MY ARGUMENT
Terkadang aku berfikir, buat apa punya cinta kalo’ tak bisa mencurahkannya…!!!. Rasa sesak dihati terus mencabik-cabik tetapi kau tak pernah mau mengerti. Seperti saat ini dan beberapa hari kemarin, sendiri aku lalui hari tanpa dirimu. Kesempatan yang baik engkau sia-siakan begitu saja, bukankah engkau tahu manusia itu tak bisa membaca hari esok…!!!. Lalu siapakah yang aneh diantara kita?. Egoku atau caramu berfikir.
Waktu luang bagi kita untuk bersama berbuang begitu saja, tak ada yang special dalam hubungan ini. Seperti penderita autis, masing-masing pikiran kita asik dalam dunianya sendiri. Aku dengan rasa kasihku, kamu dengan rasa takutmu. Beberapa kali kita harus bahas masalah ini, tetapi tetap saja hasilnya Nol besar….!!!. Argument pembelaanmu terdengar cakap dan cerdas sampai kau sendiri bingung bagaimana cara mencernanya. Aksi orasimu terbelit-belit sampai kusut dan terkadang terdengar plin-plan. Padahal aku tau, kau tak pernah mengerti pokok masalahnya. Dan seperti yang ku katakan tadi, ini adalah hubungan yang aneh…!!!!. Kau belum cukup sensitive untuk bisa membaca rahasia hati. Dan dapat ku pastikan fikiranmu masih belum terbuka untuk dapat mengerti mengapa seseorang menjalin hubungan dengan sesamanya.
Kemunafikan menutupi dirimu. Seolah-olah semuanya positif. Tapi sudahlah ini adalah argumentku, dinama aku tak pernah tau bagaimana cara menyelami hatimu.
Aku hanya ingin kau tau, bahwa aku menyayangimu dengan setulus hati, maaf kalo’ aku salah bagaimana cara mengungkapkannya.
Terkadang aku berfikir, buat apa punya cinta kalo’ tak bisa mencurahkannya…!!!. Rasa sesak dihati terus mencabik-cabik tetapi kau tak pernah mau mengerti. Seperti saat ini dan beberapa hari kemarin, sendiri aku lalui hari tanpa dirimu. Kesempatan yang baik engkau sia-siakan begitu saja, bukankah engkau tahu manusia itu tak bisa membaca hari esok…!!!. Lalu siapakah yang aneh diantara kita?. Egoku atau caramu berfikir.
Waktu luang bagi kita untuk bersama berbuang begitu saja, tak ada yang special dalam hubungan ini. Seperti penderita autis, masing-masing pikiran kita asik dalam dunianya sendiri. Aku dengan rasa kasihku, kamu dengan rasa takutmu. Beberapa kali kita harus bahas masalah ini, tetapi tetap saja hasilnya Nol besar….!!!. Argument pembelaanmu terdengar cakap dan cerdas sampai kau sendiri bingung bagaimana cara mencernanya. Aksi orasimu terbelit-belit sampai kusut dan terkadang terdengar plin-plan. Padahal aku tau, kau tak pernah mengerti pokok masalahnya. Dan seperti yang ku katakan tadi, ini adalah hubungan yang aneh…!!!!. Kau belum cukup sensitive untuk bisa membaca rahasia hati. Dan dapat ku pastikan fikiranmu masih belum terbuka untuk dapat mengerti mengapa seseorang menjalin hubungan dengan sesamanya.
Kemunafikan menutupi dirimu. Seolah-olah semuanya positif. Tapi sudahlah ini adalah argumentku, dinama aku tak pernah tau bagaimana cara menyelami hatimu.
Aku hanya ingin kau tau, bahwa aku menyayangimu dengan setulus hati, maaf kalo’ aku salah bagaimana cara mengungkapkannya.
ArguMent yang Ba9uz pRen...
BalasHapusuntuk kesekian kali,plihan kta2mu bnar2 indah...
Itu ciri khasmu,pertahankan!!!!!!
aqu tunggu karYa sLanjutnya dari kamu,,,
SEMANGAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!