“Spele Begu”
Malaikat itu sedang bermain-main di otakku
Membuatku tersenyum sendiri
Dan menggila sendiri
Dasar malaikat Cinta!!,
Taw saja aku lagi jatuh cinta!!
Hahaha,
Senyum itu slalu menghiasi wajahku
Semoga saja tak berakhir duka
Splele begu telah menancap tepat di hatiku
Slamat!!
Senyummu telah berhasil
menguna-gunakan aku
Membuat aku tak bisa tidur tenang
Slalu terbayang bibir mungil mu itu
Haruskah ku hentikan atau
Ku nikmati saja hingga masanya habis
"Bukan sinetron"
Hidup kita bukan di senetron
Yang kaya jatuh cinta kepada yang miskin
Dan kadang materi tak berarti lagi
dengan kebebasan berkasih
Hidupku bukan seperti sinetron
Masih saja harus ku nikmati luka ini
Lelah dan derita karna cinta
Tak ada yang pernah mengerti aku
Tak seorang pun yang menyelamatkan ku
Dari keterpurukan yang menyakitkan
Hidupku bukan seperti sinetron
Tak ada akhir yang indah
Tak ada malaikat penyelamat
Hidupku masih berjalan seiring langkah
Merapuh tanpa ada cinta yang ku harapkan
Hadir menemani ku
Francsec_Cool
Bukan Sinetron
Hidup kita bukan di senetron
Yang kaya jatuh cinta kepada yang miskin
Dan kadang materi tak berarti lagi
dengan kebebasan berkasih
Kebahagian slalu hadir di akhir cerita
Dengan mengagungkan satu cinta
Yang terjerat pada pandangan pertama
Atau karna sebuah kebaikan seperti malaikat
Sehingga mampu melepaskan seluruh ego
Dengan zirah kekuasaan
Alurnya begitu indah untuk di nikmati
Tanpa berfikir,
Tanpa pertalian untuk menghubungkan pada realita
Sinetron hanyalah bait-bait shen film yang menepurukan
Ruang cinta yang memberi satu hayalan konyol dewi cinta
Ku akui, akulah pencinta dengan cinta yang tulus
Apa adanya dan tanpa bait-bait
Perkara dan pertentangan
Tanpa harus mengikuti hayalanku
Aku tetap mencintaimu,
karna aku bukanlah pemeran!!
Kucingbetina = Yen atau Dhe
“Jemu Sastra”
Kadang rasa jemu mencabik tepat di ulu hatiku
Ketika ekspersiku tak pernah di Apresiasikan
Setiap sastra butuh Apresiasi ketika Ekspresi
Patut untuk di Apresiasikan
Tapi terkadang aku salah berintonasi
Atau mereka yang tak mengerti duniaku
Walau ada sedikit rasa manis dan asin,
Tapi rasa hambar begitu mengental
dan menyiksa hati
Haruskah Ego ini menguasai mereka,
atau ku hentikan saja sajak-sajak
yang tak bermakna ini
mungkin duniaku bukan disini,
dimana tempat mereka hanya
bercanda gurau dan memaki dengan sebutan Hai!!
Aku butuh Apresiasimu kawan!!
Bukan hanya diam membisu
Ekspresiku ini tak bermakna jika kau hanya diam
Berikan sedikit suaramu untuk lepaskan
Lagi Imajinasiku
Hanya itu saja, sulitkah bagimu??
“Bisikan Hati”
Coba kau dengarkan getaran ilalang
Yang melambai tersapu angin itu
Coba kau tanyakan kepada daun-daun gugur
Yang melayang di kala tua
Dan coba kau resapi gemericik aliran air
Di pegunungan itu
Apakah jiwamu nyaman saat bersamaku??
Jika ya!!
Datanglah padaku dan peluk aku
Dengan sejuta rasa abstrakmu
Tak perlu ragu jika kau mau,
Aku disini membutuhkan mu
Seperti paru-paru yang membuthkan udara
Ayo!! pegang tanganku
Berdua kita singkirkan pecahan krikil tajam itu
Hingga saatnya tiba,
Rambut kita hitam dan memutih
Kita tetap akan bersama
Selamaya
“Langitisme”
Percaya atau tidak!!
Matahari mengajarkan dunia
Untuk memuja Aku
Mengagung-agungkan Aku
Tanpa perduli apa rupa diriKu
Berapa Bab lembaran-lembaran suci
Sudah kutulis untuk mereka
Tapi, tetep saja tak pernah memahami aku
Ocehan tentang Langit terdengar
hingga ke matahari tapi tak
menjadikan dunia ini damai!!
Manusia-manusia munafik slalu ngotot
untuk percaya sejarah
Padahal mereka tau sejarah
Benar-benar di bawah matahari
Tapi sudahlah,
Dunia tak kan indah jika
semuanya tertata rapi
Turuti saja apa kata hatimu untuk percaya
Sejarah atau Matahari
“Ternyata Aku Butuh Dirimu”
Dan ternyata lebih susah bohongi
Perasaan dari pada tingka laku
Rasa itu lebih dalam dari yang aku kira,
Sehingga membawaku jatuh dan
Terjerat ke dalam kubangan prasaan ini
Ingin bohongi mata tapi hati mengadu
Ingin menyumpal mulut, tapi mata bicara
Hmm susah!!!
Susah sekali jika tak di ungkapkan,
Bisa-bisa aku terkena Lever neh!!
