa membahagiakan hati yang terluka karna dengan menangis kita bisa mengerti akan arti kehidupan yang nyata ini.
Buat Kamu yang telah membuatku menangis, ingatlah suatu saat kau pasti akan merasakan juga. Entah itu besok, lusa, atau nanti pasti kan datang untukmu. Aku hanya bisa bilang selamat menikmati tangisan ku ini.
CRY MAN
Iwan Steep’
UCAPAN TERIMA KASIH
Untuk Penciptaku Allah Swt, yang telah memberikan jalan terbaik bagiku dan telah menyadarkan aku bahwa cinta itu tak harus memiliki. Thanks For Good. Dan untuk junjunganku Nabi Besar Muhamad Saw, dan ahlut baitnya yang telah banyak memberikan Spirit bagiku untuk selalu mengingat Penciptaku.
For Your Mom…, terima kasih atas pengertianya. Aku tau kita hanya orang biasa yang selalu tersudutkan oleh waktu. Beri aku sedikit ruang gerak untuk bisa memberikan yang terbaik untukmu dan untuk ku, agar bisa mencari seseorang yang bisa menerima semua kekurangan dan kelemahan kita. Insya allah dengan doamu aku bisa mendapatkannya. Amien.
Untuk saudaraku Adi Ardius. Thanks telah memberikan pencerahan buatku. Tanpamu aku pasti bertambah terluka jika mengingat dirinya. Kau benar aku yang salah karna terlalu terhanyut dalam aliran asmara yang keruh.
Untuk Komputerku, handphone ku, gitarku, dan semua alat yang telah menampung keluh-kesahku. Terima kasih banyak. Meski pun kalian benda mati tapi bagiku kalian adalah hidupku. Lebih baik menjadi benda mati dari pada menjadi benda hidup tapi seperti mati perasaannya. Teruslah menjadi alat penampung semua keresahan hatiku. Sebab kalianlah yang bisa aku jadikan sebagai pendengar setiaku dikala aku merasa senang, sedih dan terluka. Kalian adalah tempatku berbagi cerita.
Untuk sahabatku Ria, yang telah memberikan aku inspirasi membuat cerita seperti ini. Thanks Bro’ atas suportnya. Serink-serink main ke kota jangan di Deso’ terus tar bisa jadi orang Deso’ beneran. He9x…..
Untuk Mbak Eflin dan semua teman-temannya karna keterbatasan tempat jadi ga’ bisa aku sebutkan satu–persatu. Thanks Yo…., buat Bu Dian makasih Translitannya. You Are ga’ suka Brondonk ya….., Whakakakakaaka……..!!!!!
Untuk Sang Langit, terima kasih atas semuanya. “Aku Dan Anjing Tak Ada Bedanya Malam Itu……..!!!!!!!!!,
Penatap Langit
Sang Angin
[ ANGEL CRY ]
[ Laki-laki yang menangis By : Iwan Steep’ ]
Aku lahir tepat dibulan September, dinaungi planet Merkurius atau dikenal dengan sebutan Malaikat Perawan. Tak heran jika aku mempunyai sifat seperti wanita, tapi aku bukan banci. Aku laki-laki normal yang haus akan kasih sayang dari seorang wanita. Entah bagaimana datangnya semua ini, tapi aku seperti bisa merasakan apa yang diinginkan dari seorang wanita hanya dengan menatap matanya bahkan perasaanku lebih sensitive dari seorang wanita. Selama aku hidup dua puluh empat tahun yang lalu. Aku baru merasakan dua kali patah hati, tapi kedua-duanya benar-benar membuat diriku tak parcaya lagi akan cinta sejati itu ada. Kegagalanku yang pertama, itu dikarnakan wanitaku pergi dengan laki-laki yang bisa membuat dirinya nyaman. It’s ok…, aku pikir itu bisa membuat diriku lebih dewasa. Tapi yang kedua ini, benar-benar membuatku hancur berkeping-keping, tak menyisakkan setes pun asa yang tersimpan. Kisah ini terjadi delapan bulan yang lalu…………..
Pertengahan juni 2007 aku dikenalkan oleh sahabatku dengan seorang wanita. Untuk pandangan pertama aku kasih dia nilai 6,5. Bukan berarti jelek tapi hanya sekedar ungkapan. Anaknya manis, tapi kulitnya agak sedikit hitam. Niat ku pertama seh’ dari pada ga’ ada, lagi pula aku udah 3 tahun jomblo apa salahnya untuk dicoba. Satu minggu PDKT akhirnya kami jadian. Asyik…..!!!, semuanya indah. Tawa kami selalu terdengar hingga kematahari. Tak ada kesedihan, yang ada hanyalah kata, Cinta…!!! Pokoknya semua malaikat yang ada dilangit dijamin cemburu kalo’ kami lagi berdua…, tiap malam selalu telpon-telponan, atau ga’ seme’es’anlah biar bisa melepas rasa kangen. Padahal sorenya baru saja ketemuan…, whkakakkakakkk….., emank cinta bikin orang lupa semuanya. Pernah suatu malam teman aku datang kekost’an aku, niatnya mau nginep dikost’an aku tapi ga’ jadi karna ga’ aku hiraukan, aku lupa diri sebab keasyikkan telpon-telponan dengan Yayank koe…, ya…,itu panggilan sayangku untuk dia. Dia sendiri memanggilku Cinta….!!! ( Norak…!!!!!)
Begitulah, tanpa disadari cinta juga bisa buat orang jadi norak dan kampungan. Tapi itulah wujudnya, cinta atau nafsu semuanya melebur menjadi satu membentuk suatu watak manusia yang buas…,cemburuan, penuh dengan ego dan kepalsuan. Dua bulan perjalanan cinta kami. Aku baru sadar, bahwa penilaianku yang pertama salah, bahkan gagal total. Dia bukan hanya seorang wanita biasa. Dia juga seperti aku yang punya banyak kelemahan dan kekurangan. Tapi untunglah kami telah berikrar bersama untuk saling menerima semua kelemahan dan kekurangan masing-masing. Dan buktinya masih ada sampai sekarang, sebuah gelas pemberian darinya saat aku berulang tahun yang ke dua puluh empat, yang terdapat foto kami berdua dan bertuliskan kata-kata darinya.
