“Kontroversi”
[Adam dan Malaikat Vs Iblis]
• Pe’eL (Penatap_Langit)
“Kau terlalu ikut campur!!” Kata Malaikat itu menghardiknya.
“Aku harus ikut campur, karna menyangkut nama baik ku!!” Iblis sedikit ngotot.
“Hahaha!! Nama baik, kau kira kau siapa!! Kau adalah Iblis yang telah di laknat Tuhan!! tidak kah kau mengerti!!” Malaikat ikut emosi.
“Aku memang Iblis tapi aku bukan salah satu yang dilaknat Tuhan,oleh karna itu aku harus memperbaiki citra ku!! aku tak perduli perbuatan jahat yang telah di lakukan oleh nenek moyang ku, tapi perlu kau ketahui, aku adalah Iblis yang berbeda!!” Iblis pun ngotot dengan argumentnya.
“Kau aneh Iblis!! apa yang membuatmu percaya diri mengatakan Kau adalah Iblis yang berbeda? apa dalil mu!!” Malaikat kini menantangnya.
“Wahai saudaraku!! kita telah tumbuh bersama-sama, aku ada di dunia itu kau pun ada, sudah berapa keturunan Adam yang sudah kita lewati, pernah satu titik pun aku melakukan kesalahan atau menjerumuskan Manusia kedalam dosa ? Pernahkah kau lihat aku yang melakukannya ?” Kini Iblis pun tak mau kalah.
“Hahaha!! Tak pernah melakukan salah katamu!! dengar Iblis!! yang pertama aku bukan saudaramu!! dan yang kedua ada beberapa kesalahan yang sudah kau perbuat!! mau tau kau dimana salah mu!! Malaikat mulai membuka buku catatan kesalahan manusia.
“Kau benar-benar sombong wahai saudaraku!! Tau kah kau, aku adalah salah satu keturunan Gollivert, sama sepertimu, Ayah dan Ibu ku adalah salah satu penjaga Sorga kesayangan Tuhan, tapi karna kesalahan Ayah ku yang bersengkongkol dengan Iblis Golldam kami semua terusir dari Sorga itu, dan perlu kau ketahui lagi, apa kah perlu menghakimi semua mahluk karna kesalahan satu mahluk ? Iblis sedikit sedih akan kejadian itu.
“Aku bukan Saudaraamu!! catat itu!! aku tak perduli dengan kejadian itu!! Iblis tetaplah Iblis, angkuh dan sombong itulah sifatnya!!” Malaikat bersih keras menentang keturunan itu.
“Baiklah wahai saudaraku!! jika itu memang mau mu!! sekarang tunjukan padaku apa saja kesalahanku yang pernah ku perbuat..?” Iblis sedikit merendah diri.
“Ok!! coba kita lihat!! kau ingat keturunan Adam yang bernama Daud!! Dia pernah melakukan Zina dengan anak keturunannya sendiri, apakah kau ingat Dia!! Kaulah yang membisikan ditelinganya ketika Dia mabuk anggur, apa komentarmu sebelum aku menunjukkan kesalahmu yang lainnya!!” Malaikat menuggu jawaban dari Iblis.
“Baiklah!! masalah Daud bukanlah kesalahan ku!! aku tak melakukan apa-apa kepadanya, bukankah engkau tau Dia salah satu manusia yang bijaksana, dan bukankah engkau juga tau, Kau ada di sana menyaksikan Dia melakukan Itu dan aku tak melakukan apa-apa kepadanya. Dia sendiri yang melakukannya, Dia berfikir sendiri dan aku tak melakukan apa-apa kepadanya, kau jangan menyakalnya!! aku berada disisi kirinya dan kau tepat berada disisi kananya!!” Iblis mengutarakan argument pembelaannya. Malaikat berdiam sejenak menyadari kejadian itu, lalu melanjutkan kembali membaca buku catatan sesalahan manuisa itu.
“Ok!! Bagaimana dengan keturunan Adam yang bernama Spitmata, Dia pernah membunuh salah satu keturunannya, dan kau adalah palima perang yang di tugaskan menggodanya. Apa argumentmu sekarang!!” Malaikat melirik dengan mata yang sinis.