Atau bisa-bisamu sudah melumpuhkan hatiku
Apa yang harus aku lakukan Tuhan ??
Ingin sekali aku berspekulasi tapi,
Aku takut gagal
Gagal karena aku tak bisa mengimbanginya
Tapi sampai kapan aku bertingkah
Seolah-olah tak butuh udara untuk bernafas
Dari hati ku yang paling dalam ternyata
Aku sangat butuh kau disampingku
Untuk meneterjemahkan prasaan kasih ini
Prasaan ini harus ku ungkapkan walaw pun
Kau sudah berubah pikiran, biar aku bisa tidur tenang
Dan akhirnya aku Cuma mau bilang
“Aku ingin berbagi kisah bersama dirimu,
bisakah kau lakukan itu buat ku..??”
“Anak-Anak Berjenggot”
Teriakan anak-anak berjenggot
seakan mengharu biru di Negri ini
Opini-opini mereka terdengar Cadas
dan mengena logika
Tapi aku tak tau apakah jiwa dan raganya
Juga menyatu untuk mempertahankan opini tersebut
Anak-anak berjenggot seakan menghujam
Sisi lain dari Langit,
Memaki kebencian berbeda keyakinan!!
Argument tentang tanah Barzah lantang terdengar hingga
Ke Jazirah Arabia dengan menggunakan buku panduan
Aku tertawa ngakak mendengarnya!!
Anak-anak berjenggot tak pernah sadar
Mukanya tua otaknya dangkal!!
Anak-anak berjenggot tak pernah taw
Tentang neraka di tangan kanannya dan
Tangan kiri bersembunyi di dalam celana yang kotor
Hukum Phytagoras tak berlaku di sini
Yang ada hanya kaum Egoisme belaka
Anak-anak berjenggot tetap utuh tak terkendali
Karna dunia ini hanya milik kaum Mayoritas saja
“Mampuslah engkau kaum Minoritas!!”
“Jangan Jauh Dariku”
Dulu aku tak pernah takut jika
harus bertemu dengan malaikat itu
Dulu juga aku tak pernah gentar untuk
terperosok kedalam kubangan perasaan itu
Tapi sekarang,
Perasaan ngeri itu menyerumput di relung hatiku
Rasa takut itu begitu ngilu terasa di jiwa ini
Rasa itu tak bisa ku Netralisirkan
ketika aku bertemu kamu
Kamu yang telah hadirkan kedua rasa itu,
Rasa takut dan ngilu jika harus kehilanganmu
Jangan jauh dariku,
Ku mohon lakukan itu buatku,
Agar aku bisa tepiskan kedua rasa itu
Kaulah permata hatiku di pagi hari
Aku cinta kamu sayangku!!
“Berdamai dengan Iblis”
Aku ingin berdamai dengan Iblis
Walau tak bisa jadi teman,
Setidaknya tak menjadi lawan.
Aku ingin kibarkan bendera putih kepadanya
Walau tak bisa berjabat tangan,
Setidaknya dia tak perlu repot-repot
Memusuhi aku
Aku ingin memeluk Iblis
Walau tak sanggup menahan jijik!!
Tak apalah untuk kali ini aku berdamai
Dengan dirinya
Aku ingin bermuka manis kepadanya
Walau hati ini dongkol setengah mati
Di buatnya!!
Aku akan berikan sedikit pujian kepadanya
Karna dia memang gila pujian!!
Aku ingin berpegangan tangan dengannya
Mengarungi samudra yang luas ini,
Walau aku tau Iblis bisa membaca hatiku
Biar saja
kali ini aku ingin berdamai dengan Iblis
titik!!
“WHY ??”
Kemana dirimu teman
Tega kau biarkan aku membusuk di sini
Mana canda tawa kita dulu ?
Mana keceriaan yang pernah kita rajut bersama ??
Dimana semuanya itu teman!!!
Legitimasi ini tak kan sah jika kau tak di sampingku
Apresiasi ini juga tak kan sempurna jika kau
hanya mengawasiku dari jauh!!
Kenapa teman ?,
kenapa kau tinggal kan aku membusuk
di ruang tak berpenghuni ini
Kenapa teman?,
Apakah intonasi itu membuat kau memaki diriku??
Jika memeng benar,
Aku haturkan sejuta kata maaf untukmu
Aku rindu emosimu yang membakar langit itu!!
Ku mohon teman
Besuk lagi hatiku yang kosong ini
Pulang pulanglah teman
Aku butuh dirimu tuk
Wujudkan resolusi kita dulu
Aku tak mau jadi sampah,
Menelan sendiri kata-kata mengapa dalam benak ini
Tolong teman temui aku tepat di jantungmu,
Agar aku terhindar dari rasa jemu yang membosankan ini
Ku mohon teman
Ku mohon
“ Spectrum Kreasi “
Imajiku kering krontang di lalap api
Tandus tak bernyawa di tikam rasa jemu
Otak tak lagi menjadi tempat bertanya
Hati berganti naluri kecut tanpa rasa!!
Payudara itu tak lagi menggoda,
Ereksi juga tak lagi ada
Hitam legam bagai Iblis
Mengusik ketenangan jiwa!!
Aku telah mati rasa
Rasa hambar dalam sastra
Kreasi tak lagi mengjarkan cinta
Yang ada hanya jemu belaka
Hilang semua Indra perasa,
Aku sedang jemu Sastra!!
guud...!!! gery salud couklaut...!!
BalasHapusterus berjuang bro..!!!