Langit Q yang indah tak sepenuhnya dengan kemewahan,
dan Langit Q kan menerima hembusan Sang Angin
dari hati yang tulus….”
Kekasihmu
Sang Langit
Mungkin hanya kami berdualah yang tau istilah itu, aku hanya ingin memberikan pembukti’an saja, bahwa saat itu aku seolah-olah merasa bercengkrama dengan tulang rusukku sendiri.
Memasuki bulan ke-empat masa-masa indah kami mulai ada tanda-tanda yang ga’ jelas. Tapi dengan keterbukaan kami, semua masalah seolah hilang dan tak mau lagi datang menghampiri. Asmara kami semakin menghangat, sehangat kopi susu yang aku tenggak malam ini. Didepan layar computer ini aku coba mengingat-ingat kembali saat-saat indah berdua kami dulu.
Di depan teman-temanku. Aku merasa bangga kalo’ ada dirinya disampingku. Semua teman-teman memuji akan kepribadian dirinya. “ Kamu benar-benar beruntung wan, bisa mendapatkan sosok wanita seperti dirinya” kata seorang teman dekatku dalam sebuah Band. Aku tak bisa berkata-kata, hanya tertawa kecil sambil memandangi wajah wanitaku yang begitu membiusku dalam pesona kepribadiannya. Kami pernah membelah hujan bersama, bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Itu pun tak membuat kami takut untuk melaluinya kembali dalam siang atau pun malam. Kami pernah bermimpi seandainya kami bisa hidup bersama mengarungi samudra kehidupan yang keras ini. Kami juga pernah berjanji takkan membuka pintu hati kami kepada penatap langit yang lain. Bahkan kami juga pernah merasakan saat-saat yang begitu mencabik-cabik ketika sahabat kami sendiri mempermainkan kami dengan lelucon yang begitu menyakitkan hati kami berdua. Tapi semua itu dapat kami lalui dengan saling berpegangan tangan satu sama lain. Mungkin itu yang membuat kami seakan sulit untuk terpisahkan.
Ibuku sangat menyayangi dirinya seperti anaknya sendiri. Bahkan aku pun jadi iri sebagai anaknya sendiri. Bagaimana tidak…?? Setiap mau membeli sesuatu selalu bertanya kepadaku,
“Wan…, pacar kamu mau ga’ kalo’ mama belikan baju”. Suatu saat diujung telpon saat beliau berada disuatu swalayan dikota Jakarta..
Paling aku jawab “ Ya…,terserah mama…, yang penting warnanya Biru, soalnya dia, menyukai wana itu”
“ kalo ukuran sandalnya brapa wan..?” Beliau Tanya lagi.
“ Tiga puluh sembilan, apa lagi…., ga’ sekalian celananya biar lebih klop?”. Aku tertawa geli…!!!
“ Iya.., kalo ukuran celananya brapa?” jawab Ibuku polos. [Wew..]
“ Sama…, Tiga puluh sembilan juga…, udah… aku mau kerja lagi neh…” aku mulai iri.
“ Ya udah…., besok ajak pacar kamu ke rumah ya…,tapi jangan bilang dulu kalo’ mama belikan dia baju, celana sama sandal ….”
“ Iya…………” aku mengakhiri pembicaran kami.
Ibuku memang seperti itu, bukan itu saja, tapi setiap mau memasak sesuatu untukku selalu takarannya didoblekan. Ya.. buat siapa lagi kalo’ bukan untuk calon mantunya. He..9x…….., aku memang ga’ tinggal dengan ibuku, tapi harus kost’ karna ingin mendekatkan aku dari tempat aku bekerja. Aku juga kerja ga sembarangan. Aku bekerja di anak cabang perusahaan yang bergerak dibidang operator Telekomunikasi seluler yang sudah banyak dikenal di Negara ini. Sedangkan wanitaku ini, sekarang lagi dalam proses kuliah semester tiga disuatu universitas yang khusus untuk anak perempuaan saja. (hay0….coba tebak…?). Jauh dari orang tua mungkin itu yang membuat ibuku begitu menyayangi dirinya. Mungkin juga beliau kangen dengan kakak perempuanku yang berada diluar kota, jadi semua rasa cinta dan kasihnya dicurahkannya untuk sang wanitaku ini. Ibuku emang paling lugu dan t o p b g t….!!!!!
Enam bulan berikutnya. Perjumpaan kami sedikit terganggu karna wanitaku harus mendapatkan tugas dinas dari kampusnya. Terpaksa pertemuan kami harus berselang-selang. Kadang-kadang seminggu 3 kali, atau pernah satu kali dalam seminggu, tapi komunikasi kami tetap berjalan lancar. Dan setiap malam selalu aku yang control ketempat dinasnya, ya.. sekedar bawakan cemilan…,cepuluh…,cebelas…. biar dia ga kelaperan ditengah malam. (Spongebob kale…). Dan kadang juga aku yang rela mengantarnya pergi dinas dan menjemputnya kembali diwaktu pagi. Semua itu aku lakukan hanya demi dia dan tak pernah terbersit sedikit pun aku merasa diperbudak oleh cinta. Tapi kalo sekarang…., gw… pikir-pikir dulu dech….!!!!.
Malam semakin larut, tapi mata ku masih kuat untuk bercerita tentang dirinya. Bahkan ini belum apa-apa, aku pernah terbangun ditengah malam karna bermimpi akan dirinya yang pergi tinggalkan aku. Tapi semua itu langsung aku tepis dengan mencoba membuatkan lagu untuk dirinya. Dan tanpa aku sadari wanitaku sangat menyukai lagu yang aku buat itu. Dan bukan hanya satu lagu tapi sudah lima lagu yang tercipta hanya untuk dirinya. Aku benar-benar menyayangi dirinya melebihi apa pun yang ada di dunia ini. Seperti syair lagu yang aku buat malam itu.
Tak banyak kata yang bisa ku ungkapkan, untuk lukiskan keindahanmu
Tak banyak lagu yang bisa ku ciptakan, untuk memuja dirimu
Engkaulah cahaya hidup ku…, engkaulah dambaan hatiku
Aku bisa saja mati tanpa dirimu bila kau jauh dari sisi ku
Aku tak kan bisa hidup didunia ini, bila tanpa cintamu…
Rasakan cinta dihatiku, janganlah kau pergi dari ku
Aku mencintaimu, dengan setulus hati
Janganlah kau ingkari dan janganlah kau merasa bosan
Aku menyayangimu, dengan segenap jiwa raga
Janganlah kau ingkari dan dan janganlah kau merasa bosan
Lirik yang tak mengada-ada, jujur polos, dan apa adanya seperti kepribadian dirinya. Bagiku dia seperti malaikat jiwaku yang terus menerus mengalir dalam aliran darahku. Setiap detik tak pernah aku mencoba untuk melupakannya, seperti seorang Sufi yang tak bisa lepas dalam mengingat tuhannya. Namun sekarang perasaan ku itu benar-benar telah hilang tak berbekas lagi. Mengapa….???, belum saatnya aku cerita.
Btw…, sepertinya ada yang terlupakan, ya…, aku ingat suatu hal yang cukup penting disaat kami masih berdua dulu. Kenangan dimana saat aku jatuh sakit dan tak bisa bekerja selama dua hari. Waktu itu wanitaku sedang sibuk-sibuknya dinas dan hampir saja dia tak sempat membesuk ku dirumah. Tapi emang cinta bisa mengalahkan segalanya. Wanitaku tahan bolos dinas hanya untuk menemaniku sehari penuh dirumah. Dengan membawa sedikit makanan, buah-buahan dan obat anti biotic, akhirnya aku seakan langsung sembuh karna kehadirannya disisiku.
Bulan kedelapan adalah bulan yang menegangkan dalam perjalanan cinta kami. Tanggal 8 january aku bermimpi gigi depanku patah, aku pikir akan ada sanak saudaraku yang meninggal dunia. Eh..,ga taunya tanggal 11 january wanitaku datang kekost’an aku dan menggungkapkan sesuatu yang sangat tak aku harapkan.
“ Bang…, Ry.. binggung…???, Bapak tau kalo’ Ry lagi menjalin kasih dengan abang, dan bapak bukan ga’ setuju, tapi beliau bilang Ry belum boleh pacaran dulu.., jadi gimana donk…, Ry bingung.?????, matanya menatap tajam dan penuh dengan rasa takut.
“ Kok gitu Yank…, emang Ibumu cerita apa aja kebapak..?” aku masih menganggap ini sebagai lelucon darinya.
“ Ga’ tau bang, tadi pagi Bapak telpon Ry.., beliau bilang Ry udah ngecewahin Bapak, Ry disini untuk kuliah bukan untuk pacaran…!!! Itu kata Bapak, Ry bener-bener bingung bang, satu pihak Ry ga’ mau kehilangan Abang, dan dipihak lain Ry ga’ mau ngecewahin Bapak, Ry.. takut bang…, Bapak emang ga’ pernah marah.., tapi kalo’ sekali marah biasanya bisa kacau…!!!. Mata wanitaku mulai menghangat, aku tau ini bukan lagi lelucon darinya. Tapi aku pun ga’ tau mesti ngomong apa. Aku diam sejenak dan otakku mulai meriview kejadian dua minggu yang lalu.
Saat itu Ibu dari wanitaku datang kekost’annya, niat hanya mau menijau keadaan wanitaku disini dan sekalian mengajak wanitaku Pulkam. Emang seh waktu itu wanitaku lagi libur semester, selama 5 hari, jadi apa salahnya dimanfaatin untuk kumpul bareng sama keluarganya di Deso’. Dan kalo’ ga salah itu bertepatan dengan hari minggu dech..!!, jadi aku emang niatnya kesana mau tengok Calon mertua sekalian langsung anter mereka ke-loket bis. Waktu itu aku pergi dengan teman satu kantorku dan rencananya setelah anter mereka ke loket bis aku langsung mau latihan ngeBand, maklum kami lagi mempersiapkan untuk ikut Festival kecil-kecilan dikota ini. Jadi sebagai seorang Drummer mau ga’ mau aku harus bawa stik drum. Mungkin….??, ini baru kemungkinan lho…, jadi bisa benar bisa ga’, pandangan pertama calon mertuaku ini melihatku gimana gitu…!!!, udah anaknya kurus.., tak punya tata karma, dan mungkin juga pikiran orang tua kalo’ anak Band itu selalu bergelut dengan drug, alcohol dan sebagainya. Padahal aku Cuma menyalurakan hobby saja. Ya…, namanya orang tua…, pikirannya selalu sepuluh langkah didepan kita. Tapi kok ibuku ga’ ya…??? (Binun ?)
Jadi. Cerita punya cerita…, aku juga ga’ tau bagaimana Ibu wanitaku ini menjelaskannya kepada Suaminya. (Jadi tambah Binun ??).
“Emang.., abang ga’ punya pilihan ya...??? Mataku memelas kepada wanitaku
“ Ry.., takut bang…, Ry juga udah coba berfikir empat belas ribu kali tapi jawabannya selalu sama, Ry ga’ bisa main belakang…, Ry bener-bener takut dengan Bapak bang…!!!. [ tes…tes..tes..,] air matanya mulai tak bisa dia tahan lagi, jatuh diatas karpet berbentuk seperti telor yang baru kita pecahkan dari cakangnya dan tergeletak di penggorengan, mengalir dengan sendirinya dan berakhir dengan isak tangis yang bertambah parah.
Aku tak kuasa melihat wanita menangis, dengan perasaan yang hancur aku memeluk dirinya dengan erat. Pundak bajuku terasa basah karna air matanya.
“Maafin…Ry…bang, Ry…,ga’ bisa berbuat apa-apa, Ry udah buat abang kecewa, maafin Ry… bang….” Tangisnya semakin menjadi dalam pelukanku.
“ Udah ga’ apa-apa, abang ngerti kok….!!, abang akan coba tunggu kamu setelah tamat kuliah. Hanya itu yang bisa aku ucapkan kepadanya diselah-selah air matanya. Entah Dia dengar atau ga’ yang penting kata itu udah aku keluarkan dari mulutku.
Aku masih bersikap seperti lelaki sejati yang menahan perih yang merobek-robek tulang iga ku. Perasaanku hancur lebur, aku merasa lemas seluruh otot-otot yang membungkus kulitku ini dan terasa kaku dan tak bisa aku gerakan seperti bagaimana biasanya. Lalu kami kembali terdiam sejenak.