“Spitmata memang pernah membunuh keturunannya,tapi tindakkannya adalah benar adanya!! Pada saat itu keturunanya yang bernama Fakriat melakukan dosa besar!! Fakriat membawa penyakit mencintai sesama jenis, bila tidak dimusnahkan penyakit itu akan menular kepada siapa pun!! aku heran kenapa kau tanyakan itu!! bukankah engkau juga palima perang saat itu yang melakukan tugas bersama ku!! Kau ada disana kan!! Jadi aku pasti tau benar kejadian itu!!” Iblis kembali mencoreng muka Malaikat itu. Malaikat kembali terdiam.
“Bagimana dengan Isa, buku catatanku mengatakan bahwa kau dan para pasukanmu merencanakan konspirasi terhadap Isa, Kau dan para pasukan mu membisikan kejahatan di telingga kaum Yahudi untuk menangkap Isa!!, kau takan bisa berkelit lagi wahai Iblis!!” Malaikat kini perapi-api.
“Isa, juga adalah salah satu manusia bijak, aku akan cuci tangan seperti halnya Raja Herodes yang merasa tak bertanggung jawab akan meyalipan Isa. Aku tak melakukan konspirasi itu. Sebagai Panglima perang aku tak punya wewenang untuk melakukan itu, tugas itu diberikan kepada Jendral Iblis Godfather. Aku hanya menyaksikan dari jauh kejadian itu, hei.. bukan kah ada engkau disamping ku.!! Aku yang mendorongmu ketika Isa kau tarik keatas langit!! ya, aku ingat sekali kejadian itu!!” Sang Iblis tersenyum. Malaikat merasa malu.
“Sudahlah teman!! sudah ku bilang,kita tumbuh dan besar bersama-sama, kita melakukan tugas bersama-sama, apa lagi yang kau pikirkan!! aku tak sejahat yang kau bayangkan!! memang aku tak jahat!! aku mengikuti sifat Ibuku yang juga malaikat seperti mu, kau tau itu kan ? tak pernah ada titik pun aku pernah melakukan salah, makanya aku dibuang ke lembah hina ini, aku menentang pola nenek butut ku yang terus merasuki alam pikiran manusia, ayo sadarlah!! aku adalah saudaramu kawan!!” Iblis menyatakan fakta siapa dirinya yang sebenarnya.
Malaikat pusing bukan kepalang, tak ada lagi alasan untuk menyangkal semuanya, Dia tau siapa sosok Iblis yang satu ini, tubuh dan berkembang bersama-sama bukalah isapan jempol saja, Dia benar, selama ini Iblis itu tak pernah melakukan salah. Malaikat mulai bingung apa yang harus dia perbuat. Ingin berteman tak kan pernah bisa, status sosial mereka berbeda. Baginya Iblis tetaplah Iblis yang menyesatkan jiwa manusia. Dan itu sudah di takdir kan Tuhan sebagaimana mestinya.
Malaikat berputar-putar terus berfikir bagaimana cara menyudutkan Iblis tersebut. Dia tak boleh menyerah begitu saja. Namun didalam hatinya, sebenarnya Dia sedih dengan nasib sang Iblis. Terkurung selama-lamanya karna membangkang kepada keturunannya. Ya, Iblis yang satu ini benar-benar berbeda. Dia lebih memilih dikurung dialam Dogdam selama-lamanya dari pada menyesatkan manusia untuk melakukan dosa.
“Hei, apa yang kalian bicarakan ? sepertinya menarik telingaku” Tiba-tiba Adam sudah di antara mereka.
“Terpujilah engkau wahai mahluk yang diMuliakan oleh Tuhan!!” bersama-sama Iblis dan Malaikat mengucapkannya.
Adam tersenyum mendengar pengakuan dari sang Iblis. Tak menyangka Iblis itu mengucapkan kalimat yang dianggap terlarang bagi kaum keturunannya. Bukan hanya Adam, tapi juga Malaikat yang kaget bukan kepalang.
“Apa yang engkau lakukan disini wahai mahluk yang di Muliakan oleh Tuhan” Iblis bertanya kepada Adam sambil mencium tangan kanannya Adam. Malaikat dan Adam terperangai oleh tingkah laku sang Iblis ini.
“Aku hanya berjalan-jalan saja, tapi ketika aku mendengar percakapan kalian, aku merasa tertarik untuk menengahi semua ini” jawab Adam ramah tama.
“Ya, Adam sepertinya aku sangat butuh nasehatmu” kata Malaikat mendekati Adam. Bertiga kini mereka bercakap-cakap dengan ramah tama. Tak ada ke egoisan di antara mereka. Semua menerima dan mendengar kan pendapat dari masing-masing sebelah pihak. Inilah Sorga yang diinginkan oleh Tuhan selama ini. Kata Adam di dalam hati.
Bertiga kini mereka. Ada Adam dengan kepintaran dan kebijaksanaannya, Malaikat dengan Kepatuhan dan Kepolosannya dan yang terakhir ada Iblis dengan segala pederitaan dan pengalamannya hidupnya. Sebuah keselarasan yang absolut. Seperti halnya para Yoga mengistilahkanya dengan kata keseimbangan antara Hati, Jiwa dan Pikiran.
“Jadi apa rencanamu wahai Iblis” kata Adam sambil tersenyum.
“Tak banyak yang ku inginkan wahai Adam, biarkan aku menjadi salah satu keturunanmu, agar aku tau seberapa besar nikmat yang Tuhan berikan kepada ku” jawab Iblis dengan merendahkan diri.
“Tidak Iblis!! itu terlalu beresiko!! bagaimana jika Tuhan Tau rencanamu, bukan cuma kamu yang bahaya, tapi seluruh alam akan binasa, begitu juga aku dan semua keturunan Adam” Malaikat menentang ide cemerlang itu.
“Tuhan tak kan tau wahai saudaraku, jika tak ada yang memberi taukanNya, setelah sampai kedunia aku akan menjadi manusia seperti halnya Adam ini. Apa yang kau pikirkan serlalu berlebihan” Iblis membujuk Malaikat.
“Memangnya bagaimana cara melakukan idemu itu wahai Iblis ?” Adam kembali bertanya kepada Iblis.
“Tak kan sulit jika kalian membantu saudaramu yang lemah tak berdaya ini, aku cuma ingin dibukakan pintu antar dunia kita dengan Manusia selama satu detik saja. Selanjutnya aku yang tanggung semua resikonya sampai disana” Iblis mengutarakan rencananya.
“Tidak Iblis!! itu yang ku sebut terlalu beresiko!! kau tau sendiri ada 14 ribu pasukan Malaikat yang menjaga pintu itu. dan parahnya lagi., jika pintu itu di buka entah ada berapa mahluk dari keturunan nenek moyangmu yang akan tau bahwa pintu itu terdekteksi oleh mereka. Bukan kah engkau tau sudah berjuta-juta tahun keturunan nenek moyangmu mencari pintu itu untuk menyerang Sorga” Malaikat dengan bergetar menjelaskan ketakutannya.
“Jadi apa saranmu wahai Adam?” Kini Iblis menunggu saran dari Adam.
“Hmm, sepertinya ada benarnya juga kata Malaikat itu. tapi apa kah kamu yakin dalam satu detik bisa menerobos lorong waktu itu ?” kembali Adam bertanya kepada Iblis.
“Ya, aku yakin bisa Adam!! bagaimana pun juga aku adalah kerutunan dua zat, Api dan Cahaya. Jadi jangan kan satu detik, seper-sekon saja aku bisa menghilang dengan cepat” Iblis meyakinkan mereka berdua.
“Tidak!! aku tak setuju!! terlalu beresiko, belum lagi jika Tuhan tau bahwa pintu yang ku jaga ini terbuka begitu saja, apa yang harus aku katakan kepada Tuhan” Malaikat masih dengan ketakutannya.
“Kau tak perlu khawatir wahai mahluk yang setia kepada Tuhan, aku akan tanggung semuanya kalo pun benar Tuhan mengetahui kejadian itu, ingat segala yang terjadi dialam ini hanya Dia lah yang mengatur semuanya. Kita adalah mahluk yang lemah” Adam sedikit membuka pemikiran kepada Malaikat.
“Ya, aku tau jika rencana ini berhasil semua juga karna Tuhan merestui aku ke dalam Dunia. Semua mungkin takdir Tuhan” Iblis mengimpali argument Adam.
Malaikat bertambah bingung., apa yang harus dia lakukan. Ini adalah konspirasi yang sebenarnya. Dimana tiga mahluk ciptaan Tuhan akan sedikit memberikan kejutan kepadaNya.
Lama Malaikat mundar-mandir di hadapan mereka, Adam dan Iblis membiarkan Malaikat berfikir. Bagaimana pun juga mereka menghormati tugas dari Malaikat sebagai penjaga pintu antar dimensi itu. Malaikat benar-benar takut,terutama kepada Tuhan. Tapi disudut lainya. Malaikat tak bisa berbuat apa-apa. Karna ada Adam sebagai mahluk yang sangat dimulia kan oleh Tuhan.
“Wahai saudaraku, tak perlu takut, sebagaimana sepengetahuanku, keturunan nenek moyang ku tak akan tau pintu itu berada dimana, karna hanya satu detik kita buka, maksimal mereka bisa mendekteksinya adalah satu menit. Dan aku tak kan mengecewakan engkau. Percayalah padaku” Iblis memohon.
“Ya, benar wahai mahluk kepercayaan Tuhan!! rencana ini akan berhasil, kita harus menolong Iblis yang lemah ini, bagaimana pun juga misinya kedunia benar-benar Mulia” Adam mengimpalinya.
“Baiklah wahai Adam, aku akan turut serta dalam rencana ini. Kapan kita melaksanankannya” jawab Malaikat pasrah.
“Malam ini, sebelum matahari muncul diufuk barat” jawab Iblis spontan.
“Ok!! semakin cepat semakin baik” Adam berkata.
“Bila semua setuju, kita sederhanakan saja rencana ini” Iblis menerangkan segala detail rencananya kepada Adam dan Malaikat.
***
Terdapat 14 ribu pasukan Malaikat berjajar mulai dari perbatasan sampai ke pintu utama ruang dimensi itu. Lenggang dengan santai Adam dan Malaikat berjalan menyusuri tiap-tiap pasukan itu. Rencana ini telah mereka susun dengan matang. Dengan kecerdasan yang Adam miliki, Iblis yang tadinya berwujud materi kini berubah non materi merasuki pikiran Adam. Ya, dengan cara itu tak ada pasukan yang mengetahui jika diantara mereka ada mahluk yang bernama Iblis menyertai Adam dan Malaikat. Sedangkan Malaikat itu sendiri adalah Palima tertinggi yang memimpin 14 ribu pasukan itu, jadi rencana itu seratus persen akan berjalan sebagaimana yang mereka rencanakan.
Kini tiba lah mereka bertiga tepat di depan ruang dimensi itu. Mereka semua sekarang sibuk dengan tugas masing-masing. Malaikat membuka system oprasi pintu itu dengan kode pengaman yang hanya dia yang tau, sedangkan pintu itu hanya bisa dibuka oleh manusia pertama yaitu Adam. Iblis hanya melakukan peregangan otot untuk mempersiapkan terbang sekencang-kencangnya jika nanti pintu itu telah terbuka.
“Apakah kau siap wahai Iblis?” Adam bertanya kepada Iblis.
“Ya.., aku siap kapan pun wahai Adam” jawab Iblis dengan tersenyum.
“Baiklah, pintu ini akan terbuka dengan hitungan ketiga, waktu kita tak lama, jadi kau harus cepat” Adam meyakinkan Iblis kembali.
Malaikat pun cemas bukan main. Wajahnya setengah pucat dengan nafas tak beraturan. Hitungan akan segera dimulai. Seperti roket yang akan di terbangkan ke langit, semua harus ikuti prosedur jika tak mau rencana ini gagal.
“Satu, dua, tigaaaa!!! Go Iblis Go!!!!!!” Adam berteriak kepada Iblis.
Pintu itu berduka dengan cepat. Sinar terang yang berasal dari balik pintu itu menyilaukan mata Adam. Malaikat hanya menyaksikannya dari jauh. Dia tak berani mendekat, bisa-bisa dia juga terseret ke dunia antar galaxi itu. Dengan sekejap mata, kini Iblis telah memasuki pusaran hitam itu. Dan rencana mereka berhasil dengan sempurna. Adam tersenyum puas, sedangkan Malaikat masih cemas dengan apa yang akan terjadi nanti.
***
Adam kini berjalan menyusuri taman Firdaus sendirian, pemandangan disana tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Ada sungai-sungai yang mengalir jernih, pohon-pohon bernyanyi dengan merdu, juga banyak bidadari yang terbang kesana kemari melakukan tugas masing-masing. Menyusuri jalan-jalan setapak yang dikelilingi batu-batu permata kini Adam berjalan menuju kediaman Tuhan.
Pintu itu terbuka dengan sendirinya. Cahaya putih menyinari seluruh tubuh adam. Itu bukan sekedar Ruangan yang besar. Tapi seperti Dunia di dalam Dunia. Tak ada apa-apa disana kecuali cahaya putih yang berasal dari mana-mana. Seperti dunia non materi semuanya serba putih bersih. Adam berlutut tepat menghadap arah Barat dengan wajah tak berani menatap cahaya itu.
“Ya Allah, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, hamba Mu ini hanya sebuah titik yang tak bermakna. Hanyalah Engkau yang Maha Besar dari segala kebesaran yang ada di Alam ini. Perintah Mu sudah hamba jalan kan dengan baik, hamba minta petunjuk Mu kembali, ampuni hamba Mu ini ya Allah” Adam berkata kepada Zat yang tak bisa digambar kan dengan mahluk yang pernah di kenal di dunia.
“Wahai mahluk yang Ku Muliakan, kau telah menjalankan perintah Ku dengan Baik, sekarang panggilkan saudaramu Isa, dia akan melaksanakan perintah Ku selanjutnya”. Suara itu berdengung sampai ke dalam hati Adam. Adam lalu bergegas melaksanakan perintah itu.
***
Tanggal 6 bulan 6 tahun 6666 diperbatasan Laut Mati dan Laut Merah. Tepatnya dialiran sungai Efret sebuah bayi terkatung-katung yang setiap detiknya semakin membesar. Bermata satu, memiliki tanduk seperti Naga, tak berhidung, bermulut lebar dengan lidah yang menjulur panjang keluar. Tangannya berjumlah enam, kakinya juga berjumlah enam. Seperti binatang melata bersisik dengan aroma tubuh yang menyengat.
Dengan perlahan mahluk itu mendekati pantai. Dia bisa berjalan diatas permukaan air. Juga sekali-kali terbang menyemburkan api. Rambutnya basah tetapi tak basah. Karna seperti tentakel pada cumi-cumi. Dua orang nelayan yang pada saat itu menyaksikan mahluk itu menginjaki pantai bertanya karna heran.
“Wahai engkau mahluk aneh!! siapakah sebenarnya dirimu?” kata seorang nelayan bertanya sambil menjaga jarak antara dia dan mahluk itu.
“Aku adalah Da’Jal aku datang untuk mengakhiri semuanya” Mahluk itu bersuara dengan berat.
Kedua nelayan itu terperangai bukan main. Kejadian ini seperti ramalan didalam KitabNya. Nelayan tersebut berlari tunggal langgang di buatnya. Beberapa saat kemudian kejadian itu tersebar hingga keplosok dunia. Bukan hanya dunia manusia tapi juga dunia Iblis.
“Da’Jal telah datang!! Da’Jal telah datang!! Tak lama lagi Dunia ini akan kiamat, Bertobatlah!! Bertobatlah.!!”. Berteriak nelayan itu sambil berlari.
-End-
Dunia Fana,17Sep09
Iwan Steep
Pujangga Yang Tersesat
NB : Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan tokoh atau pun karakter yang bersangkutan, itu hanya kebetulan saja. Seperti mengikuti judulnya, semoga saja menjadi Kontroversi.
TengQuw..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar