Senin, 22 Juni 2009

Suara Hati


Akulah suara yang selalu menderu dalam nafasmu, menggelitik ke dalam hati dan akalmu, yang selalu menghantui setiap mimpimu, dan menyibak misteri dalam hidupmu. Aku adalah bagian dari hati kecilmu. Sebab aku lah virus dalam sel otakmu. Tugasku menghantarkan perintah kedalam otakmu, dan menjadikannya sebuah perintah yang harus kau turuti. 

Aku adalah imajinasi rasa abstrakmu, mentransver semua pemikiranmu dan mencernanya melalui hatimu. Inilah aku yang sang penikmat rasa bosanmu. Datang dan hampirilah aku. 

Aku jugalah yang selalu menuntun jalan menuju terang dan gelapmu. Sebab akulah suara yang selalu keluar dalam aliran imajinasimu. Tugasku sungguh berat dari semua indra yang kau miliki, tapi kadang aku tak pernah tersentuh oleh mu. Aku bisa membuatmu jatuh dan tersungkur juga bisa membuat mu kuat seperti baja. Aku bisa melakukan semuanya sebab aku lah Tuhan dalam dirimu. 

Musuh terbesarku adalah egomu. Seperti tertulis di atas kertas selalu ada hitam dan putih. Aku kadang kau tempatkan di bagian hitam dan putihmu kadang juga di abu-abumu. Tergantung besar dan kecil egomu. Kau baru mendatangi aku ketika jemu mengampirimu tapi hanya sebentar lalu kau tinggalkan aku kembali tepat di hatimu. Padahal engkau tau aku begitu dekat melebihi urat nadimu. 

Setiap detik aku selalu berperang melawan egomu. Kadang menang kadang juga kalah. Tergantung siapa yang kau percaya ketika itu. Aku tak pernah bosan menasehatimu sebab akulah penasehat dalam jiwamu. Akulah filter yang selalu menyaring virus-virus dalam otakmu, walau tak ku pungkiri aku juga kadang berfermentasi menjadi virus itu. Semua ku lakukan hanya untuk melindungimu karena aku adalah kamu. Aku dan kamu memang tak dapat di pisahkan walalu ada Ego diantara kita. Ego inilah kadang membuat kau tak pernah percaya aku. Dan lebih memilih nalurimu. Ego menang dan aku kalah tergantung ke Relatif’an kau menyibak rasa. 

Rasa!! lagi-lagi kau menyebut aku. Sakit, senang, sedih dan bahagia itu adalah aku. Tapi mengapa kau tak pernah sadari akan aku. Bukankah engkau tau aku yang menciptakan rasa itu. lalu yang manakah aku itu ??. Hatikah, Perasaankah, atau Jiwakah??. Ketika satu juta pertanyaan menghujammu baru aku selami dan temui aku lagi. Aku bahagia akhirnya untuk kesekian kalinya kau kembali padaku. Berkat aku hatimu damai, semangatmu tumbuh dan gelora hidupmu kembali stabil walau Ego selalu menyertai kita. Tak apalah yang penting untuk saat sekarng aku percaya aku. Sebab aku adalah Suara Hati yang selalu berbisik dalam deru nafasmu. Please Install end Restart your Mind.


IwanSteep

Tidak ada komentar:

Posting Komentar