“ Capek…….” Hanya kata itu yang bisa aku ucapakan memecah kebiasuan kami.
“ Ya… bang, Ry tau…, abang pasti berfikir percuma menjalani semua ini, kalo akhirnya akan jadi begini, Ry tau bang.., abang pasti Capek…, lelah…, dan merasa dipermainkan oleh perasaan cinta Ry…? ”Ry…,bener-bener minta maaf bang”. Matanya kini berubah seperti monster yang habis berkelahi dengan UltraMan. Sembab bercampur make-Up yang luntur karna derasnya air mata yang turun dari selaput-selaput minyak yang berasal dari kelopak matanya.
Aku ga’ tau, otak ku kini ga bisa lagi mengontrol jaringan-jaringan urat syarat mataku. Dan tiba-tiba saja aku merasakan mataku jadi menghangat saat ku ucapkan kata-kata yang membuat dirinya kembali bersimbah air mata.
“ Mulai besok….., ga’ ada lagi yang memanggil abang dengan sebutan Cinta….,dan mulai besok juga ga’ ada lagi yang bisa abang kirim pesan dengan kata-kata akhirnya Mizz U atau Yank yang serink abang kirim ke Ry…, apa yang harus abang lakukan Ry….”. Aku hancur, serasa semuanya gelap, pekat tak ada sedikit cahaya yang berada di mataku. Aku seperti buta malam itu. Aku tak bisa menahan lagi perasaanku. Kembali kupeluk dengan erat wanitaku itu dengan perasaan yang tak bisa aku lukiskan. Air mataku kini telah masuk kedalam mulutku, terasa asin. Asin sekali……, dan rasa asin itu masih bisa aku rasakan dimalam ini saat aku mencoba menuliskan kembali semua kisah ini.
Rasanya hambar saat kukecup bibirnya untuk yang terakhir kali. Entahlah, apa mungkin perasaan cinta ku telah hilang, atau juga pengaruh derasnya air mata yang tertelan dimulutku. Mataku memelas kepada dirinya memberikan isarat jangan pergi…, tapi percuma, dengan berat hati aku antar wanitaku pergi menuju ke pintu rumahku.
“Jangan sungkan untuk main kesini, pintu rumah abang selalu terbuka untuk Ry….” Aku menahan air mata kepedihan yang teramat sangat.
“Insya Allah..bang, kalo memang kita jodoh,Ry akan kembali kepelukan abang lagi. Abang jangan lupa sholat ya….” Tatapannya masih sayup memandangku dengan sejuta rasa tak berdaya. Dan pergi dari pandanganku dengan suara knalpot motornya yang semakin menghilang dari pendengaranku.
“ Slamat tinggal WANITA KU……, slamat tinggal Sang Langit ku…”
Aku menutup pintu kamarku, dan menangis sejadi-jadinya. Perasaanku kacau bercampur amarah. Aku lemas tak berdaya, seperti baru habis direjang gelombang zsunami. Aku ingin teriak sekeras-kerasnya menandakan rasa hancurku ini…., aku ingin memaki tuhan yang begitu tega memberikan cobaan yang tak bisa aku tanggung ini. Inginku brontak dengan membawa api amarah, inginku datangi malaikat cinta dan menghunusnya dengan pedang yang aku bawa ini. Ingin ku bakar hidup-hidup dirinya yang telah mengenalkan aku arti cinta sejati. “ Bangsat kau Malaikat Cinta………!!!!!!!!!!!” teriak ku didalam hati.
Lalu aku kirimkan pesan melalui handphone kepada teman dekat Wanitaku. aku hanya mengucapkan mohon maaf kalo’ ada kelakuanku yang ga’ disenanginya dan sekalian meminta dirinya untuk menjaga Wanitaku agar bisa memilih jalan terbaik untuk hidupnya. Air mataku masih saja turun. Mataku merah, sembab dan hidungku juga memerah seperti habis dipencet. Akhirnya kubaringkan diriku dengan terlentang. Kupejamkan mataku dengan perlahan dan berdoa didalam hati.
“ Tuhan…, jika ini jalan yang terbaik yang kau berikan untukku.., aku akan mencoba menerimanya dengan ikhlas. Dan aku mohon kepadanmu kirimkanlah malaikatmu untuk selalu menjaganya disetiap nyenyak tidurnya. Amin..”. mataku mulai terpejam dan aku ga’ tau lagi apa yan terjadi. Untuk pertama kalinya sepanjang hidup ku, aku menangis karna Wanita yang aku sayangi pergi dari kehidupanku. * {-‘’’-}
******
Satu hari satu malam masih bisa aku tahan rasa kesepianku, menjelang malam ketiga aku ga’ bisa lagi menahannya. Akhirnya kuputuskan untuk mengirimkan pesan singkat kepadanya.
“ Aku punya banyak sms gratis tapi bingung mau dikirimkan kepada siapa…?, aku punya banyak cerita tapi binggung mau berbagi dengan siapa dan aku juga punya banyak kesedihan tapi binggung mau kucurahkan kepada siapa. Kepada tuhankah…?!!!. Seandainya kau mau berbagi beban bersama mungkin hati ini tak’kan begitu terpuruk karna kerinduan ini. Aku hancur tanpa dirim sayangku….”
Semenit kemudian wanitaku langsung menelponku. Kuangkat telponnya dan kami langsung bicara.
“ Kok ngomongnya seperti itu bang….” Nada suaranya nampak parau.
“ Ga’ tau…, abang juga bingung, apa yang abang rasakan langsung abang ketik, maaf ya..,kalo’ uda ganggu…” aku setengah menyalahkan diri.
“ Ga’ apa-apa bang…., Ry ngerti kok…, abang udah shoat…? Dia bertanya ragu.
“ Udah.., tapi Cuma magrib aja.., isya-nya ketiduran…, lagi dimana Yank...? aku pun jadi gagap malam itu. Aku keceplosan memanggilnya yank, tapi tampaknya dia masih suka dengan panggilan itu.
“ Lagi dinas bang…” suaranya pelan
“ Ganggu ga’ neh ?” aku sadar diri
“ Ga’…!!, kebetulan lagi ga’ ada pasien yang datang bang…,”. Dia mencoba menenangkan aku.
“ Baik-baik aja kan kabarnya…??” Aku berbasa-basi
“ Ry..,sehat bang…, abang sendiri gimana…, sehat juga kan….??” Dia balik bertanya.
“ Setengah gila yank….” Aku setengah tertawa. Wanitaku hanya diam.
“ Ry…., abang ga’ bisa kayak gini. Kasih abang pilihan.., apa pun resikonya abang tanggung, yang penting abang bisa bersama Ry lagi. Please Ry…, abang benar-benar hancur tanpa Ry…., Ry tau kan abang benar-benar sayang Ry…”. aku memohon dengan suara setengah di dramatisir biar kedengarannya sedih. Aku tak mendengar suara darinya. Aku tau diujung telpon dia menangis.
“ Ry…., kamu nangis ya…?” aku sedikit perhatian.
“ Ga’….bang….” wanitaku kembali terdiam
“ Jangan nangis dunk Ry….., abang jadi sedih lagi neh…” aku mencoba menghiburnya. Kembali ku dengar isak tangisnya diujung telpon. Aku diam sejenak dan dengan sisa-sisa suaranya dia mencoba berbicara.
“ Ya..udah bang, sejujurnya Ry juga ga’ bisa kayak gini, Ry juga sayang abang. Ry akan coba main belakang, tapi mungkin kebersamaan kita ga’ akan bisa se-sering dulu. Ry takut kalo’ bapak tau Ry masih menjalin kasih dengan abang. Jadi kalo’ abang sanggup menjalani seperti itu. Kita coba bersama lagi.”
“ Makasih ya yank…., apa pun syaratnya abang sanggup, yang penting abang bisa bersama Ry lagi…”. Sekarang aku sudah bisa tertawa kembali.
Sejak malam itu, seolah langitku cerah kembali, awan hitam yang menyelimutinya seolah hilang seketika tertiup angin. Aku bahagia, kekasihku kini kembali lagi padaku. Di dalam percakapan malam itu aku seolah lupa akan resiko yang diambil wanitaku hanya untuk bersama diriku. Ketika aku sadar….?
“ Abang egois ga’ seh….” Aku bertanya setengah tertekun.
“ Ga’ bang…., Kita sama-sama tau cinta itu buta…, jangan pikirkan hari esok, yang penting kita jalanin dulu hari ini dengan saling mengerti” itu jawaban yang diplomatis darinya.
“ Makasih ya Ry…, udah buat abang kembali tersenyum”. Dan percakapan malam itu semakin menghangat. Kami seolah lupa akan kepedihan yang terjadi tiga hari yang lalu.
Walau pun keriduan ini semakin memuncak tapi aku tetap mehanannya. Seminggu berlalu dan rasa kangen ini tak bisa aku bendung lagi. Aku ingin bertemu dengan wanitaku walau sedetik saja. Mungkin dengan mematap matanya atau membelai rambutnya seperti yang serink aku lakukan kepadanya bisa mengobati rasa rindu ini.
“ Maaf bang, Ry lagi ujian…, besok aja ya…., Ry juga kangen” sebuah pesan jawaban darinya yang kuterima setelah aku memohon kepada untuk bertemu.
“ Ya..udah…, besok abang kesana ya…. MIZ U…” kubalas dengan singakt tapi hati kecewa.
Dua hari kemudian aku telpon lagi. Jawabannya selalu sama “ Ry lagi Dinaz bang”
“ Abang tengok kesana ya…” aku mengemis.
“ Jangan Bang, Ry takut sama Pengawasnya…” katanya datar.
Empat hari berikutnya aku hubungi lagi. Kali ini makin parah.
“ Maaf bang, Malam ini Ry udah janji dengan teman-teman mau keluar bareng ga’ mungkin kan Ry batalin”. Aku Cuma bisa menghusap dada. satu minggu lima hari selalu begitu. Aku berfikir dan terus berfikir, kok begitu teganya wanitaku membunuhku dengan perlahan seperti ini. Kalo’ memang niatnya maw membunuhku, mengapa tak dia lakukan saja dengan memintaku bunuh diri untuk dirinya. Aku pasti dengan ikhlas melakukannya.
Aku kembali terluka dengan perlakuannya kepadaku. Sakit…bahkan sakit sekali. Bagiku wanitaku ini seolah menghindar dan memang niatnya begitu agar aku bisa memutuskan hubungan ini. Dengan begitu dia bisa lepas dariku dan aku juga berfikir itu pasti cara dia untuk aku bisa melupakannya dan berharap membencinya. Dan aku pun harus mengambil sikap, dia tak boleh memperlakukan aku sesuka hatinya.
Dua hari kemudian, bertepatan dengan malam minggu. Aku nekat ke kost’annya setelah pesan yang kukirim kan kepadanya tak ada jawaban. Setibanya disana aku menunggu sebentar, teman wanitanku berkata dia sedang selesai mandi. Dua menit kemudian dia muncul dengan pakaian rapi seakan ingin pergi menghabiskan malam ini tapi aku tak tau dengan siapa.
“ Mau kemana Ry…, ada janji ya…” aku bertanya polos
“ Iya bang, tadi pas abang sms Ry lagi mandi jadi belum sempat membalasnya, Ry mau keluar dengan Bang Dimas teman Ry dari Deso’, “ santai sekali dia menjawab pertanyaanku seolah tak ada beban yang melekat dihatinya. Hatiku robek seketika, aku ga’ tau perasaan wanitaku ini terbuat dari apa. Mungkin dari semen corr yang telah berumur sejuta tahun sehingga tak bisa lagi merasakan rasa sakit.
“ Sebenarnya abang mau ngomong sesuatu tentang kita, kita ga bisa kayak gini terus, Ry seperti menghindar dari abang, apa salah abang kepada Ry…”. aku ngomong seperti tipe mobil yang bernada indah tapi tak bermakna di matanya.
“ Bang, Ry mau pergi…, maaf ya….” Dia pura-pura sibuk dan memalingkan pertanyaanku. Aku cuma bisa lemas tak bisa berbuat apa-apa. Ingin marah tapi percuma. Dimatanya tak ada lagi cinta untuk ku.
“ Ya udah…, maaf kalo’udah ganggu kamu malam ini.”
Akhirnya aku putuskan pergi dari rumahnya seperti anjing yang tertabrak mobil. Tak ada kata sapa yang sering aku saksikan ditelevisi sewaktu pasangannya pergi dengan perasaan hancur. Aku dan Anjing tak ada bedanya malam itu.
Setelah sampai dirumah. Aku duduk diatas kasur busaku yang kehilangan angin. Aku masih merasa tak percaya wanitaku memperlakukan aku seperti anjing. Apa arti semua ini. Mataku mulai menghangat lagi. Tanganku bergetar saat kutekan huruf-huruf kecil didalam kypet handphone ku. Kembali aku melihat bongkahan air mata yang menyerupai telur dadar jatuh diatas karpetku. Aku menangis lagi untuk yang kedua kalinya karna Wanita.
“ Ry…, Apa maksud semua ini. Kau janjikan cinta padaku tapi mengapa angkara yang kau beri. Aku tak sanggup dengan ini semua. Mungkin ini yang kau harapkan dari semua ini. Ok!!, malam ini akan kubawa malaikat cinta kepadamu dan akan ku bunuh dirinya dihadapanmu. Dan mulai detik ini hubungan kita berakhir…!!!!. Semoga kau bisa mendapatkan orang yang benar-benar kamu cintai dan mencintai kamu dan juga bisa diterima oleh Keluarga besarmu. Bagaimana pun abang benar-benar menyayangi kamu setulus hati. Maaf kalo’ selama ini abang telah banyak merepotkanmu”.
Rasa asin itu tercicip lagi dari mulut ku. Dan tak lama kemudian kuterima pesan balasan darinya.
“MAAF….” Hanya empat huruf ,M A A F…?? ( {M}-ati k{A}u {A}njing {F}eodal…)
Aku kembali berdoa kepada tuhan untuk melindunginya dari karma yang telah dia lakukan padaku. Amin
Dua hari berikutnya, ibuku menelponku. Beliau bertanya apa yang terjadi dengan hubungan aku dan Wanitaku. Aku hanya bisa bilang, kami telah putus karna orang tuanya tak merestui hubungan kami. Dan Ibuku juga sadar diri. Dia menghiburku dengan mengatakan bahwa kita hanya orang biasa yang tak punya apa-apa. Kalo memang keluarganya ga’ setuju ya sudah ga’ apa-apa kalo’memang jodoh ga’ akan kemana. Trus aku bertanya kok Beliau bisa tau aku dan wanitaku sedang ada masalah. Ibuku juga bilang semalam wanitaku mengirimkan pesan kepadanya. Dan mengatakan mohon maaf kalo’ ada kesalahan. Dan aku baru mengerti mengapa beliau begitu mengerti dengan perasaanku. Ibuku emang Paling Hebat.
Berselang pergantian bulan dan aku tau betul itu hari ke sepuluh hari perpisahan kami yang kedua. Tanggal enam February bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Aku berniat membalas semua jasa-jasanya kepadaku dulu sewaktu kami masih bersama. Tapi terbentur gajiku belum keluar akhirnya aku undur jadi tanggal sepuluh. Dari semalaman sudah aku perkirakan semuanya. Jam sembilan bangun tidur trus mandi, langsung cari kado dan langsung menuju rumahnya. Aku pikir mau kasih suppress, eh… ga’ taunya aku yang kena suppress. Jam satu aku kerumahnya ternyata wanitaku telah meninggalkan rumah lima menit yang lalu. Dengan berat hati aku titipkan saja kado itu keteman dekatnya dirumah. Dan aku langsung menuju rumah kembali.
Lama aku tunggu telpon atau pun pesan darinya tapi tak jua muncul. Akhirnya aku putuskan untuk mengirim pesan singkat kepadanya tepat jam sembilan malam.
“ Ry…, udah diterima kadonya, maaf ga bisa ngasih apa-apa…, thanks.”
“ Ry.., belum pulang bang, ada insiden kecil jadi sekarang Ry dirumah sakit, makasih ya…” itu balasan pesanya.
Sebenarnya aku ingin bertanya balik insiden apa yang terjadi, tapi ku urungkan niatku karna tanganku ini terasa berat sekali untuk memencet tombol mungil dihandphone ku itu.
Pukul sepuluh kurang, suara handphone ku berdering saat aku sedang berada didunia Abstak. Aku terjaga dan mengangkat handphone ku. Sebuah pesan dari mantan wanitaku.
“ Kadonya udah Ry buka…., makasih untuk kata-katanya”
Kata-kata…..???? aku bingung, dan aku baru sadar yang dimaksudnya mungkin puisi yang ku buat untuknya. Aku sengaja mengirimkan kata-kata itu kepadanya agar dia tau perasaanku tak bisa hilang walau pun dia sudah melakukan ini semua kepadaku.
******
Semua tentang dirimu
Matahari telah berlalu dari pandangan mataku, di ikuiti dengan rona jingga langit yang semakin kelam. Aku berdiri diatas putaran roda senja, menunggu malaikat menggapaiku membawaku pergi dari kesengsaraan ini. Malam menjemput dengan sejuta rasa rindu yang mencabik-cabik tulang igaku. Mengoyak luka yang dulu hilang berganti perih yang teramat sangat. Disini, masih dipusaran rindu yang teramat dalam kepadamu, aku terus berharap kau datang memelukku dari belakang, mengecup lembut bibirku seperti saat-saat yang pernah kita lakukan dulu.
Dahulu, ya…, bahkan sebelum para malaikat datang menghampiri kita. Kita tak pernah tau pahitnya rasa rindu, tak pernah berfikir untuk takut kehilangan, tak pernah mengerti apa arti kehilangan, dan tak pernah berfikir untuk bisa saling menyayangi.
Aku hanya ingin kau tau bahwa aku sayang kamu melebihi cinta Rosul kepada tuhannya. Melebihi asap yang setia kepada api, seperti air laut yang setia pada air asinnya, dan seperti bayangan yang selalu ada untuk tuannya. Tapi sepertinya cinta tak berpihak kepada ku. Apa mungkin aku terlalu berharap padamu, seperti manusia yang terlalu berharap akan keajaiban itu ada??
Ini semua tentang dirimu, yang ku ukir diatas jeratan rasa rindu, semua yang mengandung kata luka, semua yang mengerang rasa duka, semua yang mengaklasifikasikan kata asa, dan semua yang mengandung kata bla..bla…bla.., bercampur dalam ikatan asmara yang terpendam. Sedikit pun tak pernah terlintas dalam benakmu, akan harapan yang mungkin kelak akan kita capai bersama. Bukankah menanggungnya berdua akan jauh lebih baik dari pada sendiri??!. Ataukah aku memang tak pantas untuk dirimu??
Kelemahan kita adalah kekuatan kita. Jadikan itu sebagai sarapanmu dan sarapanku untuk bisa menapakan kaki diatas langit, tapi jangan pernah berfikir dilangit masih mempunyai ruang untuk bernafas, sebab dilangit tak memiliki udara….!!!
Dan jika malaikat bertanya padaku, akan ku katakan bahwa aku masih ingin menjadi bagian dari dirimu, Masih ingin terus bersamamu, dan masih ingin setia menjadi penghiburmu dikala duka.
Sampai kapan ???
Sampai aku tak bisa menemukan lagi alasan, untuk bisa bersamamu………
Sang Angin
SELAMAT ULANG TAHUN BUAT MU
Kemarin merupakan salah satu proses dari pendewasaan dirimu ga’ terasa umurmu udah 21 tahun, itu artinya kamu ga bisa sembarangan lagi dalam mengambil keputusan. Semua yang kau lakukan akan sangat terasa sekali dalam hidupmu.
Maafkan Aku ga’ bisa memberikan apa-apa kepadamu . Mungkin hanya beberapa lembar gubahan hati ku ini, yang bisa aku tuliskan untuk ku. Memang kelihatannya sedikit egois, tapi aku ga tau mau kasih apa. Jadi aku putuskan semua yang ada dihatiku ini hanya bisa ku tuliskan untukmu.
Semua tentang dirimu, adalah bentuk dari keluhanku,rasa sayangku,rasa tak berdayaku,rasa bersalahku dan rasa idealisme yang terdapat didalam tubuh ku yang kurus ini. Bercampur dalam huruf-huruf yang tak bermakna ini.
Semoga kau membencinya dan setelah selesai kau baca langsung kau buang atau kau bakar juga ga’ apa-apa…..,semua yang ku tulis tak berarti dan tak bisa merubah apa pun.
Biar pun kita tak bersama lagi, tapi tolong jangan membenciku. Kan lebih baik berteman dari pada saling membenci, bukankan kita dulu pernah saling menyayangi, tapi memang keadaan yang membuat kita tak bisa seperti dulu.
Aku meminta maaf kepadamu dengan tulus dari hati ini. Aku pasti punya banyak salah, itu semua aku lakukan karna aku benar-benar sayang kamu.
Dan aku mohon jadikan ibuku seperti ibumu sendiri, bagaimana pun juga beliau sudah mengangap dirimu seperti anaknya sendiri. Dan beliau juga punya anak perempuan yang rasa sayangnya dicurahkannya kepadamu, kamu pasti merasakannya bukan….??
Aku hanya ingin kau tau
Aku hanya ingin kau mengerti
Aku hanya ingin kau sadari besarnya
Rasa cinta ku, sayang ku kepadamu
Semoga dengan bertambahnya usiamu
Bertambah juga kedewasaanmu dalam berfikir
Doaku selalu menyertaimu disetiap langkahmu
Yang yang terpenting,
Berdoalah kepada Tuhan
Untuk menujukan jalan yang
Terbaik untuk bisa menjadi lebih baik dari
hari –hari kemarin, Amin.
Penatap Langit
Dan tak lama kemudian mantan wanitaku pun menelponku dan kami pun bicara untuk yang pertama kalinya selama sepuluh hari terakhir.
“ Maafin Ry… ya bang, Ry benar-benar ga tau apa yang terjadi dalam diri Ry kemarin. Ry… sadar sekarang, Ry emang salah…,” dia memulai bicara
“ Yang sudah terjadi.., biarlah terjadi…, Yang penting sekarang kita bisa jadi sahabat kan?. Kalo’ emang kamu belum boleh pacaran, Abang akan coba tunggu kamu sampai tamat kuliah. Abang janji…”
“ Jangan bang…..!!, Ry ga’ mau abang terlalu mengharapkan Ry…, Ry takut abang tambah terluka, Ry mohon abang jangan menutup pintu hati abang untuk orang lain. Biarlah untuk sementara Ry coba sendiri dulu…, Ry akan coba dengarkan kata-kata Bapak…, Ry ga’ mau ngecewahin bapak lagi. Ry..akan focus pada kuliah Ry dulu…”.
“ Emang apa salahnya kalo’ abang berharap akan cinta Ry…, abang benar-benar sayang Ry…, Cuma Ry yang bisa ngerti dan nerima abang apa adanya, delapan bulan itu ga’ lama Ry…, Ry.. taukan abang orangnya gimana….???”
“ Makasih ya bang…., abang benar-benar orang yang baik, Ry merasa berdosa sekali karna ngelakuhin ini semua. Ry…,beruntung sekali bisa bertemu orang seperti abang”. Nada suaranya langsung turun ke nada minor, seakan menahan sesuatu yang teramat dalam.
“ Ya…udah, Ry..sekarang istirahat ya…, besok mau kuliah kan…??”
“ Ya bang, sekali lagi makasih ya bang, Ry sayang abang”
“ Sama-sama, abang juga sayang Ry….”
Telpon aku matikan dan aku berniat didalam hati. Akan mencoba menunggunya untuk beberapa bulan yang akan datang. Aku pasti bisa….!!!!
Selama 2 bulan masa perpisahan kami. aku tak pernah kehilangan kontak dengannya. Walaupun kami tak bisa keluar bareng tapi selalu berbagi rindu melalui via telpon atau ga’ sesama mengirim pesan. Jarak memang memisahkan kami. Aku terpuruk karna itu. Apalagi ketika malam datang rasa kerinduan ini benar-benar mencabik- cabik, tapi apa boleh buat. Rinduku akan kutahan dan akan ku lepaskan untuk waktu yang akan datang.
Malam itu petunjuk waktu diatas meja kerjaku menunjukan pukul setengah satu malam. Hujan turun dengan derasnya dan mataku enggan terpejam. Aku dengan posisi terlentang memandangi langit-langit kamarku, teringat saat-saat kebersamaan kami. Tanpa aku sadari tangan kiriku mengambil handphone yang tergolek malas diatas nakas disebelah ranjang tidurku. Aku mengirimkan pesan untuknya. Aku tau wanitaku telah pergi kedunia abstaknya dan berharap aku bisa segera menyusulnya kealam mimpi itu.
“ Yank.., hujan turun lagi…, kapan ya.. kita bisa membelah hujan bersama seperti dulu lagi. Abang kengen neh…!!!”. Abang punya sesuatu untuk kamu, disimpan ya…!!.
Cinta…, apa kabarmu disana…?
Cinta .., aku rindu dirimu..?
Cinta .., masihkah kau ingat…?
Saat.., kita warnai dunia….
Tawa kita terdengar hingga ke matahari..
Tak ada kesedihan, yang ada hanyalah kata Indah….!!!
Kerinduanku ini semakin dalam
Apakah bisa kutahan semua ini
Cintaku kepadamu semakinMenyisksa Hatiku….
Apa memang cinta tak harus Memiliki…….
Dua menit kemudian aku menerima sebuah pesan. Setelah aku baca dilayar handphone. Aku tau itu pesan darinya yang menunjukan tulisan “Sang langit”. Istilah itu masih aku pakai di dalam ponselku.
“ Makasih atas puisinya…” emang bayak orang bilang cinta tak harus memiliki.”. tapi kita serahkan saja kepada tuhan. Sebuah pesan yang ku baca malam itu.
“ Kok’ puisi. Itu lagu baru buat kamu Ry.…, lagi dinas ya…” aku mencoba membalasnya.
“ Wah…, makasih ya.., udah repot-repot buatin lagu untuk pacarku. Aku ga’ akan menyalahkan perasaanmu kepada pacarku. Cinta datang dengan sendirinya dan kita tak tau kapan perginya. Maaf hape’nya aku yang pegang malam ini, tapi besok pesen kamu pasti aku sampaikan. Thanks”. Mataku yang tadinya mulai mengantuk kini nanar menatap tajam. Perasaanku kacau. Jadi kini wanitaku……………………………..!!!!!!!
Hancur….., benar-benar hancur perasaanku. Aku tak percaya, dan sungguh benar-benar tak percaya. Baru dua hari yang lalu wanitaku mengirimkan pesan bahwa dia merindukan aku tapi kini kok bisa dia melakukan ini semua. Aku tak percaya..!!, aku berfikir ini pasti lelucon untuk ku. Tanpa pikir panjang aku telpon handphone-nya malam itu juga, tapi sayang handphonenya langsung dimatikan. Dari jam setengah 2 malam sampai jam 3 pagi aku coba untuk menelpon kehandphone-nya tapi gagal. Aku kesal. Aku kecewa, aku sedih , aku terluka…..
Pagi harinya setelah mataku terjaga dari alam maya aku langsung mencoba kembali menghubunginya, tapi tetap ga’ aktif. Aku berfikir sejenak. Akhirnya aku putuskan menelpon teman dekatnya dan berharap bisa bicara dengan wanitaku melalui ponsel temannya. Aku berhasil wanitaku ada didekat teman dekatnya dan aku pun bicara padanya.
“ Hape’ mu dimana, kok ga aktif…?? Aku lontarkan pertanyaan itu dan dia tak bisa menjawabnya. Aku bertanya lebih dari tiga kali.
“ Bang Ry lagi dijalan tar lagi telponnya”. Dia mencoba menghindar dari pertanya’an ku. Ponsel ku matikan dan aku beranjak pergi mandi.
Setengah sepuluh aku coba kembali menghubungi handphone’nya. Dan kini sudah aktif dan sayangnya tak diangkat. Seribu kali aku telpon seribu kali juga tak diangkat. Aku berfikir laki-laki yang bersamanya ini adalah banci. Pasti banci…!!!!
Dan kembali aku menelpon sahabatnya dan aku kembali bicara dengan wanitaku.
“Hape’mu dimana…??” kembali pertanya’an itu aku lontarkan.
“ Abang telpon kesana ya….” Dia jadi gagap dengan pertanyaan itu.
“ Iya…, hape mu dimana sekarang…” aku mulai kesal. Dia hanya diam dan ragu. Disela-sela diamnya aku mendengar teman dekatnya berkata dengan wanitaku.
“ Udah jujur aja lah….” Kata teman dekatnya. dan aku pun setuju dengan perkataan itu.
“ Benar…., Ry jujur aja…”. Dia menyebutkan nama laki-laki yang kuanggap banci itu. Dan aku pun bertanya balik kepadanya.
“ Kok’ bisa……!!!, katanya ga’ boleh pacar’an dulu. Katanya ga’ mau ngecewahin bapak dan mau focus dengan kuliah dulu….., kok’ bisa….!!!.”. aku lontarkan seribu pertanyaan yang membuatnya diam dan tak bisa menjawabnya. Lagi-lagi dia palingkan pertanyaan ku dengan menyibukan diri. Sedetik lagi aku bisa meledak seperti gunung berapi tapi ku urungkan niatku. Kumatikan handphone ku dan aku lemas, hilang semangat kerjaku hari itu. Semua jadi ga’ mout…., kecewa. Wanita yang aku anggap belahan jiwaku ternyata ga’ beda jauh dengan teman-temannya yang gila akan pria. Kembali kupanjantkan doa kepada tuhan. Agar kiranya wanitaku tak mendapatkan rasa sakit yang kualami ini.
Rasa sakit ini masih membekas dalam hati ini. Tak tau bagaiman cara menghilangkannya. Aku ingin berbagi rasa sakit ini kepada orang lain dengan cara menuliskan cerita ini dengan jujur dan polos. Aku tau bukan hanya aku yang mengalami rasa seperti ini, tapi mungkin juta’an orang pasti pernah merasakan rasa ini. Tak peduli pria atau wanita aku tau benar mereka pasti pernah merasakan hal yang aku alami ini. Cerita ini aku buat bukan untuk menyudutkan seseorang aku hanya ingin berbagi kisah. Dimana laki-laki pun bisa menanggis karna C I N T A.
Seperti puisi yang kutulis malam ini.
You are Cry Man……, You are Hurt Man……
What do you fill….? , What do you want…..?
Is it hurt…?, Is it sad….?,
Does it yearn…?,Is it lonely…?
Love make’s you Hurt , Love make’s you Cry
You crying……. You hurt…………
You are Hurt Man……..You are crying Man………
Iwan Steep’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar